Makan siang bersama jajaran Dinkes, peneliti UB, dan peneliti dari University of Manchester di Warung Wareg Kepanjen |
Manis, pedas, gurih menjadi kombinasi unik dalam sajian makan bareng di Warung Wareg Kepanjen. Aneka menu makanan dan minuman yang dipesan cukup banyak. Ada nasi putih, nila bakar mentega, ayam goreng, ayam bakar tjentil, sambal oeleg xtra pedas, sambal pete, cah kangkung, sayur asem, urap-urap, tahu dan tempe goreng, es anti stress, es djerman, es teh, es dawet, teh panas tawar, dan jeruk panas.
Pesanan hidangan itu diletakkan di meja panjang bergaya etnik yang berada di sisi timur lantai bawah. Tujuh orang mengitarinya. Empat orang di bangku sebelah barat meja, dan tiga orang duduk di bangku sebelah timur.
Kemarin, selepas diskusi bersama peneliti dari University of Manchester dan peneliti dari Manchester Metropolitan University di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan sholat Jumat, dua mobil meluncur ke Warung Wareg yang berada di Jalan Mojosari Raya No. 7 Dusun Gambiran, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Mobil yang satu berisi peneliti Universitas Brawijaya (UB) yang sekaligus menjadi Team Leader SMARThealth UB bersama peneliti University of Manchester dan peneliti Manchester Metropolitan University, kelahiran Indonesia. Sedangkan, mobil yang satunya berisi tiga orang Dinas Kesehatan dan salah seorang Tim SMARThealth UB.
Mereka diajak makan siang bareng (bersama) oleh Team Leader SMARThealth UB sambil mendampingi peneliti University of Manchester dan peneliti Manchester Metropolitan University. Idhep-idhep istirahat siang diisi dengan santap bareng-bareng atau makan bersama.
Warung Wareg menyajikan desain interior yang menawan, bergaya resto dan café. Lantai bawah representasi suasana resto, dan lantai atas memperlihatkan suasana café. Di samping banyaknya menu hidangan yang ditawarkan, tempatnya cukup luas. Sehingga, cocok untuk makan bersama banyak orang.
Makan bersama memang menyenangkan. Ada rasa kebersamaan dan kegembiraan yang membuat rasa makanan jadi jauh lebih enak. Melalui bukunya, Ad Hoc at Home (2009), Thomas Keller berujar “Saat kita makan bersama, saat kita sengaja melakukannya, hidup menjadi lebih baik, apa pun keadaanmu” (When we eat together, when we set out to do so deliberately, life is better, no matter what your circumstances). [
1https://www.goodreads.com/quotes/217815-when-we-eat-together-when-we-set-out-to-do
]Ujaran (quote) Thomas Keller ini seakan selaras dengan ujaran dari koki lainnya, Chef Wan atau yang bernama lengkap Redzuawan bin Ismail, koki selebriti Malaysia. “Saya percaya bahwa makanan adalah salah satu cara untuk membuat orang bahagia. Saya juga percaya bahwa makanan dapat menyatukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan budaya. Saat kita duduk bersama dan makan, kita meningkatkan pemahaman dan keharmonisan yang lebih baik. Makanan membawa cinta, kedamaian, dan kasih sayang ke meja makan,” kata Koki Wan. [
2https://quotlr.com/quotes-about-eating-together
]Penelitian juga mengungkapkan bahwa semakin sering makan dengan orang lain, semakin besar kemungkinan mereka merasa bahagia dan puas dengan hidup mereka. [
3https://www.ox.ac.uk/news/2017-03-16-social-eating-connects-communities
] Dalam Breaking Bread: the Functions of Social Eating (2017), Robin Ian MacDonald Dunbar dari Department of Experimental Psychology, University of Oxford, South Parks Road, Oxford, OX1 3UD, UK, menguraikan hasil temuan dalam penelitiannya:“Saya menggunakan data dari survei bertingkat nasional Inggris untuk menguji hipotesis bahwa makan bersama orang lain memberikan manfaat sosial dan individu. Saya menunjukkan bahwa mereka yang makan secara sosial lebih sering merasa lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupan, lebih mempercayai orang lain, lebih terlibat dengan komunitas lokal mereka, dan memiliki lebih banyak teman yang dapat mereka andalkan untuk mendapatkan dukungan.” [
4Dunbar, R.I.M. Breaking Bread: the Functions of Social Eating. Adaptive Human Behavior and Physiology 3, 198–211 (2017). https://doi.org/10.1007/s40750-017-0061-4
]Makan bareng di Warung Wareg Kepanjen kemarin itu, tidak hanya sekadar pelepas lapar. Namun juga mendekatkan diri satu di antara yang lain, dan sekaligus membawa isu masalah kesehatan tadi menjadi ringan dibahas dan bisa mengagendakan berikutnya yang diperbicangkan saat makan. Itulah nikmatnya makan bersama! *** [280123]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar