Surakarta, atau yang dikenal dengan sebutan Kota Solo, mempunyai ragam kuliner. Di antaranya, kuliner yang dikenal adalah nasi liwet. Hampir di beberapa tempat di sudut Kota Solo, ditemui orang berjualan nasi liwet.
Nasi liwet Yu Manis merupakan salah satunya. Perempuan asal Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo ini, sudah 22 tahun berjualan nasi liwet di Jalan Parikesit Utara, Karangturi RT 01 RW 07 Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Tempatnya sederhana. Dengan satu meja dan dua bangku di emperan, Yu Manis menjajakan nasi liwet. Letaknya di samping Posko FKPM (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat), atau timur Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Nafiri Sion.
 |
| Lapak Nasi Liwet Yu Manis Karangturi (Foto: diambil ketika ngantar istri beli nasi liwet pada 03/01/2023) |
Lokasi nasi liwet Yu Manis ini tepat berada di utara pertemuan antara Jalan Parikesit Utara dan Parikesit Timur yang ditengah-tengahnya ada pohon beringinnya. Di timur pertemuan jalan itu ada Qur’anic School of Dewan Da’wah Surakarta, dan di sebelah selatan terdapat Masjid Al Furqon Karangturi.
Selama jualan nasi liwet itu, Yu Manis mengalami tiga kali perpindahan tempat. Awalnya, Yu Manis jualan di bawah pohon beringin. Kemudian pindah sisi timur. Karena terus dibangun Qur’anic School of Dewan Da’wah Surakarta, Yu Manis bergeser ke utara jalan hingga sekarang.
Seporsi nasi liwet Yu Manis disajikan bersama sayur sambal goreng labu siam, ayam suwir, telur pindang, dan selalu diakhiri dengan menuang areh ke atasnya. Cita rasa yang disajikan di nasi liwet Yu Manis memiliki kekhasan tersendiri sehingga bertahan di hati pelanggan selama 22 tahun.
Kelezatan nasi liwet Yu Manis sudah tak perlu diragukan lagi, gurih dengan banyak sekali pilihan hidangan pelengkapnya. Rasa ini akan semakin menggugah selera jika disandingkan dengan uritan atau brutu dan karak (kerupuk beras yang digoreng garing).
 |
| Seporsi nasi liwet biasa dalam pincuk |
Yu Manis menyajikan nasi liwet menggunakan daun pisang yang dipincuk dengan porsi yang pas, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Harganya pun cukup ramah di kantong untuk seporsi nasi liwetnya.
Tak hanya nasi liwet, Yu Manis juga menyediakan ketan bubuk juruh maupun ketan gendar juruh khas Solo, serta susu kedelai yang dikemas dalam plastik kecil. Penyajian ketannya juga memakai daun pisang dengan dipincuk. Penggunaan daun pisang ini mampu mengawetkan rasa secara orisinal, atau kekhasan rasa aslinya.
Dulu, Yu Manis menggunakan sepeda setiap akan menggelar dagangan nasi liwetnya. Ia mulai memasak pada pukul 02.00 WIB atau dini hari. Kemudian berangkat selepas Subuh dari Desa Duwet yang berjarak sekitar 6,5 kilometer.
Namun seiring bertambahnya umur, sekarang Yu Manis tidak bersepeda lagi tapi diantar oleh anaknya dengan menggunakan motor. Dia berjualan di Karangturi hingga pukul 10.00 WIB, dan pulangnya dijemput anaknya lagi. *** [060123]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar