Mendengar nama soto Betawi, pikiran kita akan langsung tertuju ke ibu kota negara kita, Jakarta. Sesuai namanya, soto Betawi ditengarai sebagai salah satu sajian berkuah khas Jakarta yang kelezatan rasanya tak diragukan. Selain daging sapi dan jeroan, soto Betawi juga bisa menggunakan ayam.
Dikutip dari merdeka.com, konon nama soto Betawi mulai tenar di kuliner masakan Indonesia sekitar tahun 1977-1978. Dipopulerkan oleh penjual soto kala itu, Lie Boen Po di THR Lokasari, atau yang dulunya dikenal dengan Prinsen Park. Istilah soto Betawi mulai tersebar seantero sejak soto tersebut tutup sekitar tahun 1991.
Dua tahun ini, di sudut mulut Jalan Welirang, Kepanjen, dekat gapura terlihat warung Soto Koya Betawi. Pemilik warung, Ifa, seorang perempuan paruh baya itu mengawali sejak pandemi mulai mereda di Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Lokasinya mudah dijumpai. Dari Pos Polisi Pasar Kepanjen, arah mata tertuju ke arah barat daya akan terlihat warung Soto Koya Betawi di sebelah barat gapura Jalan Welirang. Warung itu merupakan warung kaki lima.
Lapak Soto Koya Betawi Kepanjen |
“Dulu saya pernah jualan es tiga, ngojek anak sekolahan, dan ikut orang jualan. Namun begitu muncul Corona, semuanya berhenti total karena adanya PPKM,” kenang pemilik warung soto Betawi di Jalan Welirang itu.
Kemudian dia beralih haluan menjadi penjual soto Betawi. Dinamakan soto Betawi karena dia waktu jualan es di Pasar Kepanjen, disebelahnya ada yang jualan soto ala bumbu Betawi. Sambil memperhatikan, dia mencoba meramu dan memodifikasi bumbunya hingga menjadi soto ayam Betawi kuah bening.
Soto Betawi umumnya memiliki tekstur kental karena berbahan santan dan susu UHT. Akan tetapi, pemilik warung Soto Koya Betawi itu memilih resep soto Betawi yang tanpa santan dan susu. Sepintas mirip dengan soto Lamongan, namun dengan taoge mentah dan kuahnya dicampur sangrai jinten, rasanya dijamin segar dan lezat, tidak kalah nendangnya di lidah.
Jinten adalah rempah yang biasanya juga digunakan sebagai bumbu masak, seperti soto ini. Jinten memiliki aroma harum, rasa pedas, dan sifat yang panas. Umumnya rempah ini sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti mulas, kembung, nafsu makan menurun, sembelit, dispepsia (maag), dan kolik.
Semangkuk Soto Koya Betawi Kepanjen dengan harga terjangkau |
Kuliner berkuah dengan bumbu rempah yang nikmat menjadikan menu satu ini wajib dicicipi para pelancong dan pemburu kuliner saat melintas di ibu kota Kabupaten Malang, Kepanjen. Seporsi soto itu terdiri dari potongan ayam dicampur dengan taoge, telur, dan taburan bawang goreng dengan kuah kuning bening.
Pemilik warung soto itu menyebutkan bahwa warung ini buka dari pagi hingga siang hari. Hampir setiap hari warungnya selalu ada pembeli yang menikmati sotonya, dan menjumpai pelanggan baru dalam aktivitas jualan Soto Koya Betawi itu.
Pembeli biasanya ada yang makan di tempat tapi tak sedikit juga mereka bungkus untuk dibawa pulang. Selain jualan secara tatap muka di mulut Jalan Welirang Kepanjen, pemiliknya juga kerap menerima sejumlah pesanan makanan untuk arisan RT hingga sekolahan maupun perbankan.
Setiap tahun, setiap ada hajatan di sekolah atau perbankan yang ada di Kepanjen, pemilik warung soto biasanya meliburkan diri dari jualan tatap muka guna memberikan layanan catering dalam kegiatan tersebut.
Kuliner Kepanjen yang layak rasa (worth the taste) ini perlu disinggahi. Tempat jualan sesungguhnya tak identik dengan rasa. Banyak orang penasaran dengan Soto Koya Betawi yang dijual di kaki lima ini. Bikin penasaran dan menggugah selera. Perlu dicoba, bukan? *** [200223]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar