Seorang kontraktor asal Depok bersama teman-teman sedang memberikan bantuan sembako di Cugenang, Cianjur (Foto: Kiriman Jarwadi) |
Masjid Agung Solo serahkan seluruh infak Jumatnya. [
1https://www.solopos.com/masjid-agung-solo-serahkan-seluruh-infak-jumat-untuk-bantu-korban-gempa-cianjur-1482598?utm_source=terkini_desktop
] Murid SDN 1 Wonogiri ramai-ramai galang dana di sekolahnya. [2https://www.solopos.com/masyaallah-murid-sdn-1-wonogiri-rama-ramai-galang-dana-untuk-korban-gempa-1483456?utm_source=terkini_desktop
] Puluhan seniman dari berbagai komunitas Reog Ponorogo tampil di ajang Car Frre Day (CFD) Solo demi menggalang dana untuk bantu korban gempa. [3https://www.solopos.com/bantu-korban-gempa-cianjur-puluhan-seniman-reog-ponorogo-pentas-di-cfd-solo-1483854?utm_source=terkini_desktop
]Tak hanya itu, seorang teman kontraktor yang tinggal di Permata Puri Laguna Depok, Jawa Barat, bersama dengan teman-temannya juga menggalang dana dan mengirimkannya dalam bentuk sembako ke lokasi terdampak gempa secara langsung dengan menggunakan mobilnya, dan tentunya masih banyak contoh lainnya dari berbagai pelosok negeri.
Ini hanyalah beberapa cara orang-orang di seluruh Indonesia mengumpulkan uang untuk upaya bantuan gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Banyak hasil pengumpulan dana telah disumbangkan untuk membantu setelah gempa berkekuatan 5,6 M melanda pada Senin (21/11/2022), yang menyebabkan ratusan orang meninggal dan ribuan warga mengungsi.
Mengapa mereka mau membantu? Dalam komunitas sukarelawan maupun filantropi senantiasa ingat tentang kutipan George R. Bach yang menjadi favorit mereka saat mengerjakan amal mereka. Kutipan itu berbunyi, “Kepedulian memiliki karunia untuk membuat yang biasa menjadi istimewa” (Caring has the gift of making the ordinary special).
Dr. George R. Bach (1914 – 1986) adalah seorang psikolog klinis Amerika kelahiran Latvia yang merupakan pendiri dan direktur Institute of Group Psychotherapy di Los Angeles. [
4https://www.nytimes.com/1986/11/15/obituaries/dr-george-bach-dies-at-72-began-psychotherapy-group.html
] Ia juga dikenal sebagai penulis The 300 Year Weekend (1971), Playboy After Dark (1969) dan To Tell the Truth (1956). [5https://www.imdb.com/name/nm2081517/
]Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepedulian juga merupakan partisipasi yakni keikutsertaan. Kepedulian sosial merupakan sebuah sikap keterhubungan dengan manusia pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota manusia untuk membantu orang lain atau sesama.
Menurut Boyatzis dan McKee dalam Resonant Leadership: Renewing Yourself and Connecting with Others through Mindfulness, Hope, and Compassion (Boston: Harvard Business School Press, 2005), kepedulian merupakan wujud nyata dari empati dan perhatian. Empati mendorong kita untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Empati akan muncul ketika kita memulai rasa ingin tahu kita terhadap orang lain dan pengalaman-pengalaman mereka. Kemudian empati itu akan diwujudkan ke dalam bentuk tindakan. Kepedulian didasarkan pada hasrat secara penuh untuk membina ikatan dengan orang lain dan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Jadi, kepedulian itu menunjukkan kepekaan hati dan jiwa yang hidup sehingga ketika melihat orang lain tertimpa musibah, maka ia akan merasakan apa yang mereka alami. Kemudian berupaya memberikan bantuan yang bisa dilakukan.
Para ahli mengatakan tindakan semacam ini yang membuat orang merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, memberi energi dan memberikan penghargaan secara emosional. “Ketika kita melakukan jenis pemberian yang lebih sosial, lebih pribadi, lebih bermakna, saya pikir saat itulah kita melihat manfaat emosional muncul,” kata Liz Dunn, asisten profesor psikologi sosial di University of British Columbia di Vancouver, Kanada. [
6http://edition.cnn.com/2010/HEALTH/01/22/psychology.giving.charity/index.html
]Karunia kepedulian yang telah diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala seperti keramahtamahan, kemurahan hati, dan dorongan, merupakan sesuatu yang sangat baik untuk kelompok masyarakat yang sedang mengalami penderitaan, seperti masyarakat Cianjur yang sedang berduka karena gempa.
Mereka adalah orang-orang yang bertindak biasa saja namun pada akhirnya mencerahkan, karena mereka mampu merefleksikan apa dan siapa yang dilihat, mereka dapat memilih menunjukkan perhatian dalam kata-kata dan tindakan mereka membuatnya menjadi istimewa dan luar biasa. *** [101222]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar