Pemegang Program Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Laksono Boedi Prasetyo atau yang beken dipanggil Soni, mengunjungi Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, usai dua hari menjadi narasumber Rapat Koordinasi Teknis Program PTM di Kabupaten Malang Gelombang I (16/05) dan Gelombang II (17/05).
Kunjungan Pemegang Program Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PP PJPD) yang didampingi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang itu dilakukan setelah acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Program PTM di Kabupaten Malang Gelombang II ditutup secara resmi.
Selain itu tampak pula staf IT Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Candra Hernawan, S.Kom, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), serta staf Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Imam Ghozali, S.Kep.Ners yang menyusul ke lokasi.
Mereka mengunjungi rumah salah seorang staf PTM Dinkes Kabupaten Malang yang juga menjadi panitia dalam Rakontek tersebut. Namanya Kristina Dewi, A.Md.Keb. Di rumahnya yang berada di Dusun Sumberbeji RT 02 RW 07 Desa Kranggan, PP PJPD terlihat menikmati alam pedesaan.
Ruang tamu rumah staf PTM Dinkes Kabupaten Malang di Desa Kranggan |
Situasi ini seperti yang dilukiskan oleh Amos Bronson Alcott (1799-1888), seorang filsuf dan pendidik Amerika, melalui ujarannya, “Ada kebajikan di rumah pedesaan, di taman dan kebun buah, di ladang, sungai dan sekelompok pohon, di rekreasi pedesaan dan perilaku sederhana, yang tidak dinikmati kota maupun universitas” (There is virtue in country houses, in gardens and orchards, in fields, streams and groves, in rustic recreations and plain manners, that neither cities nor universities enjoy) [
1https://jagokata.com/kata-bijak/kata-pedesaan.html
].Di rumah staf PTM itu, PP PJPD melihat peternakan yang dikelola keluarganya. Di belakang rumah, terdapat kandang panggung memanjang dari barat ke timur yang berisi domba merino dan texel. Ras merino memiliki bulu yang lebih tebal dari ras texel.
Kandang panggung itu, di tengahnya dibuat lorong yang digunakan keluarga untuk merawat dan membersihkan kandang. Di sisi utara lorong terlihat ada 18 ekor, dan sisi selatan ada sejumlah 27 ekor. Kemudian di sebelah utara dan timur kandang domba, terdapat kandang untuk beternak menthok (Cairina moschata). Menthok yang dipelihara ada sekitar 200 an ekor yang umumnya bulunya berwarna putih.
Di sela-sela antara kandang domba dan kandang menthok, terdapat kolam yang dimanfaatkan keluarga untuk memelihara ikan lele (Clariidae). Ada kolam di atas permukaan tanah yang memanjang yang terbagi dalam tiga kotak. Setiap kotaknya berisi ratusan ikan lele.
Belajar ternak domba dan menthok di tengah lingkungan kandang di halaman belakang rumah |
Dari kandang domba dan menthok, PP PJPD melanjutkan melihat hortikultura yang dikembangkan keluarga staf PTM Dinkes Kabupaten Malang. Lokasinya terpisah dari pekarangan halaman belakang rumahnya, berada di sebelah tenggara dari halaman belakang tersebut. Sehingga PP PJPD harus melewati galengan (pematang) yang sisi selatan ditumbuhi tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) yang siap panen.
Di kebun buah yang luasnya hampir satu lapangan itu berderet tanaman jeruk Siam (Citrus nobilis var. Microcarpa) yang jumlahnya ratusan lebih, dan kebetulan sedang berbuah lebat. Di kebun dibuat sistem tumpang sari di mana di sela-sela antara tanaman jeruk yang satu dengan tanaman jeruk yang lainnya ditanami cabe rawit (Capsicum frutescens L.) dan kacang koro (Phaseolus lunatus L.).
PP PJPD dan yang lainnya berkeliling kebun jeruk sekitar 30 menit dan sesekali melalukan petik jeruk dan sedikit kacang koro. Mereka merasa nyaman di bawah rerimbunan hijaunya tanaman jeruk, dan pikiran menjadi fresh.
Para peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health, Harvard University, Marcia Pescador Jimenez, dkk., pernah melakukan tinjauan hubungan antara paparan alam dan kesehatan. Mereka melihat intervensi lingkungan alam untuk mengevaluasi efek alam terhadap kesehatan. Intervensi terdiri dari keterlibatan aktif di lungkungan alam (misalnya, berjalan, berlari, atau aktivitas lainnya), keterlibatan pasif (misalnya, beristirahat di luar atau hidup dengan pemandangan), atau paparan virtual (misalnya, menonton video atau melihat gambar alam).
Berkeliling kebun jeruk sambil petik jeruk |
Dari hasil penelitian yang terbit di International Journal of Enviromental Research and Public Health (2021), menemukan bukti hubungan antara paparan terhadap alam dan peningkatan fungsi kognitif, aktivitas otak, tekanan darah, kesehatan mental, aktivitas fisik, dan tidur [
2Jimenez, M. P., DeVille, N. V., Elliott, E. G., Schiff, J. E., Wilt, G. E., Hart, J. E., & James, P. (2021). Associations between Nature Exposure and Health: A Review of the Evidence. International journal of environmental research and public health, 18(9), 4790. https://doi.org/10.3390/ijerph18094790
].Bukti dari studi eksperimental menyarankan efek perlindungan paparan lingkungan alam pada hasil kesehatan mental dan fungsi kognitif. Studi observasi cross-sectional memberikan bukti hubungan positif antara paparan terhadap alam, tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, dan tingkat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Pulang kebun jeruk sekitar pukul 16.55 WIB, PP PJPD dan yang lainnya dijamu makan sore oleh keluarga staf PTM Dinkes Kabupaten Malang. Dalam jamuan makan sore itu, PP PJPD sekaligus bisa berjumpa dengan keluarganya yang telah menyambutnya, seperti orangtuanya, suaminya, dan anaknya.
Menu hidanganya kebanyakan berbasis hasil kebun sendiri. Ada nasi jagung (empok), nasi putih, sayur kacang koro, sayur gulai menthok, oseng-oseng dong kates (daun pepaya), menthok goreng, lele goreng. Sedangkan, buahnya bergelimang dengan hasil panenan jeruk dan pisang yang masak pohon dan masih segar. *** [180523]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar