Patung Pelopor Penerbangan Abbas ibn Firnas, seorang polimatik Muslim era Kordoba, di luar Bandara Internasional Baghdad (Foto: Zaltmatchbtw Wikimedia Commons/CC-BY-SA- 4.0) |
Nama-nama seperti Tito Livio Burattini, Francesco Terzi, Montgolfier bersaudara, Alberto Santos-Dumont, dan tentu saja, Wright bersaudara, sangat dikenal jika berbicara tentang sejarah penerbangan. Tapi di samping mereka yang mendapat pujian karena temuannya, ada sosok yang kerap terlupakan dalam dunia penerbangan.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya siapa yang dianggap sebagai manusia pertama yang terbang? Pernahkah Anda mendengar bahwa itu adalah polimatik Muslim abad ke-9? Istilah polimatik (polymath) ini berakar pada bahasa Yunani kuno dan pertama kali digunakan pada awal abad ke-17 untuk merujuk seseorang yang menguasai banyak ilmu [
1] https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-50639993
]. Polimatik adalah seseorang yang memiliki pengetahuan atau pembelajaran yang luas (a person of wide-ranging knowledge or learning) [2https://translate.google.co.id/?hl=id&sl=en&tl=id&text=polymath&op=translate
].Abbas ibn Firnas, yang bernama lengkap Abu al-Qasim Abbas ibn Firnas ibn Wirdas al-Takurin, adalah seorang multifaset: penemu, insinyur, penerbang, dokter, dan penyair. Ia merupakan seorang Andalusia dan keturunan Berber yang lahir di Izn-Rand Onda Al-Andalus (Ronda), yang kini masuk Provinsi Malaga, Spanyol, pada tahun 810 M.
Abbas ibn Firnas lahir pada masa kebangkitan dan perkembangan Islam. Dia menghabiskan masa remajanya di Kordoba, kota yang terletak di dalam Emirat Kordoba yang berasal dari Dinasti Ummayah, yang wilayahnya mencakup Gibraltar, Maroko, Portugal dan Spanyol hari ini.
Kala itu, Kordoba merupakan salah satu pusat pembelajaran utama ilmu pengetahuan selain Baghdad di Irak. Dengan demikian, Abbas ibn Firnas berkesempatan untuk menerima pendidikan komprehensif dalam berbagai disiplin ilmu mulai dari kedokteran dan astrologi, tetapi teknik benar-benar membuatnya terpikat. Selain itu, ia kecanduan musik klasik dan tertarik pada puisi.
Dengan kombinasi pendidikan intelektual dan futuristik ini, ia mulai bersinar sebagai seorang polimatik sejati, intelektual, insinyur, dan penyair, yang mendorong orang untuk mulai memanggilnya 'Hakim Al Andalus' [
3https://www.newarab.com/features/meet-polymath-abbas-ibn-firnas-first-human-fly
]. Dengan posisinya itu, Abbas ibn Firnas tinggal di Istana Kordoba sepanjang hayatnya hingga melayani tiga Kekhalifahan Ummayah di Kordoba.Sejak kecil, Abbas ibn Firnas sangat jeli mengamati sekelilingnya. Pada 852 M, ia pernah menyaksikan Armen Firman yang melakukan aksi lompat dengan sayap dari menara Masjid Agung Qurtuba. Dia menggunakan jubah besar seperti sayap untuk menahan kejatuhannya. Dia selamat dengan luka ringan.
Setelah Abbas ibn Firnas menjadi seorang polimatik, ia ingat akan aksi Armen Firman dan berusaha akan membuat alat terbang yang mampu membawanya terbang seperti burung di angkasa. Di ruang kerjanya, ia mulai merancang alat terbangnya dengan menghitung tentang massa benda terhadap udara dan alat yang akan dibuat dengan perhitungan yang rinci.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, pada tahun 875 M, sekitar 23 tahun setelah Armen Firman, Abbas ibn Firnas yang telah berusia 70 tahun membangun mesin terbangnya setelah mempelajari sifat terbang di antara studinya yang lain. Dia membuat sepasang sayap sutra dan kayu dan menjahit bulu asli.
Dari perbukitan Jabal Al-'Arus di Rusafa, pinggiran Kordoba, dia melompat dari tebing. Dia akan meluncur untuk waktu yang cukup lama, beberapa saksi menyatakan rasanya seperti 10 menit. Kemudian dia jatuh membentur tanah dengan keras yang membuatnya cedera parah. Tulang punggungnya patah tapi dia kemudian bisa menemukan teori Ornithopter yang kemudian menjadi pelopor penemuan pesawat terbang.
Abbas ibn Firnas meninggal pada tahun 887 pada usia 77 tahun. Kematiannya, hanya dua belas tahun kemudian, mungkin dipercepat oleh cederanya. Meskipun ia mengembangkan berbagai perangkat mekanis yang menarik dan memperkenalkan kemajuan dalam proses pembuatan yang berbeda, menurut Romero-Carrillo, dkk [
4Romero-Carrillo, P., Diaz-Garrido, F., Lopez-Garcia, R., Dorado-Vicente, R.. (2014). IBN FIRNAS: A FORGOTTEN FIGURE IN THE HISTORY OF THE SCIENCE OF MACHINES, MECHANISMS AND THE MANUFACTURE. DYNA, 89(3). 287-290. DOI: https://doi.org/10.6036/6937
], saat ini sosoknya tidak dipelajari dalam kerangka Sejarah Mesin dan Mekanisme.Teori Ornithopter yang telah ditemukan Abbas ibn Firnas, seribu tahun sebelum Wright bersaudara (Wilbur dan Orville Wright) dikenal sebagai penemu dan pelopor penerbangan Amerika, seakan terlupakan. *** [040423]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar