Sabtu, November 26, 2022

Bersatu Duka atas Gempa Cianjur

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, November 26, 2022
Kerusakan bangunan rumah salah seorang bidan di Cianjur (Foto: Herdiawati)

Kabupaten Cianjur yang terletak di Provinsi Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) diguncang gempa dengan skala 5,6 M yang memakan ratusan korban jiwa dan menimbulkan kerusakan-kerusakan dalam peristiwa itu. Puluhan orang mengalami luka-luka, dan ada banyak warga mengungsi di beberapa titik posko. 
Gempa yang melanda Cianjur itu juga berdampak ke wilayah sekitarnya, seperti Kabupaten Bandung, Sukabumi, Bogor hingga Bekasi. Keempat daerah itu juga turut mengalami rusak akibat gempa, baik ringan, sedang, maupun berat, dan korban luka-luka.
Peristiwa itu menimbulkan duka mendalam. Semua orang di sana tentunya menghadapi kepiluan. Tidak hanya bagi yang terdampak berat, seperti rumahnya roboh dan sekaligus kehilangan anggota keluarganya saja, akan tetapi semua yang merasakan getaran gempa itu akan mendapati kecemasan.
Terlebih gempa bumi di Cianjur tercatat oleh BMKG terjadi lebih dari sekali. Gempa susulan muncul berkali-kali, yang menyebabkan orang-orang berhamburan keluar lantaran kawatir keruntuhan bangunan. Di posko pun, mereka akan mengalami kegelisahan yang terus-menerus akan ketidakpastian gempa lanjutan.
Paul Gauguin dalam Paul Gauguin’s intimate journals (New York: Crown Publishers, 1936: 157) pernah berujar, “Seberani apa pun dirimu, sebijaksana apa pun dirimu, engkau gemetar saat bumi berguncang. Itu adalah sensasi yang umum bagi semua orang dan tidak akan disangkal oleh siapa pun” (Brave as you may be, wise even as you may be, you tremble when the earth trembles. That is a sensation common to everybody and which no one would ever deny).
Goncangan bumi inilah yang kerap membuat orang menjadi takut dengan mendadak sehingga tidak dapat berpikir dengan tenang, gugup, atau panik. Terlebih gempa Cianjur ini melahirkan bencana, suatu rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Sebenarnya gempa bumi merupakan musibah yang umum dialami makhluk di bumi, khususnya Indonesia. Negara berpenduduk lebih dari 270 juta orang ini sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena lokasinya di busur gunung berapi dan garis patahan di Cekungan Pasifik yang dikenal sebagai "Cincin Api" (Ring of Fire). Daerah ini terbentang sekitar 40.000 kilometer (25.000 mil) dan merupakan tempat terjadinya sebagian besar gempa bumi di dunia.
Banyak gempa bumi di Indonesia yang kecil dan tidak menyebabkan banyak kerusakan. Tapi ada juga gempa bumi yang mematikan. Terkait gempa Cianjur, ada ulasan bersifat saintis yang menjelaskan mengapa gempa di Indonesia yang hanya bermagnitudo 5,6 menyebabkan ratusan orang meninggal?
Ulasan dari The Associated Press yang dipublish dalam laman https://www.npr.org/ pada Selasa (22/11/2022) mendedahkan, bahwa meskipun besarnya diperkirakan akan menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dan struktur lainnya namun kenyataannya menimbulkan kerusakan di sana-sini dan memakan korban jiwa yang tak sedikit.
Para ahli mengatakan kedekatan dengan garis patahan, kedangkalan gempa dan infrastruktur yang tidak memadai yang tidak dapat menahan gempa semuanya berkontribusi pada kerusakan. Gempa Cianjur yang berjarak sekitar 10 kilometer di sebelah utara dar jalur patahan Cimandiri, dan posisi yang dangkal berdampak pada kerusakan bangunan di atasnya.
Ratusan korban jiwa, puluhan orang belum ketemu, dan ratusan orang yang mengalami luka-luka telah mengundang empati masyarakat yang ada di Indonesia. Gempa Cianjur, duka kita semua. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama instansi terkait, mengajak kita semua bahu-membahu, bersama membantu mengurangi derita mereka. “Bersatu duka atas gempa Cianjur.” *** [261122]


logoblog

Thanks for reading Bersatu Duka atas Gempa Cianjur

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog