Jumat, Februari 10, 2023

Nongkrong di Warung Ceri Bu Sum Kedungmonggo

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Februari 10, 2023
Bersanding hamparan tebu, ada sebuah warung berkonstruksi kayu dengan dinding gedek beratap asbes. Tiga mobil box sales dan tiga sepeda motor berjajar di dekatnya. Pengguna kendaraan tersebut sedang nongkrong di warung itu. Ada yang sekedar ngopi, makan dan juga berbaring di serambi kiri dan kanan warung itu.
Sepintas seperti gubuk, namun suasananya cukup teduh. Di depan warung itu, ada empat pohon ceri berdiri tegak. Sesuai papan namanya, warung itu dikenal dengan Warung Ceri Bu Sum. Dinamakan demikian karena pemiliknya yang bernama Sumini mengabadikan keteduhan warungnya yang dikelilingi pohon ceri.
Setiap pulang tugas dari Wagir atau daerah yang ada di sebelah utara Kecamatan Pakisaji, saya selalu menyempatkan diri singgah di Warung Ceri Bu Sum. Saya sudah mengenal warung ini hampir tujuh tahun, seumuran dengan tugas saya mengawal program SMARThealth di Kabupaten Malang.

Deretan mobil box sales dan sepeda motor berjajar di depan Warung Ceri Bu Sum Kedungmonggo

Dulu warungnya masih bersebelahan dengan Lapangan Sepak Bola Garuda Mitra FC, tapi sekarang telah bergeser ke sebelah utara sekitar 80 meter. Karena kontrak tanahnya di dekat lapangan tidak bisa diperpanjang lagi, Bu Sumini memindahkan warungnya di kontrakan lahan yang baru tersebut, yang telah memasuki 3 tahun lamanya.
Beberapa hari yang lalu, sepulang dari menghadiri giat Posbindu PTM SMARThealth di Pagentan, Singosari, saya nongkrong di warung yang beralamatkan di Jalan Jatisari, Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang ini.
Nongkrong di kala siang hari di warung ini, banyak temannya. Sales, penebang kayu, dan petani yang jauh dari rumah, senang istirahat siang di sini sambil menikmati menu yang tersedia. Ada soto, rujak cingur, sayur tahu Lombok ijo, dan lain-lain. 
Minumannya bisa kopi, teh, es campur maupun es kelapa muda. Sementara itu, kudapannya terlihat tempe/tahu goreng, pisang goreng, serta aneka kerupuk. Tempe bungkil juga tersedia di warung ini, yang kalau memasuki musim panen tebu, menjadi tempat favorit bagi para pekerja pemanen tersebut.

Papan nama warung dipasang di batang pohon ceri

Selain teduh dan ada aneka makanan, pemilik warung yang berbadan tambun itu juga menyediakan terminal untuk pengisi daya handphone pembeli. Semua kalangan dengan pelbagai latar belakangnya, bisa nongkrong dengan santai di sini.
“Saya suka nongkrong di tempat-tempat non-showbizzy,” mungkin menjadi kutipan yang pas menggambarkan suasana nongkrong di warung ini. Kutipan Judah Friedlander, yang aslinya dalam bahasa Inggris, “I like hanging out at non-showbizzy places” [
1https://herway.net/hanging-out-with-friends-quotes/
] ini, sederhana dan guyup. Berbeda dengan suasana di café atau resto.
Di Warung Ceri, Anda bisa berhubungan dengan siapa saja. Anda bisa berhubungan dan bergaul dengan orang dari aneka latar belakang yang berbeda. Nongkrong sambil mengobrol dengan siapa saja ternyata mengasyikan, dan bermanfaat bagi kita juga.
Berada bersama orang lain yang melihat sesuatu secara berbeda akan membuat kita sadar bahwa ada banyak perspektif berbeda yang semuanya datang dengan alasan mereka sendiri untuk berpikir seperti ini. Kesadaran ini akan menantang kita untuk mengubah persepsi kita sendiri ketika kita menemukan sudut pandang orang lain lebih masuk akal bagi kita. [
2https://www.fastcompany.com/3034602/5-reasons-to-hang-out-with-people-that-are-different-from-us
]

Suasana meja depan Warung Ceri Bu Sum Kedungmonggo

Selain itu, koneksi sosial memiliki efek positif pada kesehatan fisik Anda. Sebuah penelitian menemukan bahwa indeks massa tubuh, tekanan darah, dan beberapa indikator lainnya lebih buruk pada orang yang mengalami kesepian. Risiko peradangan lebih rendah di antara orang-orang yang memiliki kehidupan sosial yang aktif. [
3https://brightside.me/wonder-curiosities/science-proved-that-people-who-often-hang-out-with-friends-have-better-mental-and-physical-health-743060/
] Penelitian lain juga menemukan bahwa jejaring sosial yang besar dapat menurunkan risiko kematian dini lebih dari olahraga atau diet saja. [
4Holt-Lunstad J, Smith TB, Layton JB (2010) Social Relationships and Mortality Risk: A Meta-analytic Review. PLoS Med 7(7): e1000316. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.100031
“Kami membutuhkan seluruh komunitas untuk merasa utuh,” kata Maria G. Franco, seorang profesor di University of Maryland dan penulis buku Platonic: How The Science of Attachment Can Help You Make — and Keep — Friends. “ Berada di sekitar orang yang berbeda memunculkan sisi berbeda dari identitas kita sendiri.” [
5https://www.washingtonpost.com/wellness/2023/01/09/how-to-adult-friends-relationships/
]
Jadi, nongkrong di Warung Ceri Bu Sum dan berbicara dengan orang [yang] berbeda itu juga diperlukan. Kalau tidak, akan sangat membosankan! Hidup hanya mengetahui orang-orang seperti diri kita sendiri, dapat membuat pertumbuhan pribadi yang stagnan. *** [100223]


logoblog

Thanks for reading Nongkrong di Warung Ceri Bu Sum Kedungmonggo

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog