Kamis, Juni 29, 2023

Lantana camara, Bukan Pohon Cemara Tapi Gulma Herba

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, Juni 29, 2023
Di tepi jalan desa di bawah bayang-bayang pohong jati, tumbuh tanaman dengan bunga warna oranye. Warnanya yang mencolok di antara daun jati yang berguguran dan semak-semak lainnya, menarik hati saya untuk mendekati dan memotretnya.
Tanaman tersebut tumbuh di pinggir jalan yang berada di depan rumah Andi Sucipto, salah seorang warga Dusun Krajan RT 08 RW 02 Desa Kalirejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, yang baru saja dikunjungi oleh kader SMARThealth bersama perawat desa untuk skrining faktor risiko PTM secara door to door (Sabtu, 24/06).
“Orang sini menyebutnya tembelekan,” jelas Bu Muji yang merupakan salah satu anggota rumah tangga Andi Sucipto, yang turut mendampingi kader SMARThealth dan perawat desa berkunjung ke tetangga lainnya.
 
Lantana camara di pinggir jalan desa di bawah pohon jati 

Tapi ketika ada tetangga lainnya yang sedang naik motor menghampirinya, berkata bahwa tanaman tersebut ia menyebutnya dengan telekan. Dalam literature juga diiketahui bahwa ternyata di Jawa sendiri, tanaman ini memiliki aneka nama lokal: kembang satek, saliyara, oblo, tembelekan, waung, tai ayam maupun kembang telek. Kedua nama yang disebutkan di belakang ini yang bersinonim dengan telekan.
Di Sumatera, tanaman ini dikenal dengan sebutan bunga pagar, kayu Singapore, dan tahi ayam. Dalam bahasa Inggrisnya disebut lantana atau wild sage. Camar (Spanyol), corbeille d’or (Prancis), dan ma ying dan (China) [
1Thomas, S. E. (2022) ‘Lantana camara (lantana)’, CABI Compendium. CABI International. doi: 10.1079/cabicompendium.29771.
].
Tembelekan punya nama ilmiah Lantana camara Linn., dari suku Verbenaceae dan marga Lantana yang merupakan tumbuhan berbunga. Nama genus Lantana berasal dari bahasa Latin dari kata “lentho” yang berarti membungkuk atau melengkung. Mungkin nama ini berasal dari nama Latin kuno genus Viburnum yang sedikit mirip dengan dedaunan dan perbungaan [
2Ghisalberti E. L. (2000). Lantana camara L. (Verbenaceae). Fitoterapia, 71(5), 467–486. https://doi.org/10.1016/s0367-326x(00)00202-1. Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0367326X00002021?via%3Dihub
]. Sedangkan, nama spesiesnya, camara, berasal dari nama daerah yang digunakan di Brasil untuk tanaman ini [
3Pavone, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Lantana camara. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/lantana-camara/?lang=en
].
Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botan Swedia, dalam Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas Tomus II [
4Linnaei, Caroli. (1753). Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
].

Lantana camara tumbuh di antara tanaman semak lainnya

Tumbuhan tembelekan atau telekan ini asalnya dari Meksiko hingga Amerika tropis. Kemudian menyebar melalui Bahama, Antiles Besar hingga Amerika Selatan, dan ditemukan di Brasil oleh Willem Piso (1611-1678), seorang dokter dan ahli botani Belanda yang ikut menulis salah satu karya paling awal tentang sejarah Brasil bersama Georg Marcgrave [
3Pavone, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Lantana camara. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/lantana-camara/?lang=en
].
Meskipun pertama kali dibawa dan dibudidyakan di Eropa pada akhir abad ke-17, tanaman tembelekan (Lantana camara) baru mencapai Calcutta pada tahun 1809 dan menyebar luas di seluruh daerah tropis pada akhir abad ke-19 [
2Ghisalberti E. L. (2000). Lantana camara L. (Verbenaceae). Fitoterapia, 71(5), 467–486. https://doi.org/10.1016/s0367-326x(00)00202-1. Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0367326X00002021?via%3Dihub
].
Tumbuhan ini adalah semak berduri tegak, setengah memanjat atau kadang kurang lebih menggantung, tingginya bisa mencapai hingga 3 meter. Batang dan cabangnya banyak. Daunnya sederhana, berseberangan, dan berbentuk lonjong. Perbungaannya adalah kepala setengah bola, aksila atau terminal, berwarna kuning, merah muda atau oranye, terdiri dari banyak bunga berbentuk tabung kecil. Buahnya kecil berdaging, berdiameter sekitar 3 mm, warnanya bervariasi dari biru hingga hitam [
5https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:325686-2
]. Kata Bu Muji, buahnya manis rasanya!
Kendati nama ilmiahnya pakai kata camara, namun tanaman tembelekan tidak seperti pohon cemara, tinggi dan tegak, melainkan merupakan gulma yang paling invansif dan herba. Secara umum, herba adalah tetumbuhan yang dikenali dan lekat dengan pemanfaatannya dalam menjaga vitalitas dan kesehatan serta penyembuhan aneka ragam penyakit.

Buah Lantana camara berwarna hitam bila sudah matang. Yang masih muda, buahnya beracun

Dalam etnofarmakologi, diketahui bahwa tumbuhan tembelekan bermanfaat bagi kesehatan. Mian Muzammil Shah et.al (2020) dalam Lantana camara: A Comprehensive Review on Phytochemistry, Ethnopharmacology and Essential Oil Composition yang terbit di Letters in Applied NanoBioScience [
6Shah, Mian Muzammil & Alharby, Hesham & Hakeem, Khalid. (2020). Lantana camara: A Comprehensive Review on Phytochemistry, Ethnopharmacology and Essential Oil Composition. Letters in Applied NanoBioScience. 9. 10.33263/LIANBS93.11991207. Retrieved from https://nanobioletters.com/wp-content/uploads/2020/06/2284680893.11991207.pdf
], menyebutkan bahwa daun tembelekan dapat direbus dan dijadikan teh, dan air rebusannya digunakan untuk pengobatan batuk, tetanus, malaria, losion yang terbuat dari daunnya dapat digunakan untuk mengobati luka. 
Di Ghana, infus yang dibuat dari seluruh tanaman digunakan untuk mengobati bronkitis, dan bubuk akar yang dicampur dengan susu digunakan untuk menyembuhkan sakit perut. Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa lancamarone, steroid penting yang diisolasi dari daun Lantana camara memiliki potensi kardiotonik. 
Secara tradisional, daunnya dapat digunakan sebagai tonikum untuk sakit perut serta dapat digunakan sebagai insektisida. Di beberapa negara Asia, daun tanaman ini telah digunakan untuk menyembuhkan luka sayat, bisul, dan rematik. *** [290623]


logoblog

Thanks for reading Lantana camara, Bukan Pohon Cemara Tapi Gulma Herba

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog