Jumat, Juni 09, 2023

Kedai Kopi Merah Jambuwer, Ngopi Sambil Berekreasi

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Juni 09, 2023
Ngopi bersama dua peneliti Yayasan Percik Salatiga di Kedai Kopi Merah Jambuwer

Mencari tempat menikmati secangkir kopi dengan suasana rekreasi alam bukan perkara mudah. Umumnya kedai kopi didirikan di tempat yang ramai penduduk. Padahal, kalau dibangun seperti suasana pedesaan dengan gemericik air dari persawahan dan tak jauh dari kebun kopi yang diusahakan masyarakat, bisa menarik juga.
Seperti kedai Kopi Merah Jambuwer (KMJ) yang terletak di Dusun Krajan, Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Kedai ini berada di Taman Wisata Edukasi Jowaran. Bertempat di sisi barat bagian tengah dari Taman Wisata Edukasi Jowaran membuatnya ada sensasi tersendiri.
Diajak dua peneliti Yayasan Percik Salatiga (YPS) berkeliling pedesaan di Kabupaten Malang, saya berkesempatan menikmati secangkir kopi pada Kamis (08/06) di kedai KPJ. Sejak 2016, kedai KPJ terus mengundang orang-orang dari segala penjuru untuk merasakan kedai kopi di kawasan Wisata Edukasi Jowaran tesebut.
Saya bukan tergolong orang yang suka minum kopi setiap hari. Setahun mungkin hanya lima kali saja. Namun setiap berselesa di sebuah daerah penghasil kopi, saya pun berusaha mencicipi cita rasa kopi. Salah satu daerah penghasil kopi robusta (Coffea canephora) di Kabupaten Malang adalah Desa Jambuwer yang berada di di kaki Gunung Kawi. Berjarak sekitar 4,8 kilometer dari kebun kopi peninggalan Belanda, Bangelan.
Menurut sejarahnya, kopi robusta ditemukan di Afrika dan dibawa oleh Belanda untuk dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Malang pada waktu itu.
Dibandingkan dengan kopi Amstirdam (Ampelgading, Sumbermanjing, Tirtoyudo dan Dampit), nama Kopi Merah Jambuwer (Jambuwer Red Coffee) hampir tidak dikenal, meskipun sebenarnya kopi ini sudah banyak dipasok sebagai bahan baku di kafe-kafe.
Awal mula kopi KPJ ini dikembangkan setelah berhasil menjuarai Lomba Uji Rasa Kopi Robusta Nusantara di Bondowoso, Jawa Timur, yang digelar pada tahun 2016. Kopi KPJ berhasil meraih juara 3 dengan skor keseluruhan cukup tinggi yakni 8,8.
Potensi kopi di Desa Jambuwer sangat besar bila mengetahui cara mengolah dan memanen buah yang baik. Sepertiga luas Desa Jambuwer merupakan perkebunan kopi. Setelah menyabet juara dalam lomba tersebut, kopi asal Desa Jambuwer tersebut mulai ditingkatkan kualitasnya.
Salah satu cara untuk meningkatkan potensi kopi di Jambuwer adalah dengan mendorong petani memetik buahnya saat sudah merah. Inilah yang mendasari cikal bakal nama Kopi Merah Jambuwer (KMJ) atau Jambuwer Red Coffee.
Tak hanya dari sisi petaninya saja. Cara membuat kopi melalui pelatihan barista langkah demi langkah juga dikembangkan di Wisata Edukasi Jowaran dengan menampilkan sebuah kedai kopi dengan barista muda yang ganteng-ganteng seperti yang dilakukan oleh kedai KPJ.
Menempati meja dan kursi di sudut timur laut di kedai KPJ yang didesain terbuka tanpa sekat, saya dan dua peneliti YPS menikmati seduhan KPJ dari bubuk kopi asli khas desa tersebut dengan teknik meracik yang berkelas. Secangkir kopi robusta bisa digambarkan aromatik dan kaya akan rasa dengan sedikit memiliki rasa asam.
Melalui karya bukunya yang berjudul Coffee Obsession (2014), Annete Moldvaer berkata “For anyone who appreciates the value of quality, sustainability, and care, a specialty coffee house is the perfect place to socialize, explore new flavors, and soak up a unique atmosphere” (Bagi siapa saja yang menghargai nilai kualitas, keberlanjutan, dan kepedulian, kedai kopi spesial adalah tempat yang tepat untuk bersosialisasi, mengeksplorasi cita rasa baru, dan menyerap suasana yang unik).
Moldvaer adalah co-founder Square Mile Coffee Roaster yang ada di London, Inggris. Riwayat hidupnya erat dengan cita rasa kopi. Di umur 18 tahun, Moldvaer mengawali sebagai barista di Norwegia, tempat asalnya. Lalu dia bekerja di bagian impor, yang memberikan kesempatan mengenal jenis kopi dari berbagai negara dan mengikuti pendidikan, pelatihan, cupping dan roasting dalam mengelola biji kopi hingga akhirnya menjadi juri kopi internasional (an international coffee judge).
Di kedai KPJ itu saya bisa merasakan apa yang sudah ditulis oleh Moldvaer. Teknik yang digunakan untuk menyeduh cangkir yang sempurna menghadirkan berbagai gaya dan rasa. Peracik-peracik KPJ menghasilkan rasa yang khas dalam secangkir kopi panas dalam gelas kecil.
Sambil menyeruput kopi tersebut, saya pun bisa menikmati pemandangan yang asri dan alami. Di samping lokasinya yang luas, di lingkungan sekitarnya seluas mata memandang masih terlihat areal persawahan berundak-undak (terasering) yang menghijau dengang gemericik suara air di sebelah utara kawasan Wisata Edukasi Jowaran, dan sisi baratnya masih terlihat kebun-kebun penduduk dengan tanaman tinggi melambai.
Menikmati secangkir kopi di kedai kopi KPJ seperti yang ada di Desa Jambuwer ini sesungguhnya kita ngopi sambil berekreasi. Cita rasa terpenuhi dan suasana masih alami. Merasakan ini seakan-akan seperti apa yang diujarkan oleh Byron Pulsifer, “Saya telah menemukan bahwa terkadang yang terbaik adalah istirahat dengan berjalan-jalan, atau rehat kopi. Istirahat ini dapat membantu menjernihkan pikiran dan menenangkan kecemasan Anda. Ini adalah waktu untuk membiarkan pikiran Anda menjadi nol dengan tidak memikirkan masalah yang sedang dihadapi.” *** [090623]


logoblog

Thanks for reading Kedai Kopi Merah Jambuwer, Ngopi Sambil Berekreasi

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog