Sabtu, Maret 25, 2023

Bunga Amaryllis belladonna Linnaeus di depan Grajen Coffee Shop Kepanjen

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, Maret 25, 2023
Bunga Amaryllis belladonna Linnaeus sedang mekar di bulan Maret (Foto: 07/03/2023)

Nongkrong di Grajen Coffee Shop Kepanjen pada awal Maret? Ada apa ya? Anda akan menjumpai tanaman kembang yang lagi bermekaran. Mepet dengan pagar tembok warna hijau muda setinggi udel orang dewasa samping Grajen Coffee Shop, tanaman tersebut berada. 
Di bawah bayang-bayang pohon belimbing, bunga Amaryllis belladonna Linnaeus pukau siapa pun yang sedang menikmati kopi atau hanya sekadar melintas depan Grajen Coffee Shop. Satu tangkai dengan empat kelopak bunga yang mengarah ke segala penjuru tersebut mengeluarkan aroma semerbak.
Tanaman Amaryllis belladonna Linnaeus merupakan satu-satunya tanaman dalam marga Amaryllis, yang bergenus kecil umbi berbunga, dengan dua spesies. Yang lebih dikenal dari keduanya, Amaryllis belladonna Linnaeus, yang habitat aslinya berasal dari wilayah Western Cape di Afrika Selatan, khususnya daerah berbatu di barat daya antara Lembah Sungai Olifant dan Knysna.
Tumbuhan ini juga dikenal dengan sebutan Jersey lily, naked lady, amarillo maupun Easter lily. Beberapa orangnya menyebutnya sebagai March lily (lili Maret), yang mengacu pada waktu pembungaan tanaman tersebut di bulan Maret.
Padahal, secara taksonomi spesies tanaman lili dan amarilis datang dari famili yang berbeda. Lili berasal dari famili Liliaceae, sedangkan amarilis tergabung dalam famili Amaryllidaceae. Kemiripan keduanya justru terletak dari tampilan bunganya. Mahkota bunga amarilis dan lili berukuran cukup besar, bentuknya mirip seperti corong atau terompet dengan warna cerah.
Pada tahun 1753 Carolus (Carl) Linnaeus atau Carl von Linné, seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologis dan dikenal sebagai “bapak taksonomi modern”, menciptakan nama Amaryllis belladonna Linnaeus, jenis dari genus Amaryllis [
1Amaryllis L. in Döring M (2022). English Wikipedia - Species Pages. Wikimedia Foundation. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/c3kkgh accessed via GBIF.org on 2023-03-23
].
Amaryllis diambil dari bahasa Yunani, yang berarti “berkilau.” Dalam Victorian Language of Flowers (lihat simbol tanaman, amaryllis berarti “kebanggaan, tekad dan kecantikan yang bersinar.”  Konon, Amaryllis belladonna dikaitkan dengan mitos Yunani yang menceriterakan tentang Amaryllis, seorang gadis yang menginginkan cinta seorang pria bernama Alteo. Setiap hari, gadis itu meneteskan darahnya sampai ke rumah Alteo. Suatu hari, bunga-bunga di sepanjang jalan bermekaran dan Alteo mulai jatuh cinta pada Amaryllis [
2https://www.picturethisai.com/id/wiki/Amaryllis_belladonna.html
].
Amaryllis belladonna diperkenalkan ke budidaya pada awal abad kedelapan belas. Ini mereproduksi secara perlahan baik dengan pembagian umbi atau biji dan secara bertahap dinaturalisasi dari penanaman di daerah perkotaan dan pinggiran kota di seluruh dataran rendah dan daerah pesisir di sebagian besar Pantai Barat AS karena lingkungan ini meniru habitat asli mereka di Afrika Selatan. Selain itu, juga dinaturalisasi di Australia. Ada hibrida Amaryllis belladonna yang dibiakkan pada tahun 1800-an di Australia, dan seterusnya menyebar ke berbagai belahan dunia.
Budidaya tanaman Amaryllis belladonna Linnaeus tidaklah sulit. Amaryllis belladonna tidak memerlukan sinar matahari penuh dan penyiraman secara terus-menerus. Mereka cukup toleran dengan kekeringan. Bahkan, kelebihan pasokan air membuat pertumbuhan bunga menjadi tidak sempurna atau mati [
3https://www.greeners.co/flora-fauna/amaryllis-belladonna-tanaman-hias-yang-berpotensi-sebagai-obat/
].
Keluarga tumbuhan Amaryllidaceae telah menarik banyak perhatian. Bunganya memiliki aneka warna yang beragam, mulai dari pink, putih, merah, kuning, ungi, dan sebagainya. Ada juga yang campuran seperti yang ada di depan Grajen Coffee Shop Kepanjen ini, pink dan putih.
Selain mempunyai tampilan indah, tanaman hias tersebut juga sering dimanfaatkan untuk kebutuhan obat. Dalam penelitian Tallini, dkk (2017) dijelaskan bahwa tanaman Amaryllis belladonna Linnaeus memiliki aktivitas biologis berupa antikanker, antimikroba, dan antikolinesterase. Selain itu, alkaloid dan flavonoid menjadi penyumbang dominan aktivitas anti-leukemia dan anti-proliferatif pada sel K562.
Dikutip dari penelitian Pettit, dkk (1984) dan Nair, dkk (2016), Amaryllis belladonna Linnaeus telah digunakan selama beberapa abad dalam tradisi pengobatan masyarakat Sotho, Xhosa dan Zulu di Afrika Selatan, dan di Jawa untuk pengobatan dari “pembengkakan” (diduga sinonim untuk kanker) [
4Tallini, Luciana R., Jean Paulo de Andrade, Marcel Kaiser, Francesc Viladomat, Jerald J. Nair, José Angelo S. Zuanazzi, and Jaume Bastida. 2017. "Alkaloid Constituents of the Amaryllidaceae Plant Amaryllis belladonna L" Molecules 22, no. 9: 1437. https://doi.org/10.3390/molecules22091437
].
Meski begitu, jangan coba-coba mengonsumsi tumbuhan ini secara sembarangan. Alkaloid sendiri terdiri atas beberapa jenis senyawa, beberapa di antaranya beracun dan berbahaya. *** [250323]


logoblog

Thanks for reading Bunga Amaryllis belladonna Linnaeus di depan Grajen Coffee Shop Kepanjen

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog