Kamis, Juni 01, 2023

Jeruk Nagami, Buahnya Lonjong dan Mini

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, Juni 01, 2023
Tanaman jeruk di halaman depan rumah Muda’iyah di Dusun Cungkul itu menarik hati mereka yang ikut skrining faktor risiko PTM yang diadakan oleh kader SMARThealth Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Pasalnya, buahnya terlihat lonjong (oval) dan berukuran mini, atau lebih kecil ketimbang buah jeruk pada umumnya. Warga yang ikut skrining, saya tanya, tidak ada yang tahu namanya. Kemudian, seorang bidan Puskesmas Kalipare, Saptiati Budi Asih, A.Md.Keb, yang hadir dalam skrining PTM door to door itu memberi tahu saya bahwa nama tanaman jeruk itu adalah jeruk nagami.
“Jeruk itu kalau sudah matang berwarna orange. Bisa dimakan sama kulitnya untuk obat batuk dan sesak napas, dan kulitnya lebih manis daripada buahnya,” jelas bidan Puskesmas Kalipare tersebut. “Saya punya tanamannya di rumah. Orang yang periksa ke rumah saya sering minta buah jeruk itu untuk mengobati batuknya.”

Buah jeruk nagami yang masih hijau

Karena baru melihatnya maka pulang dari melihat skrining yang dilakukan kader SMARThealth di selatan Waduk Karangkates itu, saya pun berselancar dalam dunia maya untuk studi kepustakaan guna mengenal jeruk nagami.
Kata “nagami” berasal dari bahasa Jepang, yang artinya lonjong memanjang. Itu dicirikan dalam bentuk fisik buahnya. Jeruk nagami ini lazim disebut kumquat dalam bahasa Inggris yang diserap dari bahasa Mandarin Kanton (Cantonese), kam kwat atau gām gwāt. Gām berarti “emas” dan gwāt berarti buah jeruk. Bila digabung memiliki arti jeruk Mandarin emas. Arti itu mengacu pada buahnya yang matang berwarna orange cerah seperti keemasan [
1https://engoo.com/app/daily-news/article/some-very-american-words-come-from-chinese/IF_hmBbxEeiTIztfhgaBVg
].
Kumquat merupakan tanaman perdu yang selalu hijau meskipun di musim dingin dan lambat tumbuh yang berasal dari genus Citrus. Kumquat memiliki dua varietas yaitu marumi dan nagami. Jenis marumi, buahnya berbentuk bulat, kuning keemasan dan tidak terlalu manis. Sedangkan, jenis nagami buahnya berbentuk oval seukuran buah zaitun, warnanya lebih menyerupai jeruk, dan lebih mudah ditemukan, seperti di rumah Muda’iyah yang berada di sebelah utara mushola Ainul Yaqin tersebut.
Kumquat nagami memiliki nama ilmiah Citrus japonica Thunb dalam dunia botani [
2https://www.gbif.org/species/3831801
]. Tanaman ini pertama kali dijelaskan oleh Carolo Petro Thunberg (Carl Peter Thunberg) dalam Nova acta Regiae Societatis Scientiarum Upsaliensis Volume 3 (1780) [
3Kungl. Vetenskaps-societeten i Uppsala. and Kungl. Vetenskaps-societeten i Uppsala.(1780).Nova acta Regiae Societatis Scientiarum Upsaliensis v.3. Uppsala, Almqvist & Wiksells, 1773-1967. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/237985. Accessed on May 30, 2023
].

Tanaman jeruk nagami dalam pot

Thunberg (1743-1828) adalah seorang naturalis Swedia dan seorang murid dari Carl Linnaeus. Setelah belajar di bawah bimbingan Linnaeus di Universitas Uppsala (Swedia), dia menghabiskan tujuh tahun bepergian di Afrika bagian selatan dan Asia, mengumpulkan dan mendeskripsikan banyak tumbuhan dan hewan yang baru dalam ilmu pengetahuan Eropa, dan mengamati budaya lokal. Ia disebut "Bapak Botani Afrika Selatan", “Pelopor Pengobatan Barat di Jepang”, dan "Linnaeus Jepang" [
4https://dbpedia.org/page/Carl_Peter_Thunberg
].
Tanaman kumquat berasal dari Tiongkok. Kumquat muncul dalam sastra Tiongkok sejak abad ke-12. Mereka telah lama dibudidayakan di bagian lain, seperti Asia Timur (Jepang dan Taiwan), Asia Selatan (India), dan Asia Tenggara (terutama Filipina). Mereka diperkenalkan ke Eropa pada tahun 1846 oleh Robert Fortune, kolektor untuk London Horticultural Society, dan tak lama kemudian dibawa ke Amerika Utara [
5https://www.scientificlib.com/en/Biology/Plants/Magnoliophyta/CitrusJaponica01.html
].
Selain bersinonim dengan Citrus margarita Lour [
6http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-2724205
], kumquat nagami mempunyai nama umum di berbagai negara. Kumquat, oval-kumquat (Inggris); calamondin, chin-chin, cunquate, kinkan, kumquat-nagami, laranjiha-da-India (Portugis) [
2https://www.gbif.org/species/3831801
]; geumgyul (Korea); jīn jú, jīn gān (Tiongkok) [
7https://chinese.yabla.com/chinese-english-pinyin-dictionary.php?define=jin+gan
]; kumquat, kinkan (Jepang); muntala (Nepal); kim quất (Vietnam); somchíd (Thailand); kamikuati (Lea faka-Tonga) [
5Thttps://www.scientificlib.com/en/Biology/Plants/Magnoliophyta/CitrusJaponica01.html
]; dan burtuqal dhahabiun (Arab).
Tanaman kumquat nagami atau jeruk nagami ini dapat tumbuh hingga setinggi 4 meter. Tanaman mekar dengan baik pada suhu antara 25-38 derajat. Meski demikian, tanaman itu juga bisa bertahan di musim dingin. Bunganya warna putih seperti bunga jeruk pada umumnya.

Kulit jeruk nagami terlihat ada bintik-bintik

Buah tanaman jeruk nagami sekitar 4 cm, berbentuk lonjong. Ketika masih muda warnanya hijau. Setelah matang warnanya jingga tua keemasan, sangat kontras dengan warna daunnya yang hijau gelap dan mengkilap. Warnanya yang kontras inilah yang membuat tanaman ini banyak dijadikan sebagai tanaman hias yang ditanam dalam pot, seperti yang ditanam oleh Muda’iyah.
Daging dan kulit buahnya kaya rasa. Seluruh buahnya, termasuk kulitnya, dapat dimakan mentah. Buahnya agak asam sedangkan kulitnya memiliki rasa yang manis. Jeruk nagami tersedia sepanjang tahun. Buah jeruk nagami akan diburu banyak orang ketika Imlek. Konon, tanaman ini dipandang sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran di Tiongkok.
Meski ukuran buahnya lebih kecil daripada buah jeruk pada umumnya, jenis jeruk yang satu ini juga memberikan manfaat untuk kesehatan. Kumquat nagami memiliki sumber senyawa bioaktif alami yang dapat diakses dengan manfaat kesehatan.
Dalam penelitian Al-Salman et.al (2019) yang dimuat dalam Journal of Food Measurement and Characterzation telah mengulas secara gamblang mengenai khasiat dari jeruk nagami beserta turunannya [
8Al-Saman, M.A., Abdella, A., Mazrou, K.E. et al. Antimicrobial and antioxidant activities of different extracts of the peel of kumquat (Citrus japonica Thunb). Food Measure 13, 3221–3229 (2019). https://doi.org/10.1007/s11694-019-00244-y
].

Daunnya hijau tua mengkilap

Buah jeruk nagami kaya akan favonoid seperti C-glikosida favonoid dan senyawa dihydrochalcone. Kandungan favonoidnya memiliki aktivitas antioksidan. Flavonoid telah tersirat dalam pengurangan penyakit kronis tertentu, dan pencegahan beberapa gangguan kardiovaskular. Flavonoid juga telah terbukti  mempunyai aktivitas antitumor dan antivirus.
Komposisi minyak buah ini memiliki kepentingan khusus karena kandungan asam lemak tak jenuhnya yang menurunkan kolesterol darah dan dapat digunakan dalam pencegahan penyakit kardiovaskular.
Minyak atsiri jeruk nagami mempunyai aktivitas mikroba dan mampu menghambat 55-63% proliferasi sel kanker prostat manusia selama 24-72 jam. Buahnya juga dapat digunakan sebagai suplemen diet atau obat antiobesitas. Karena khasiatnya yang bermanfaat, jeruk nagami telah digunakan sebagai antiplogistic, antivirus, karminatif, deodorant dan ekspetoran.
Kumquat Is A Funny Word,” tulisan dalam sebuah kaos bisbol Unisex keluaran online shop asal Greenburg, Pennsylvania, Amerika bernama Spreadshirt ini, barangkali menggambarkan keunikan buah jeruk nagami. Dibalik bentuk buahnya yang unik dan lucu ternyata tidak hanya penting secara ekonomi dalam keluarga Rutaceae, tapi juga memiliki banyak manfaat atau faedah bagi kesehatan kita. *** [010623]


logoblog

Thanks for reading Jeruk Nagami, Buahnya Lonjong dan Mini

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog