Sabtu, Mei 21, 2022

Jadilah Pekerja Yang Layak Dan Pekerjaan Akan Datang

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, Mei 21, 2022
Be a worthy worker and work will come -Amit Kalantri (Ilustrasi gambar: Photo via Unsplash By Nimble Made)

Mengikuti Workshop Ruangguru x Aksel Get READY to Start Your Career in Edutech Start – Up by Ugrading Skills & Creating an Outstanding CV yang diadakan pada Sabtu siang (21/05/2022) memberikan wawasan tersendiri, khususnya bagi orang umur setengah baya ke atas.
Tidak hanya mengenal aplikasi belajar online, tapi juga mengerti perihal dunia kerja ke depannya yang mungkin sudah jauh berbeda dengan generasi kita. PT Ruang Raya Indonesia, yang melakukan bisnis sebagai Ruangguru, telah memberikan ilmunya secara gratis kepada peserta workshop yang sangat bermanfaat.
Data Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 menunjukkan bahwa pengangguran di Indonesia didominasi oleh angkatan kerja dengan pendidikan SMA sederajat serta pendidikan tinggi (sarjana dan diploma).
Tentunya ini menjadi ironis, mengingat bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi berkurangnya tingkat pengangguran. Penelitian dari Allen (2016) pun menyatakan bahwa ¹/₃ penganggur terutama usia muda harus menunggu setidaknya satu tahun untuk masuk ke pasar kerja, terutama pada sektor formal. 
Ruangguru adalah sebuah perusahaan rintisan digital asal Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan nonformal. Sebagai perusahaan star-up, Ruangguru menyadari terkadang setelah submit CV berminggu-minggu, kita tak kunjung dapat panggilan untuk interview.
Dua narasumber, Hendra Syah (Talent Acquisition Specialist Ruangguru) dan Nyoman Meta Rosanti (Talent Acquisition Specialist Segari) mendedah liku-liku pasar kerja di Indonesia pada saat ini, dimulai dengan mengajarkan cara menulis CV (Curriculum Vitae) hingga trik dalam membangun kualitas performanya.
CV ini sangat penting untuk nilai jual Anda dalam perekrutan di pasar kerja. Nyoman Meta Rosanti menjelaskan cara membuat CV dengan KISS (Keep It Simple And Smart). CV harus simple, stand out, dan understandable. Simple, desain dan tata letak CV haruslah sederhana. Stand out, pastikan CV Anda bertahan selama proses penyaringan dengan memungkinkan CV Anda menceriterakan kisah Anda dan menjelaskan diri Anda yang terbaik. Understandable, buat perekrut mengerti tentang kualifikasi Anda.
Jangan pernah mencoba memasukkan semuanya ke dalam CV sebagai pengalaman yang tidak relevan. Anda cukup mencari pengalaman kerja yang sesuai dengan iklan lowongan kerjanya. Setiap Anda memasukkan lamaran, CV yang Anda kirim harus disesuaikan dengan yang diminta dalam lowongan kerja tersebut.
Setelah itu, pelamar juga harus mempersiapkan surat lamaran. Surat lamaran tidak perlu bertele-tele. Yang terpenting menggambarkan maksud dari melamar pekerjaan tersebut yang disesuaikan dengan persyaratan dalam lowongan kerja tersebut.
Terakhir biasanya pelamar akan menghadapi interview. Bila pelamar sampai ke tahap interview, perekrut (HRD) sudah mempertimbangkan CV Anda. Interview biasanya mengulas ulang apa yang tertulis di dalam CV. Benar nggak sih kualifikasi ini? Biasanya perekrut akan mencari cara pandang Anda dalam menangani problem versus solusi sesuai pengalaman kerja yang Anda pamerkan dalam CV.
Intinya, interview itu menerangkan, mempertahankan, dan menggambarkan work experiences dengan nyata. Jangan hanya deretan pengalaman kerja dipajang dalam CV tapi ternyata skill yang dimiliki masih tetap sama antara pengalaman kerja yang pertama hingga yang terakhir.
Kutipan (quote) Amit Kalantri, seorang penulis India kelahiran 1988 dengan tiga buku “I Love You Too”, “5 Feet 5 Inch Run Machine-Sachin Tendulkar” dan “One Bucket of Tears”, yang berbunyi: “Jadilah pekerja yang layak dan pekerjaan akan datang” (Be a worthy worker and work will come) dalam Wealth of Words ini, patut menjadi renungan maupun tantangan bagi pencari kerja ataupun orang yang sudah bekerja tapi ingin mengembangkan kariernya.
“Selagi masih muda dan berkesempatan, jangan takut bereksplorasi agar kita bisa mengenal diri kita dalam dunia pekerjaan yang kita jalani,” kata Hendra Syah. Sementara itu, Nyoman Meta Rosanti dalam menjawab pertanyaan perihal “kutu loncat” adalah tidak masalah dalam perjalanan kerja seseorang.
“Dulu waktu baru seminggu kerja di HRD, saya selalu menyingkirkan CV pelamar yang terindikasi sebagai “kutu loncat”. Awalnya bagi saya, “kutu loncat” itu tidak baik,” jelas Nyoman Meta Rosanti.
Namun setelah belajar lagi dan mendapat pelatihan HRD tingkat lanjutan, Nyoman Meta Rosanti mengakui ada cukup banyak “kutu loncat” yang memiliki kualitas. Dari hasil interviewnya, Nyoman Meta Rosanti mendapati bahwa orang yang berkualitas menjadi “kutu loncat” adalah karena menormalisasi yang tidak normal.
Di akhir  workshop yang digelar secara virtual itu, kedua narasumber menyarankan agar tenaga kerja senantiasa mengembangkan kualitas skill dalam pekerjaannya. Artinya, tiap tahun diusahakan ada penambahan skill untuk mempertahankan performa pekerja itu sendiri. Terlebih di era yang serba digital ini, inovasi dalam pekerjaan sangatlah diperlukan. Maka raihlah! “Jadilah pekerja yang layak dan pekerjaan akan datang.” *** [210522]


logoblog

Thanks for reading Jadilah Pekerja Yang Layak Dan Pekerjaan Akan Datang

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog