Sekitar tiga puluh meter dari Sekretariat SMARThealth Kepanjen, bunga bermekaran dari sebuah tanaman yang ada di depan rumah tetangga, yang letaknya tepat di depan bengkel kerja Kong Meubel Dilem. Segerombol bunga yang lagi mekar berwarna cherry blossom pink itu mengundang mata setiap orang yang melintas di Jalan Sidoluhur tersebut. Orang setempat menyebutnya dengan bunga Sakura lokal karena sepintas memang menyerupai bunga Sakura dari Jepang.
Sakura lokal ini merupakan tumbuhan semak atau pohon perdu yang tumbuh tegak dan menyebar luas dalam famili Lythraceae dan ordo Myrtale. Nama ilmiah dari tanaman ini adalah Lagerstroemia indica Linnaeus [
1Rojas-Sandoval, J. and Acevedo-Rodríguez, P. (2022) ‘Lagerstroemia indica (Indian crape myrtle)’, CABI Compendium. CABI International. doi: 10.1079/cabicompendium.29669.
,2https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=27110#null
]. Nama Lagerstroemia dipilihkan untuk tumbuhan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada Magnus von Lagerstroem, pecinta alam asal Swedia yang mengirimkan spesimen tanaman ini, yang ia peroleh dari penjelajahannya ke negara-negara Timur, kepada ahli botani Carolus Linnaeus pada tahun 1700-an [3https://www.satuharapan.com/read-detail/read/bungur-peneduh-jalan-cantik-berkhasiat-obat
,4https://www.paramountplants.co.uk/blog/index.php/why-everyone-should-grow-lagerstroemia/
].Selain nama ilmiah, sakura lokal memiliki sejumlah nama di setiap negara. Di Inggris, tanaman ini disebut crape myrtle. Orang Jerman menamakan chinesischeKräuselmyrte. Orang Spanyol mengenal dengan árbol de Júpiter. Orang Prancis menyebut lilas d'été. Orang Portugis menamakan escumilha, dan di China dijuluki zi wei. Sementara itu, di India dikenal dengan saoni. Orang Malaysia menyebutnya bongor biru, dan orang Thailand mengenal dengan chuangmuu.
Di Indonesia sendiri, tanaman sakura lokal ini ada yang menyebut dengan ketangi dan ada pula yang menamakan bungur. Namun di sejumlah situs jual beli online (online shop) seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak dan Blibi, mendeskripsikan sebagai tanaman bunga Sakura lokal atau Sakura Indonesia.
Bunga sakura lokal yang sedang mekar menjadi magnet lalat untuk mendekat |
Xiaoming Wang et al (2014) dalam Lagerstroemia indica ‘Xiangyun’, a Seedless Crape Myrtle yang terbit di Journal American Society for Horticultural Science, mengungkapkan bahwa tanaman sakura lokal (Lagerstroemia indica L.) ini berasal dari Himalaya dan menyebar melalui China selatan, Asia Tenggara, dan Jepang, serta telah dibudidayakan sebagai tanaman hias berbunga penting selama lebih dari 1500 tahun di China.
Lagerstroemia indica L., atau crape myrtle, diperkenalkan ke Amerika Utara pada akhir 1700-an dan menjadi naturalisasi di Amerika Serikat dari Virginia ke Arkansas selatan, Texas dan Florida. Saat ini, lebih dari 200 kultivar bernama tersedia dan diproduksi secara luas untuk berbagai warna bunga, bentuk pertumbuhan, dan kulit pengelupasan [
5Wang, X., Chen, J., Zeng, H., Qiao, Z., Li, Y., Cai, N., & Wang, X. (2014). Lagerstroemia indica ‘Xiangyun’, a Seedless Crape Myrtle, HortScience horts, 49(12), 1590-1592. Retrieved Apr 15, 2023, from https://doi.org/10.21273/HORTSCI.49.12.1590
].Tanaman sakura lokal ini menjadi salah satu tanaman hias yang digemari untuk ditanam di pekarangan rumah. Pohonnya tidak terlalu tinggi, dan bisa dibonsai karena memiliki sistem perakaran yang rapat dan menyebar luas, sehingga cocok juga untuk digunakan dalam pengendalian erosi.
Sakura lokal (crape myrtle) berbunga sekitar 60-120 hari, menjadikan salah satu pohon berbunga terpanjang. Jenis perbungaannya tergolong malai (panicle). Malai adalah ras bercabang di mana setiap cabang memiliki lebih dari satu bunga (bergerombol). Karakteristik inilah yang menyebabkan bunga sakura lokal kerap didatangi kupu-kupu, burung atau serangga lainnya.
Pohon perdu sakura lokal di Jalan Sidoluhur, Dilem, Kepanjen, yang lagi mekar dengan cherry blossom pink |
Selain keindahan bunga sakura lokal yang tak kalah menawan dari Sakura Jepang, tanaman ini ternyata berpotensi sebagai obat. Ali Esmail Al-Snafi, seorang peneliti dari Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Thi qar, Irak, melalui artikel ilmiahnya, A Review on Lagerstroemia Indica: A Potensial Medicinal Plan (2019), menjelaskan bahwa tanaman ini memiliki sejarah panjang penggunaan medis folklor (berdasarkan ceritera rakyat) termasuk: mengontrol tekanan darah, disfungsi urin, untuk mengontrol kadar kolesterol, sebagai analgesik, dalam pengobatan diare, untuk memperlancar buang air besar, dan dalam pengobatan diabetes.
Biji digunakan sebagai narkotika. Kulit kayu digunakan sebagai stimulan dan obat penurun panas. Daun dan bunga digunakan sebagai obat pencahar. Akar digunakan sebagai astringen, detoksikan dan digunakan sebagai diuretik dan obat kumur.
Dari ceritera foklor medis itu, Al-Snafi mencoba meneliti kandungan kimia yang dimiliki tanaman Lagerstroemia indica tersebut. Hasilnya, Lagerstroemia indica mengandung alkaloid, glikosida jantung, tanin, saponin, sterol, triterpen, antrakuinon, senyawa pereduksi, flavonoid (flavanon/dihidroflavonol dan kalkon) dan glikosida fenolik (strosida A–C). Tanaman mengandung protein 22,53, karbohidrat 37,25 dan abu 12,23 g% berat kering. Analisis mineral menunjukkan bahwa tanaman tersebut mengandung kalium, kalsium, magnesium, fosfor, natrium, dan belerang yang tinggi [
6Al-Snafi, Ali. (2019). A review on Lagerstroemia indica: A potential medicinal plant. 9. 36-42. Retrieved Apr 15, 2023, from https://www.researchgate.net/publication/334372244_A_review_on_Lagerstroemia_indica_A_potential_medicinal_plant
].Sejumlah kandungan kimia dari tanaman Lagerstroemia indica tersebut, dalam kesimpulannya, menunjukkan efek farmakologis seperti efek antiinflamasi, analgesik, antipiretik, antioksidan, antikanker, antimikroba, anti-Alzheimer, antidiabetik, hepatoprotektif, dan antitrombin. *** [160423]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar