Senin, Mei 01, 2023

Nephila pilipes, Laba-laba Penenun Jaring Yang Ulung

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, Mei 01, 2023
Sembilan hari ditinggal mudik lebaran 1444 H, beranda sisi barat Sekretariat SMARThealth Kepanjen terlihat laba-laba besar dengan tubuh berwarna hitam dan ada bintik-bintik kuning, bertengger di jaringnya yang cukup lebar. Jaring atasnya dikaitkan dari dinding rumah, plafon, dan kolom penyangga teras sebelah utara, sedangkan jaring bawahnya terikat ke tiga tanaman yang ada di bawahnya, yaitu Anthurium andraeanum, Anthurium hookeri, dan Anthrurium gelombang cinta.
Di Jawa, laba-laba seperti itu dikenal dengan laba-laba Kemlandingan. Di tempat lain, laba-laba juga dinamai dengan laba-laba penenun, laba-laba penenun bola emas dan laba-laba jaring bola. Sedangkan dalam bahasa ilmiahnya, laba-laba itu disebut Nephila pilipes (Fabricius, 1793).
Laba-laba termasuk kelompok satwa yang disebut Arachnida. Laba-laba adalah anthropoda yang memiliki delapan kaki, rahang (chelicerae) dengan taring. Hingga Juli 2019, setidaknya 48.200 spesies laba-laba, dan 120 famili telah dicatat ahli taksonomi [
1Murthy, S.R. (2020). Study on Diversity of Fungus Associated with Nephila pilipes. Diunduh dari https://www.semanticscholar.org/paper/Study-on-Diversity-of-Fungus-Associated-with-Murthy/572f8be191c3ee52015e64615bbdb292d68bd3cc pada 1 Mei 2023.
].
Spesimen jenis Nephila pilipes pertama kali dideskripsikan oleh seorang ahli entomologi Denmark, Johann Christian Fabricius pada 1793 dalam publikasinya, Entomologiae systematica emendata et aucta, secundum classes, ordines, genera, species adjectis synonimis, locis, observationibus, descriptionibus. Oleh karena itu, jenis Nephila pilipes dibelakangnya disertakan nama Fabricius sebagai bentuk penghormatan kepadanya.

Nephila pilipes dengan latar belakang plafon beranda sisi barat Sekretariat SMARThealth Kepanjen

Sedangkan nama genus Nephila, menurut Howard Don Cameron, seorang ahli Studi Klasik dari Universitas Michigan, dalam An etymological dictionary of North American spider genus names (2005), dijelaskan bahwa istilah Nephila berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu νήμα (nema) yang berarti "utas"  dan φίλος (philos) yang berarti "cinta". Jadi Nephila itu bermakna “suka berputar” [
2Cameron, H. D. (2005). An etymological dictionary of North American spider genus names. In Ubick, D., Paquin, P., Cushing, P. E. et al. (Eds.), Spiders of North America: An identification manual. American Arachnological Society.
].
Laba-laba Nephila pilipes umum dikenal sebagai laba-laba bola/jaring emas karena ia memutar jaring melingkar menyerupai bola dengan sutra. Ia juga dikenal sebagai laba-laba kayu raksasa (giant wood spider) karena ukurannya yang besar dan juga lebih menyukai habitat kayu.
Berdasarkan laporan Global Biodiversity Information Facility (GBIF), daerah sebaran laba-laba Nephila pilipes meliputi Afrika Selatan, India, Sri Lanka, China, Jepang, Laos, Thailand, Singapura, Filipina, Indonesia, Papua Nugini. Australia Utara dan Timur [
3https://www.gbif.org/species/2149490
].
Laba-laba Nephila pilipes ini dimorfik secara seksual, yaitu betina jauh lebih besar daripada jantan. Laba-laba Nephila pilipes betina memiliki panjang tubuh 3-5 cm, dari ujung kaki depan sampai kaki belakang kurang lebih 20 cm, sedangkan panjang jantan hanya sekitar 3-5 mm.
Semua laba-laba adalah predator yang hampir seluruhnya memakan serangga sehingga bersifat karnivora. Berbeda dengan laba-laba non jaring yang memburu mangsanya di tanah (ground wanderes), Nephila pilipes menenun jaring dari benang sutra di antara dedauanan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain, sebagai perangkap untuk menjebak mangsanya (web builders).

Laba-laba Nephila pilipes di kolom penyangga teras sisi barat Sekretariat SMARThealth

Kemampuan membungkus tubuh mangsanya dengan lilitan benang-benang sutra ini, sangat berguna bagi Nephila pilipes terutama jika mangsanya memiliki alat pertahanan diri yang berbahaya, seperti lebah yang mempunyai sengat. Selain itu, dalam bungkusan mangsa dengan benang-benang sutra juga berfungsi untuk menyimpan mangsanya untuk disantap nantinya.
Benang sutra laba-laba merupakan biomaterial yang luar biasa dengan komposisi halus dan struktur hierarkis yang memunculkan modulus tarik tinggi [
4http://repository.maranatha.edu/10417/3/1012026_Chapter1.pdf
]. Benang laba-laba memiliki resiliensi, elastisitas dan tensile strength sejajar atau lebih tinggi dari material metalik dan non metalik pada umumnya.
Benang laba-laba juga telah dikenal memiliki sejarah karakteristik medis yang dapat ditelusuri pada zaman Yunani Kuno, di mana zaman tersebut benang laba-laba telah banyak digunakan sebagai pembalut luka (wound dressing) [
5Wang, Z., Cang, Y., Kremer, F., Thomas, E. L., & Fytas, G. (2020). Determination of the Complete Elasticity of Nephila pilipes Spider Silk. Biomacromolecules, 21(3), 1179–1185. https://doi.org/10.1021/acs.biomac.9b01607
].
Sementara itu, peneliti Shigeyoshi Osaki dari Universitas Kedokteran Nara, Jepang, juga telah lama tertarik dengan struktur jaring sutra sarang laba-laba. Dalam publikasi ilmiahnya berjudul Spider Silk Violin Strings with a Unique Packing Structure Generate a Soft and Profound Timbre (2012), Osaki menjelaskan bahwa jaring sutra sarang laba-laba bukan saja hanya bisa digunakan sebagai senar biola, tapi kualitas senar biola dari jaring laba-laba ini memiliki timbre atau warna suara yang lebih lembut ketimbang senar konvensional. Warna suara yang lembut itu diperoleh karena cara senar itu dipintal yang menghasilkan sebuah struktur yang tidak menghasilkan celah sekecil apapun [
6Osaki, Shigeyoshi. (2012). Spider Silk Violin Strings with a Unique Packing Structure Generate a Soft and Profound Timbre. Phys. Rev. Lett. 108, 154301. https://doi.org/10.1103/PhysRevLett.108.154301
].
Laba-laba yang dikenal sebagai penenun jaring yang ulung ini tak hanya benang sutra dari jaringnya saja yang memiliki manfaat dalam kehidupan. Namun, ia juga memiliki peran utama untuk membatasi populasi hama serangga sebagai bagian dari ekosistem, dan racun yang dihasilkan laba-laba Nephila pilipes dapat digunakan sebagai insektisida alami dengan senyawa bioaktifnya untuk membunuh larva nyamuk yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. *** [010523]


logoblog

Thanks for reading Nephila pilipes, Laba-laba Penenun Jaring Yang Ulung

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog