Pukul delapan empat puluh, suatu pagi yang damai di Kantor Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe). Matahari yang sudah mulai naik di ufuk timur memancarkan cahaya dengan cerahnya. Pancaran sinarnya seakan memberikan energi setiap makhluk dalam hidupnya.
Begitu melintas ruang pelayanan administrasi terpadu kecamatan (Paten), sebuah ruangan untuk layanan masyarakat Sumawe, sebelum mencapai ruang pertemuan, terlihat hamparan menghijau di halaman tengah. Suasananya seperti berada di villa di Batu, yang di sebelah baratnya berjajar petak bangunan yang berada di tanah lebih tinggi, seolah mirip cottage. Bangunan itu sebagai sarana pendukung aktivitas Kantor Kecamatan Sumawe, seperti PLKB dan PKH.
Jarang ada Kantor Kecamatan yang tengahnya membentuk taman. Sepetak tanah membentang, berbentuk persegi panjang. Banyak tanaman menghiasi lahan tersebut. Namun dari sekian tanaman yang ada, Arachis pintoi mendominasi dengan menyelubungi tanah halaman tengah membentuk hamparan hijau dengan bunga warna kuning bermekaran.
Tanaman Arachis pintoi merupakan tanaman yang berasal dari Brasil di benua Amerika Selatan. Tanaman ini di Indonesia populer disebut dengan kacang hias, awalnya diintrodusir dari Singapura oleh beberapa pengusaha lapangan golf, namun saat ini sudah banyak dijumpai di taman-taman perkantoran, pertokoan, rumah sakit, perumahan dan taman jalan.
Arachis pintoi yang bunganya sedang bermekaran di halaman tengah Kantor Kecamatan Sumawe |
Tanaman Arachis pintoi bisa beradaptasi dengan berbagai jenis tanah, dari pasir hingga lempung, dengan kesuburan rendah hingga sedang. Tanaman ini bisa ditemukan dari permukaan laut sampai ketinggian 1400 meter. [
1Heuzé V., Tran G., Delagarde R., Bastianelli D., Lebas F., 2017. Pinto peanut (Arachis pintoi). Feedipedia, a programme by INRAE, CIRAD, AFZ and FAO. https://www.feedipedia.org/node/702 Last updated on June 26, 2017, 15:11
]Kacang hias Arachis pintoi cocok dijadikan biomulsa. Kecepatan menutup tanah, kemampuan menekan erosi dan meningkatkan kesuburan tanah serta kemampuan menekan pertumbuhan gulma [
2https://lppm.ipb.ac.id/potensi-kacang-hias-arachis-pintoi-sebagai-biomulsa-dalam-budidaya-pertanian-di-lahan-kering/
]. Batang tumbuh menjalar membentuk anyaman yang kokoh, akar dan sulur akan tumbuh dari buku batang apabila menyentuh langsung dengan tanah, mempunyai dua pasang helai daun pada setiap tangkainya.Sebagai salah satu famili leguminosa tanaman Arachis pintoi ini dapat berpotensi untuk dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dari hasil fiksasi (penambatan) nitrogen secara biologi. Keunggulan lain dari tanaman Arachis pintoi ini jika dibandingkan dengan tanaman kacang kacangan yang lain yakni terletak pada bunganya, Arachis pintoi mampu berbunga sepanjang tahun, mempunyai warna yang kuning memberikan sensasi indah pada taman dan di areal perkebunan. [
3http://cybex.pertanian.go.id/artikel/94554/manfaat--tanaman-arachis-pintoi/
]Selain itu, tanaman Arachis pintoi dapat juga digunakan untuk pakan ternak seperti sapi, kambing, domba, kuda, kelinci, ayam, dan lain-lain. Daunnya mengandung kadar protein yang tinggi dan baik untuk pencernaan.
Arachis pintoi memiliki kecepatan menutup lahan (biomulsa), cocok untuk menjaga kesuburan tanah dan menahan erosi. |
Sejumlah riset membahas komposisi kimia dan nilai gizi pada tanaman Arachis pintoi [
4Delgado et al., 2007; Ferreira et al., 2012; Ferreira et al., 2012; Kaligis et al., 1990; Khamseekhiew et al., 2001; Silva et al., 2010; Tedeschi et al., 2001; Valentim et al., 2003. Last updated on 20/12/2014 01:36:44. https://www.feedipedia.org/node/702
,5Fernandes et al., 2011; Fernandes et al., 2013; Gonzalvo et al., 2001; Hess et al., 2003; Ladeira et al., 2002; Nieves et al., 2004; Nieves et al., 2008; Schnaider et al., 2014. Last updated on 20/12/2014 01:40:39. https://www.feedipedia.org/node/702
]. Hijauan kacang pinto adalah hijauan tropis yang baik, dan telah disebut sebagai legum herba terbaik yang tersedia. Hijauan kacang pinto segar memiliki kandungan protein yang tinggi, dan tingkat NDF (Neutral Detergent Fiber) yang relatif rendah, tetapi konsentrasi lignin yang relatif tinggi. Konsentrasi ADF (Acid Deterent Fiber) kacang pinto terlihat sangat bervariasi, dari kadar yang relatif rendah hingga kadar yang tinggi. Tidak seperti banyak rumput tropis, kualitas Arachis pintoi dipertahankan selama musim kemarau, dengan konsentrasi protein lebih besar dan daya cerna DM (Dry matter) in vitro serupa dengan yang diamati selama musim hujan.
Dari ruang pertemuan Kantor Kecamatan Sumawe, tempat penyelenggaraan peningkatan kapasitas kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Sumawe, saya senang memandang hamparan hijau Arachis pintoi, si kuning menawan dari jendela yang menghadap ke selatan.
Dari sejumlah penelitian, tanaman yang mirip dengan kacang tanah itu ternyata mudah diperbanyak secara vegetatif dengan stek batang, tahan hama/penyakit dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, Arachis pintoi merupakan tanaman multiguna, sebagai tanaman hias, penutup tanah (biomulsa) yang sekaligus bisa menahan erosi dan menekan gulma, serta kaya nutrisi untuk pakan ternak. *** [030323]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar