Setibanya di Solo, saya mendapat telepon dari teman SMP. Isi telepon itu merupakan ajakan kumpul bareng di Wedangan Mantap yang beralamatkan di Jalan Sugiyopranoto No. 12 Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, pada pukul 19.00 WIB.
Kumpul bersama teman semasa di SMP Negeri 19 Surakarta dilakukan secara spontan karena ada salah seorang teman yang ingin berbagi keceriaan. Dwi Riana Indrastuti di awal bulan Juli merasa bahagia dan bersyukur atas kelahirannya.
Tunjuk yang berulang tahun |
Di ulang tahunnya itu, Dwi Riana berbagi kebahagian dengan mengundang teman SMPnya untuk kongkow di Wedangan Mantap, salah satu tempat yang nyaman untuk nongkrong/hang out bersama teman maupun keluarga dengan layanan bernuansa kekeluargaan.
Teman-temannya datang ke Wedangan Mantap dari rumahnya masing-masing. Ada 8 teman yang hadir: Hartawan Purnomosidi, Evy Ari, Retno Estu Dewi, Sri Sunarsi, Subur Herlani, Maryani, Cindy Roosmin Ariyati, dan saya.
Begitu tiba, kita pesan makanan maupun minuman yang ada di lapaknya. Wedangan/angkringan bernuansa cafe ini menyuguhkan aneka menu hidangan. Ada pelbagai jenis kerupuk, rupa-rupa sundukan, aneka gorengan, macam-macam nasi maupun minuman.
Yang ulang tahun tiup lilin |
Saya yang berada di belakang Sri Sunarsi, Retno Estu Dewi, Cindy Roosmin Ariyati, dan Maryani dalam antrean, memesan rambak kulit, martabak telur, sate cumi, lumpia, nasi tumpang dan oseng-oseng putih telur. Minumannya pesan es teh.
Pesanan nasi langsung dibawa sendiri-sendiri menuju meja yang sudah dibooking. Meja yang dibooking berada di ruang depan yang dinding sisi timurnya terdapat deretan foto bangunan kuno (heritage). Sementara itu, aneka sundukan dibakar terlebih dahulu. Selesai dibakar, akan diantarkan pramusaji ke meja A bersama pesanan lainnya.
Sambil menunggu bakaran dan minuman, kita ngobrol-ngobrol yang terkadang disertai canda tawa. Evy Ari yang sebelumnya duduk bersama keluarganya di meja belakang menyempatkan bergabung sebentar, dan terus berpamitan mau mengantar keluarganya dulu.
Yang ulang tahun bagikan kue |
Seiring itu pula, bakaran dan minuman telah sampai di meja A. Kita pun mulai melahapnya sambil terkadang membicarakan menu kita masing-masing. Setelah itu, roti ulang tahun dikeluarkan. Dwi Riana didhapuk untuk tiup lilin dan potong kue tar ulang tahun yang di atasnya ada angka 54.
Potongan kuenya terus dibagikan kepada teman-temannya yang hadir. Teman-teman pun mengucapkan ulang tahun pada Dwi Riana dan merasa ikut bahagia. Bukan karena jamuannya semata, melainkan pertemuan itu juga sudah merupakan mini reuni.
Reuni adalah salah satu jalan menyambung dan memelihara tali persaudaraan atau persahabatan atau silaturahmi yang sangat dianjurkan. Menurut Prof. dr. Ganesja Harimurti, Sp.JP(K), spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (National Cardiovascular Center Harapan Kita), reuni atau apapun istilahnya adalah suatu upaya mempertemukan kembali yang dulu pernah bersama, upaya mencari eksistensi diri yang mulai pupus dari memori karena dimakan usia.
Yang ulang tahun berpose bersama teman-temannya sewaktu di bangku SMP |
Bahkan Richard Paul Evans dalam bukunya, “Lost December: A Novel” (New York: Simon & Schuster, 2014), menulis bahwa “the reunion is the sweetness is the joy of heaven” (manisnya reuni adalah nikmatnya surga).
Pertemuan ini selesai pada pukul 21.16 WIB. Terima kasih Dwi Riana yang telah berbagi keceriaan dalam kumpul bareng Malam Minggu (09/07/2022) di Wedangan Mantap: mantap tempatnya, mantap menunya, dan mantap acaranya. *** [090722]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar