Guru sebagai sumber daya manusia pendidikan merupakan a learning person, belajar sepanjang hayat masih di kandung badan. Oleh karena itu pembinaan guru harus berlangsung secara berkesinambungan, karena sebagai profesional guru berkewajiban untuk terus mempertahankan profesionalitasnya.
Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) melaksanakan Program Better Education through Reformed Management and Universal Upgrading (BERMUTU) yang dimulai pada tahun 2007 sampai tahun 2013 yang dilaksanakan di 75 kabupaten/kota di 16 provinsi.
Silaturahmi ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tolitoli dan bertemu dengan Kepala Dinas (Foto: 19/03/2012) |
Program BERMUTU bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran sebagai dampak peningkatan kompetensi, kualifikasi, dan kinerja guru. Salah satu komponen strategis Program BERMUTU untuk mencapai tujuan tersebut adalah penguatan peningkatan mutu dan profesional guru secara berkelanjutan.
Program BERMUTU ini menelan biaya US$ 195.060.000. Bank Dunia (World Bank) menyumbang US$ 24,50 juta melalui pinjaman International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan kredit US$ 61,50 juta International Development Association (IDA). Sisa dana disediakan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda.
Abul Hayat wawancara di SMPN 1 Dampal Utara (Foto: 19/03/2012) |
Setelah program itu diimplementasikan, dalam tradisi Bank Dunia senantiasa melakukan evaluasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan.
Terkait dengan Program BERMUTU ini, saya mendapat kesempatan untuk melakukan evaluasi melalui 3 survey yang dilakukan, yaitu Studi Endline Sertifikasi Guru (SSG) dengan responden Kepala Sekolah dan sejumlah guru (BERMUTU Teachers Certification Study Endline Survey) , SSG dengan melakukan tes kepada guru dan siswa (BERMUTU Teachers and Students Test for Teacher Certification Study Endline Survey), serta Evaluasi Kegiatan KKG/MGMP dan Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru (BERMUTU Teachers Certification Study: Teachers and Students Test).
Achmad Nurudin wawancara di SDN 1 Soni (Foto: 19/03/2012) |
Pada tulisan ini, saya akan mengulas pelaksanaan pengumpulan data (data collecting) Studi Endline SSG terhadap Kepala Sekolah dan sejumlah guru di Kabupaten Tolitoli (19 - 22 Maret 2012).
Dalam SSG Endline yang pertama ini, saya mendapat tugas sebagai Field Supervisor dengan lima enumerator yang terdiri atas Abul Hayat, Achmad Nurudin, Asep Dedy, Didik Prasetyo, dan Redami Rahman.
Saya berangkat dari Solo pada Rabu (14/03/2012) sore hari dengan naik bus Rosalia menuju Jakarta usai menyelesaikan Survey Kajian Pangan Strategis: Analisa Ketahanan, Perdagangan Antar Daerah, Disparitas Harga, dan Implikasi Kebijakan dari Bank Indonesia yang bekerja sama dengan Sigma Research Indonesia.
Asep Dedy wawancara di SDN 1 Soni (Foto: 19/03/2012) |
Di sana, saya menginap semalam di rumah teman asal Purworejo di Kota Tangerang. Esok harinya, Jumat (16/03/2012) saya mengikuti pelatihan untuk petugas lapangan bersama personil yang lainnya yang digelar di Puncak, Bogor. Ada 20 Tim yang akan mengunjungi 20 kabupaten/kota, yaitu Bantul, Bengkulu, Ciamis, Deli Serdang, Gowa, Hulu Sungai Selatan, Jakarta Timur, Kudus, Lamongan, Lombok Timur, Lumajang, Maluku, Ogan Ilir, Probolinggo, Purwakarta, Semarang, Tapanuli Tengah, Tebo, Tolitoli, dan Tuban.
Tim Tolitoli berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada Ahad (18/03/2012) pagi. Transit di Makassar sebentar. Tiba di Bandara Mutiara Palu pada siang hari, dan terus singgah di rumah saudara Didik Prasetyo, yang menjadi polisi di Palu.
Didik Prasetyo wawancara di SMPN 2 Dampal Utara (Foto: 20/03/2012) |
Siangnya diajak makan saudaranya Didik Prasetyo di rumah makan spesial seafood di Palu. Kemudian lepas Maghrib, Tim Tolitoli berangkat menuju Kabupaten Tolitoli dengan menggunakan travel L300.
Sampai di Tolitoli keesokan harinya sekitar pukul 06.30 WITA dan dicarikan penginapan oleh sopir travel di Wisma Kawanua yang berada di Jalan Ladapi No. 24 Bumi Harapan, Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah.
Senin (19/03/2012) Tim Tolitoli berangkat menuju ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tolitoli yang jaraknya sekitar 600 meter dari Wisma Kawanua. Di sana kami bersilaturahmi, perkenalan dan mengutarakan maksud kedatangan ke Kabupaten Tolitoli.
Redami Rahman wawancara di SDN 1 Soni (Foto: 19/03/2012) |
Kedatangan kami diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan beserta jajarannya yang terlibat dalam Program BERMUTU. Untuk ke lapangannya (fieldwork), kami dibantu oleh para pengawas Dinas Pendidikan yang dikomandani oleh Jadi, S.Pd., M.M.
Usai silaturahmi, personil Tim sudah ada yang bisa janjian dengan pihak sekolah untuk melakukan data collecting atau wawancara dengan Kepala Sekolah dan sejumlah guru di sekolah tersebut. Pada hari itu, Tim Tolitoli berhasil melakukan wawancara di SDN 1 Soni, SMPN 1 Dampal Utara, dan SMPN 2 Dampal Utara.
Field Supervisor wawancara di SMPN 2 Tolitoli Utara (Foto: 21/03/2012) |
Selasa (20/03/2012) ada tujuh sekolahan yang berhasil dikunjungi, yaitu SDN 1 Ginunggung, SDN 1 Kalangkangan, SDN 1 Tambun, SDN Sandana, SMPN 3 Dondo, SMPN 2 Dondo, dan SMPN 2 Lampasio.
Rabu (21/03/2012) terdapat enam sekolah yang berhasil diwawancarai, meliputi SDN 2 Lalos, SDN 2 Tolitoli, SDN 24 Tolitoli, SDN 3 Bajungan, SDN Pinjan, dan SMPN 2 Tolitoli Utara. Sedangkan, Kamis (22/03/2012) ada dua sekolahan yang disurvey yaitu SDN 2 Galumpang, dan SDN Pembina Tolitoli.
Diantar saudaranya Didik Prasetyo ke Bandara Mutiara Palu (Foto: 23/03/2012) |
Selama 4 hari turun lapangan, Tim Tolitoli berhasil melakukan data collecting di 18 sekolah dengan rincian SD berjumlah 12 buah dan SMP ada 6 buah. Sorenya langsung berangkat menuju ke Palu dengan dijemput travel langganan yang kemarin di Wisma Kawanua.
Tiba di Palu pagi hari dan singgah kembali di rumah saudara Didik Prasetyo. Kami mandi dan terus diajak sarapan. Siangnya, kami diantar ke Bandara Mutiara Palu olehnya pada pukul 13.30 WIB, dan sekalian berpamitan dengannya.
Pesawat Lion Air lepas landas dari Bandara Mutiara lepas Ashar pada Jumat (23/03/2012), dan transit di Bandara Hasanuddin Makassar untuk beberapa saat. Setelah itu lanjut penerbangan menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Tiba di Jakarta lepas Isya' dan sekaligus Tim Tolitoli berpisah di Bandara Soekarno Hatta untuk melanjutkan langkah mereka masing-masing menuju ke tempat asalnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar