Minggu, Januari 01, 2023

Car Free Night Bersama Anak Wedok Di Jalan Slamet Riyadi Solo

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Januari 01, 2023
Kembang api di Car Free Night Solo saat pergantian tahun 2023 (Foto: diambil dari depan Taman Sriwedari Solo)

Di penghujung tahun 2022, saya diajak lihat Car Free Night (CFN) di Jalan Slamet Riyadi Solo. Berangkat bersama anak wedok bungsu dari rumah dengan jalan kaki menempuh jarak sejauh 3 kilometer. Anak wedok sulung menyusul bersama teman organisasinya.
Tiga perempuan dan saya akhirnya membaur dalam tumpah ruah masyarakat di CFN. CFN adalah merayakan hari tanpa kendaraan di jalan protokol Solo di malam hari. CFN ini tidak setiap hari libur, melainkan bila ada momen tertentu.
Sabtu (31/12/2022) malam kemarin, CFN di Solo cukup ramai dan meriah. Jumlah pedagang yang bertebaran di sepanjang citywalk itu terlihat lebih banyak. Masyarakat Solo dimudahkan dengan akses kuliner dengan harga yang cukup terjangkau sambil lesehan lihat bejibun orang.
Yang menarik lagi, hingga depan Balai Kota Surakarta, ada 15 panggung yang menggelar pertunjukkan musik. Ada panggung tembang kenangan, panggung musik keroncong, panggung lagu cadas, maupun panggung dangdutan.
Setiap panggung diwarnai dengan banyaknya masyarakat yang duduk di atas aspal Jalan Slamet Riyadi di depannya.Mereka tidak hanya mendengarkan tembang/lagu, namun juga bisa sambil memesan kuliner yang ada di sisi selatan panggung.
Saya, kedua anak wedok, dan temannya, bersantai ria ikut lesehan di pertigaan depan Taman Sriwedari. Di situ, ada dua panggung. Di depan pintu gerbang Taman Sriwedari dan di depan BRI Sriwedari, atau depan Museum Radya Pustaka Solo.
Tumpah ruahnya masyarakat di CFN Solo ini bersamaan dengan malam pergantian tahun, dari 2022 menuju 2023. Tahun ini tidak terdengar bunyi terompet maupun mercon. Hanya pesta kembang api yang dinyalakan dari setiap panggung yang ada di CFN ini cukup gemebyar.
Selama kurang lebih 15 menit, sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Balai Kota bertaburan kembang api dengan aneka warna warni. Kembang api yang berada di dekat panggung depan BRI Srwedari memancarkan warna yang menyala ketimbang kembang api yang berada di panggung depan pintu gerbang Taman Sriwedari.
Pasalnya, kembang api yang di depan BRI berjenis Peony. Kembang api jenis ini hampir sama dengan kembang api Dandelion. Hanya saja tidak menghasilkan jejak percikan api atau ekor. Ada pula yang bagian tengahnya lebih pekat serta memiliki gradasi warna lebih beragam.
Sedangkan, kembang api di tempat lain umumnya kembang api Repeaters fireworks. Kembang api ini berbentuk tabung kertas berukuran kecil dalam satu kotak dan dapat meletup berulang-ulang. Hanya dengan satu sumbu untuk menyalakan, masyarakat akan menikmati cahayanya yang meriah, tapi tidak setebal kembang api Peony.
Selesai penyalaan kembang api secara serentak itu, menandai berakhirnya CFN pada dini hari dan sekaligus sebagai penanda adanya pergantian tahun baru 2023, pada Ahad (01/01/2023). Pulangnya anak wedok sulung masih minta kuliner di sepanjang citywalk. Ia dengan temannya, Natalia, mencoba pesan aneka bakaran di dekat Solo Grand Mall, atau tepan di seberang RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) Soelastri UMS.
Anak wedok bungsu tidak mau ikut pesan bakaran. Pilih duduk di kursi taman citywalks bersama bapaknya, karena perutnya terasa mules. Selesai pesan bakaran, anak wedok sulung berpisah dengan Natalia, dan kami bertiga langsung pesan 3 GoRide dari Gojek. Dijemput di Hokka-Hokka Bento yang berada di pojokan Perempatan Gendengan, dan sampai di rumah sekitar pukul 01.20 WIB. *** [01012023]


logoblog

Thanks for reading Car Free Night Bersama Anak Wedok Di Jalan Slamet Riyadi Solo

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog