Senin, Mei 08, 2023

Madumongso di Lépék Putih

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, Mei 08, 2023
Piring kecil atau lépék beling dengan warna putih yang berada di meja belakang itu mengundang perhatian peserta Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis Skrining Gangguan Mental Emosional dan Depresi,  yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang melalui Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Ruang Pertemuan Edelweis 1 dan 2 Lantai 1 Hotel Grand Miami Kepanjen, Rabu kemarin.
Meja itu merupakan meja singgah narasumber sebelum maju ke depan untuk memaparkan materinya. Saya yang kebetulan duduk di kursi depan meja itu berusaha mendekat setelah narasumber maju ke depan, ternyata di atas lépék putih itu ada tujuh butir madumongso yang dibungkus dengan plastik yang diikat dengan tinsel (kertas perada) warna merah mengkilap.
Madumongso merupakan makanan ringan (jajan atau kudapan) khas Jawa yang umumnya terbuat dari ketan sebagai bahan dasarnya. Ketan ini direbus sampai matang, dan setelah dingin diberi ragi untuk proses fermentasi terlebih dahulu. Tape ketan yang telah jadi kemudian diolah dengan penambahan gula, santan, dan beberapa bahan lain yang dimasak hingga menjadi seperti dodol/jenang. Madumongso memiliki tekstur yang lunak dengan rasa sedikit asam bercampur manis.

Lépék putih berisi tujuh butir madumongso

Madumongso ini biasanya hadir di saat momen Lebaran atau Idul Fitri. Makanan ini sering digunakan sebagai makanan selingan untuk jamuan hari raya Idul Fitri atau pesta perkawinan. Seperti pada saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) ini yang masih dalam suasana lebaran di bulan Syawal, terlihat kudapan madumongso.
Nama madumongso merupakan frasa yang berasal dari gabungan kata “madu” dan “mongso”. Madu berarti cairan manis, dan mongso berasal dari bahasa Jawa, yang artinya makanan atau waktu/masa. Mongso juga berasal dari kata rumongso yang berarti merasa. Jika dilihat dari asal kata madumongso maka banyak pengertian yang bisa diperoleh.
Mengenai asal usul madumongso ini terdapat sejumlah pendapat. Ada yang mengatakan madumongso merupakan salah satu ikon makanan khas Kudus, Jawa Tengah [
1Marka, M. M. (2017). PENINGKATAN COMPETITIVE ADVANTAGES PADA UMKM MADU MONGSO KUDUS. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Kontemporer, 3(2). Diunduh dari http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/EBK/article/view/872/847, pada 08/05/2023.
,
2Sokhibi, Akh & Alifiana, Mia. (2019). PENGEMBANGAN UMKM MADUMONGSO DENGAN PEMANFAATAN DANA DESA. Rekayasa. 16. 133-140. 10.15294/rekayasa.v16i2.17502. Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/332657007_PENGEMBANGAN_UMKM_MADUMONGSO_DENGAN_PEMANFAATAN_DANA_DESA pada 06/05/2023.
], dan ada pula yang menyebutnya sebagai makanan ringan asal Ponorogo, Jawa Timur [
3https://id.wikipedia.org/wiki/Madumongso#:~:text=Madumongso%20adalah%20makanan%20ringan%20asal,tapai%20(melalui%20proses%20fermentasi).
].

Sebutir madumongso dalam kemasan plastik bertalikan tinsel

Sementara itu, pada laman Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB) dinyatakan bahwa madumongso merupakan salah satu makan khas tradisional Kota Madiun [
4https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=3409
]. Sedangkan, menurut dosen Universitas Widyagama Malang yang aktif meneliti produk pangan pengendali obesitas, Sukamto Suparno, diterangkan bahwa madumongso sudah ada sejak zaman Mataram Kuno [
5https://www.kompasiana.com/tokamsu/59cfeedd2bbb1319dc3bcfb2/jenang-madumongso-ada-sejak-jaman-mataram-kuno
].
Saya tidak mau larut dalam silang berbagai pendapat tersebut, mengingat memang masih minimnya literatur yang dijumpai yang membahas ihwal madumongso tersebut. Namun yang jelas, ketika saya masih di awal bangku SD sekitar tahun 1975 di Solo, sudah sering merasakan madumongso yang dikemas dengan kertas warna-warni sedikit transparan seukuran jari telunjuk.
Di Edelweis Meeting Room itu, saya mencicipi dua butir madumongso. Teksturnya lekat, dan legitnya mendekati rasa buah kurma. Hanya saja saat dikunyah, saya menjumpai beberapa butir/kletak ketan hitamnya. *** [080523]


logoblog

Thanks for reading Madumongso di Lépék Putih

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog