Ribuan warga Kepanjen tumplek blek di pinggir rute gerak jalan se-Kecamatan Kepanjen untuk menonton arak-arakan barisan dalam rangka memperingati Dirgahayu Kemerdekaan atau HUT RI yang ke-77 pada Sabtu (27/08/2022).
Warga Kepanjen sangat antusias menyaksikan gerak jalan kreasi yang kembali digelar setelah dua tahun absen akibat pandemi COVID-19. Mereka berkumpul di sepanjang rute yang dilalui gerak jalan kreasi, yaitu Jalan H.M. Sun’an, Jalan Raya Penarukan, Jalan Panji, Jalan Trunojoyo, dan Stadion Kanjuruhan.
Mereka mengamati penampilan-penampilan peserta baris-berbaris dengan segala aneka konstum yang melintas. Sesekali mereka melambaikan tangan kepada peserta gerak jalan, dan bahkan ada yang ketawa terbahak-bahak setelah menyaksikan penampilan peserta yang kocak.
Kirab kader kesehatan Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen |
Gerak jalan kreasi ini diikuti ribuan peserta dari perwakilan 14 desa dan 4 kelurahan yang ada di wilayah administratif Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Tiap desa/kelurahan pada umumnya mengeluarkan regu barisan lebih dari satu di mana setiap regunya berjumlah 22 orang.
Baca juga: Selasa Jelang Senja Di Poskoffie Kepanjen
Start pertama yang diberangkatkan Camat Kepanjen Rahmad Ichwanul Muslimin, S.H., M.Si beserta jajaran Muspika dari Lapangan Penarukan pada pukul 10.00 WIB. Rombongan diawali dengan pasukan pembawa bendera merah putih dengan berseragam ala paskibraka. Di belakangnya diikuti dengan atraksi marching band dari Yonzipur 5/ABW Kepanjen, dan peserta baris-berbaris dari masyarakat umum maupun pelajar.
Setelah dua tahun nyaris tidak ada aktivitas karena pandemi, gerak jalan kreasi ini sebagai ekspresi suka cita yang meriah dengan aneka kostum maupun tema peserta baris-berbaris yang bisa menghibur masyarakat. Selain itu, gerak jalan kreasi ini sekaligus sebagai implementasi dari tema Hari Kemerdekaan tahun ini, yakni Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.
Penampilan siswi pemegang bendera yang tergabung dalam Marching Band Widya Eka Swara SMP Negeri 1 Kepanjen |
Dalam gerak jalan kreasi yang dilombakan Pemerintah Kecamatan Kepanjen ini, terdapat lima ketentuan dalam penilaian dari juri lomba, yaitu ketepatan waktu, keutuhan anggota peserta, seragam tim, keindahan barisan, dan kreasi depan panggung kehormatan.
Saya yang sedari pagi menunggu kirab gerak jalan kreasi di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, hanya bisa menonton peserta dari Desa Kedungpedaringan, Desa Panggungrejo, Marching Band Widya Eka Swara SMP Negeri 1 Kepanjen, Desa Ardirejo, Desa Ngadilangkung, Kelurahan Cepokomulyo, Desa Curungrejo, Desa Mojosari, Srikandi PDI Perjuangan Kecamatan Kepanjen, Desa Talangagung, Fatayat NU Kecamatan Kepanjen, dan Kelurahan Kepanjen.
Karena saya mendapat undangan dari Miss Kesehatan Kelurahan Kepanjen, maka sejak kirab dari Kelurahan Kepanjen, saya langsung mengikuti gerak kirab perwakilan dari Kelurahan Kepanjen (nomor urut 12) hingga beratraksi di depan panggung kehormatan yang berada di muka tribun sisi barat pada halaman Stadion Kanjuruhan.
Peserta dari Desa Ngadilangkung dengan tema: "Sakera dan Marlena." |
Di sela-sela penantian panggilan maju ke depan panggung kehormatan, saya berkesempatan menjumpai bagian sie konsumsi untuk peserta dari Kelurahan Kepanjen di bawah videotron selatan panggung kehormatan, dan Tim Public Service Center (PSC) Puskesmas Kepanjen yang berada di sisi utara panggung kehormatan.
Baca juga: Melihat Meriahnya Karnaval Desa Sukorejo
Sejak memasuki pintu gerbang halaman kompleks Stadion Kanjuruhan pada pukul 12.40 WIB, baru mendapat panggilan untuk menampilkan kreasi depan panggung bagi kelima perwakilan peserta dari Kelurahan Kepanjen setelah menunggu antrean selama tiga jam lebih lamanya.
Saya meninggalkan halaman Stadion Kanjuruhan pada pukul 16.37 WIB setelah penampilan kreasi depan panggung kehormatan dari peserta nomor urut 12. Jadi, setelahnya saya tidak tahu kapan berakhirnya hingga peserta yang terakhir di depan panggung kehormatan, sebagai tempat penilaian akhir bagi peserta yang mengikuti lomba gerak jalan kreasi se-Kecamatan Kepanjen tersebut.
Wali murid KB/TK Inklusi Al-Fasyah Kepanjen unjuk kebolehan dengan tema: "Anak SMA." |
Gelaran gerak jalan kreasi se-Kecamatan Kepanjen ini bisa dibilang sukses, dilihat dari kemeriahan peserta, banyaknya animo masyarakat yang melihat, dan keunikan kostum yang peserta kenakan. Namun terlepas dari suksesnya kreasi peserta dalam gerak jalan dengan jarak tempuh sepanjang 3,5 kilometer itu, sesungguhnya gerak jalan atau jalan kaki itu bermanfaat bagi kita semua.
Seperti yang diungkapkan oleh Terri Guilemets dalam kutipannya yang berbunyi: “Berjalan membuat kaki bergerak, darah bergerak, pikiran bergerak. Dan gerakan adalah kehidupan” (Walking gets the feet moving, the blood moving, the mind moving. And movement is life). *** [280822]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar