Belalang kayu sedang hinggap di dahan pohon kantil di halaman Sekretariat SMARThealth Kepanjen |
Belalang merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemukan di pepohonan dan berbagai tempat yang dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan. Jenis belalang bervariasi, ada yang memiliki tubuh yang cukup besar, ada yang berukuran sedang, dan ada pula yang berukuran kecil.
Di Sekretariat SMARThealth Kepanjen, yang mempunyai banyak koleksi tanaman yang rimbun juga tak terlepas dari keberadaan belalang. Suatu sore, saya melihat seekor belalang kayu berukuran besar menclok di pohon kantil yang ditanam di sebuah pot besar.
Belalang kayu bernama ilmiah Valanga nigricornis [
1https://www.gbif.org/species/1707497
]. Ia merupakan serangga dari ordo Orthoptera dan famili Acrididae. Selain nama ilmiah yang biasanya dicomot dari bahasa Latin, belalang kayu juga memiliki nama dalam bahasa Inggris, yaitu Shorthorned Grasshoppers dan Valanga Grasshopper [
2https://www.mybis.gov.my/sp/54024
]. Di Malaysia dikenal dengan belalang kunyit, dan di Jawa disebut walang kayu.Belalang kayu pertama kali dideskripsikan oleh ahli entimologi Jerman Karl Herman Konrad Burmeister dalam Handbuch der Entomologie pada tahun 1838. Oleh karena itu, belalang kayu juga dikenal dengan Valanga nigricornis (Burmeister, 1838) dalam nama binomialnya.
Ada lebih dari dua puluh subspesies dari spesies Valanga nigricornis, yang kebanyakan endemik di berbagai kelompok pulau yang berbeda. Salah satu subspesiesnya adalah subspesies Valanga nigricornis melanocornis (Serville, 1838) yang bersinonim dengan Valanga nigricornis javanica Sjöstedt, 1932 [
3http://orthoptera.speciesfile.org/Common/basic/Taxa.aspx?TaxonNameID=1112545
].Wilayah persebaran Valanga nigricornis meliputi Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Di Asia Tenggara, belalang kayu ditemukan di Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darusslam, dan Indonesia. Sedangkan yang berada di Kepulauan Pasifik meliputi Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.
Sementara itu, belalang kayu (Valanga nigricornis) yang ditemukan di Pulau Jawa umumnya dari subspesies Valanga nigricornis javanica, atau biasa disebut belalang Jawa (Javanese Grasshopper atau Javanese Bird Grasshopper) yang merupakan spesies belalang dalam subfamili Cyrtacanthacridinae dari famili Acrididae.
Dalam penelitian Laboratory studies on the life-history of Valanga nigricornis nigricornis (Burm.) (Orth., Acrididae) yang dilakukan M.L. Kok dari Zoology and Entomology Section, College of Agriculture (Malaya), Serdang, Malaysia Barat, dijelaskan bahwa Valanga nigricornis memiliki perbedaan jumlah tahapan pada fase nimfa berdasarkan jenis kelaminnya. Jantan umumnya memiliki 6 tahapan instar, sedangkan betina umumnya memiliki 7 tahapan instar. Pada fase larva, serangga ini memiliki warna tubuh hijau muda menyerupai warna rumput. Saat berada di tahap ketiga atau keempat instar, akan muncul warna kuning pada tubuh yang menyebabkan warna tubuh perlahan berubah menjadi kuning kehijauan. Pada tahap dewasa, serangga ini memiliki warna tubuh abu-abu kecoklatan dengan panjang tubuh berkisar antara 58-71 mm untuk betina dan berkisar antara 49-63 mm [
4https://ditjenbun.pertanian.go.id/ancaman-serangga-valanga-nigricornis-belalang-kayu-pada-tanaman-perkebunan/
].Belalang termasuk jenis hewan herbivora (pemakan tumbuhan) dalam tingkatan rantai makanan. Ia banyak dijumpai di pohon dan semak belukar yang rimbun dan hutan. Populasi belalang kayu yang banyak bisa menjadi hama yang serius bagi sejumlah perkebunan, seperti kelapa sawit dan karet.
Dari hasil yang saya amati di Sekretariat SMARThealth Kepanjen, bila belalang kayu itu beranak pinak maka akan melahap dedaunan tanaman jambu batu, apel, kantil, cempaka mulya (white magnolia figo), dan sebagian jeruk purut yang saya tanam di halaman depan, baik di pot maupun yang langsung di tanah.
Namun di daerah Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Valanga nigricornis dikonsumsi oleh warganya sebagai sumber protein. Belalang itu banyak hinggap di hutan jati yang banyak dijumpai di Kabupaten Gunungkidul, sehingga belalang kayu di sana kerap disebut walang jati (belalang jati).
Biasanya masyarakat di sana akan menggoreng belalang yang dibumbui dengan garam dan rempah. Konon belalang goreng memiliki rasa yang gurih dengan tekstur yang renyah mirip dengan kulit udang yang digoreng. *** [140423]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar