Rabu, Maret 22, 2023

Kesumba Keling, Si Pewarna Alami Yang Bermanfaat Bagi Ragawi

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Maret 22, 2023
Pernahkah Anda berkunjung ke Puskesmas Pagak? Di halaman tengahnya, Anda bisa membaca buku di perpustakaan pohon. Seperti dalam kisah Tarzan, menempel pohon beringin didirikan bangunan kayu yang digunakan untuk ruang baca.
Tak jauh dari rumah baca itu, terlihat ada sebuah tanaman yang selalu mengundang tanya bagi yang belum pernah melihatnya. Tanaman itu menjulang di samping tangga menuju ruang pertemuan Puskesmas Pagak yang ada di lantai 2.
Tanaman itu dikenal dengan kesumba keling. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesumba artinya segala tumbuhan yang menghasilkan warna cat merah. Kesumba keling ini adalah salah satunya.
Semasa saya kecil, biji dari buah tanaman ini dapat digunakan sebagai kutek bagi anak perempuan. Sekilas mirip buah rambutan, tanaman ini sering dijadikan sebagai salah satu pewarna alami yang dapat diolah sebagai pewarna makanan hingga kosmetik yang aman bagi tubuh.

Buah kesumba keling

Dalam CABI Digital Library, tanaman kesumba keling memiliki sejumlah nama. Di Inggris, dikenal dengan annatto. Orang Spanyol menyebutnya dengan achiolte. Di Perancis, orang menamainya dengan annatto atau orelana. Orang Portugis menjuluki anato, dan orang Tiongkok mengenal tanaman tersebut dengan sebutan hong mu.
Sementara itu, di Jawa, tanaman ini juga memiliki sebutan yang beraneka: galinggem, galuga, galugu, kasumba, kleking, pacar keling, maupun somba keling.
Dalam bahasa Latin, tanaman kesumba keling disebut Bixa orellana. Nama ini diberikan untuk menghargai seorang penjelajah sungai Amazon asal Spanyol yang bernama Francisco de Orellana yang menemukan tanaman tersebut [
1Silva, S. N. S., Amaral, C. L. F., Reboucas, T. N. H., & MORAIS, O. (2010). Adoption of conservation practices on farm and selection of varieties by producers of annatto in the city of Vitoria da Conquista-BA. Revista Brasileira de Agroecologica, 5, 106-113.
].
Bixa orellana adalah tanaman asli di Brasil tetapi tumbuh di lain di Amerika Selatan dan Tengah. Tumbuh di negara-negara tropis seperti Peru, Meksiko, Ekuador, Indonesia, India, Kenya, dan Afrika Timur [
2Elias, M., Schroth, G., Macêdo, J., Mota, M., & D'Angelo, S. (2002). MINERAL NUTRITION, GROWTH AND YIELDS OF ANNATTO TREES (BIXA ORELLANA) IN AGROFORESTRY ON AN AMAZONIAN FERRALSOL. Experimental Agriculture, 38(3), 277-289. doi:10.1017/S0014479702003034
].

Tanaman kesumba keling di samping tangga menuju ruang pertemuan Puskesmas Pagak di lantai 2

Tanaman kesumba keling merupakan tanaman perdu dengan ketinggian mencapai 2-9 meter, dan suka tumbuh di daerah yang banyak sinar matahari dan curah hujannya. Daunnya berukuran kecil, bunganya ada yang warna merah, putih maupun jingga.
Yang menarik perhatian dari tanaman ini adalah buahnya yang berwarna merah dan berbulu, mirip buah rambutan. Bedanya buah kesumba keling berbentuk segitiga, tidak bulat seperti buah rambutan pada umumnya.
Banyak orang Aborigin menggunakan kesumba keling untuk pewarnaan, di mana pewarna tersebut diperoleh secara alami sebagai campuran dan digunakan untuk mewarnai keramik dan vas lainnya untuk keperluan rumah tangga [
3Barbosa-Filho, J. M., Silva-Filho, R. N. D., Lira, B. F., Macêdo, R. O., Silva, M. S. D., Chaves, M. C. D. O., ... & Athayde-Filho, P. F. D. (1998). Teor de bixina em quatro variedades de Bixa orellana L. cultivadas na Paraíba. Revista brasileira de farmacognosia, 7, 41-47.
].
Penyebaran luas penggunaan kesumba keling di sejumlah negara dengan meningkatnya permintaan pewarna alami oleh banyak industri farmasi, kosmetik, tekstil, dan terutama makanan, menyebabkan tanaman ini senantiasa dibudidayakan.

Pucuk tanaman kesumba keling yang sedang berbuah

Selain sebagai tanaman yang menghasilkan pewarna alami, kesumba keling juga mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh (ragawi). Dalam budaya Karibia dan Amerika Tengah, kesumba keling telah digunakan selama ribuan tahun untuk memnyembuhkan segala sesuatu mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang mengancam jiwa.
Menurut Côrrea [
4Daniela de Araújo Vilar, Marina Suênia de Araujo Vilar, Túlio Flávio Accioly de Lima e Moura, Fernanda Nervo Raffin, Márcia Rosa de Oliveira, Camilo Flamarion de Oliveira Franco, Petrônio Filgueiras de Athayde-Filho, Margareth de Fátima Formiga Melo Diniz, José Maria Barbosa-Filho, "Traditional Uses, Chemical Constituents, and Biological Activities of Bixa orellana L.: A Review", The Scientific World Journal, vol. 2014, Article ID 857292, 11 pages, 2014. https://doi.org/10.1155/2014/857292
], biji kesumba keling (urucum) memasok biji yang telah digunakan sebagai bumbu serta pencahar, kardiotonik, hipotensi, ekspektoran, dan antibiotik. Selain itu, ia memiliki aktivitas anti-inflamasi untuk memar dan luka dan telah digunakan untuk pengobatan bronkitis dan untuk tujuan penyembuhan luka. 
Infus daun telah terbukti efektif melawan bronkitis, sakit tenggorokan, dan radang mata. Daging buahnya, termasuk bijinya, digunakan untuk minuman ringan dan obat penurun panas. Selain itu, dapat memberikan bahan pencelupan yang berharga seperti zat kuning (orellin) dan merah (bixin), dengan yang terakhir merupakan bahan aktif yang mengkristal.
Menurut penulis, Puskesmas Pagak menanam pohon kesumba keling itu sudah tepat. Sebagai institusi kesehatan, Puskesmas Pagak juga telah andil dalam mengenalkan pewarna alami yang sehat ketimbang pewarna sintetis, dan sekaligus berguna bagi kesehatan tubuh (ragawi). *** [220323]


logoblog

Thanks for reading Kesumba Keling, Si Pewarna Alami Yang Bermanfaat Bagi Ragawi

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog