Ketika menghadiri pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Poncokusumo tanpa sengaja saya melihat tanaman seperti bayam. Daunnya mirip bayam tapi batangnya berwarna merah keungu-unguan. Tinggi sekitar 1,5 meter, bunganya terletak di perpanjangan tangkai di antara daun, dan buahnya berwarna hitam menempel di tandan bekas bunga.
Tanaman tersebut tumbuh liar di halaman kosong milik perumahan yang belum dibangun yang lokasinya tepat berada di depan Puskesmas Poncokusumo yang terletak di Jalan Kusnan Marzuki, Dusun Robyong, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Buah Phytolacca icosandra berwarna hitam keungu-unguan |
Saya melihatnya saat turun dari mobil rombongan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang kebetulan diparkir di lahan tersebut. Lalu, berusaha memotretnya sebelum menuju ke Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Poncokusumo, kemarin.
Juru parkir Puskesmas Poncokusumo yang sudah lansia menyebutnya dengan bayam-bayaman. Ada juga yang menamai bayam Belanda. Di sejumlan online shop (olshop) disebut tumbuhan gulma tinta. Dalam penelusuran kepustakaan, tanaman tersebut memiliki nama umum tropical pokeweed dalam bahasa Inggris.
Tanaman tersebut merupakan tanaman semak dari famili Phytolaccaceae dan genus Phytolacca, yang sebaran asalnya dari Meksiko, Amerika Tengah hingga Amerika Selatan tropis. Nama ilmiahnya adalah Phytolacca icosandra L.
Genus Phytolacca berasal dari kombinasi kata Yunani “phyton” (tumbuhan) dan kata Latin “lacca” (pewarna merah). Hal ini mengacu pada pigmen yang dihasilnya buahnya [
1http://floranorthamerica.org/Phytolacca
]. Hampir semua tanaman dari spesies ini memiliki buah beri berkulit hitam mengkilat. Ada kemungkinan, zaman dahulu buah phytolacca digunakan untuk mewarnai pakaian secara alami.Cabang Phytolacca icosandra yang cukup banyak |
Sedangkan, nama spesiesnya, icosandra, dalam bahasa Yunani yang terdiri dari gabungan kata “eikosi” (dua puluh) dan “andres” (laki-laki) [
2https://www.virboga.de/Phytolacca_icosandra.htm
]. Jadi maksudnya icosandra itu dua puluh benang sari di mana benang sari merupakan organ reproduksi jantan pada bunga.Tanaman ini pertama kali dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus (Caroli Linnaei), seorang ahli botani Swedia, pada tahun 1759, dalam Systema naturae per regna tria naturae :secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis Tomus II [
3Linnaei, Caroli.(1759) Systema naturae per regna tria naturae :secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis Tomus II. Holmiae:Impensis Direct. Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/10278
].Phytolacca icosandra atau tropical pokeweed berupa semak berkayu lunak yang tinggi bisa mencapai 2 meter. Cabang-cabangnya rapuh dan panjang daunnya antara 8 hingga 10 cm. Bunganya kecil dan tidak mencolok. Bunganya tersusun pada paku tegak lurus sepanjang 12 - 15 cm, dan buahnya berwarna ungu tua [
4https://www.nzpcn.org.nz/flora/species/phytolacca-octandra/
].Tanaman ini umumnya dipandang sebagai gulma yang mengganggu. Ini dapat ditemukan di alam liar, seperti di hutan, pekarangan rumah maupun pinggir jalan seperti yang ada di depan Puskesmas Poncokusumo. Terkadang Phytolacca icosandra ditanam untuk keperluan dekoratif hias.
Bunga Phytolacca icosandra tumbuh dari perpanjangan tangkai |
Sejumlah foklor mengenai etnobotani menceriterakan penggunaan tanaman Phytolacca icosandra. Suku Maya telah menggunakan akar dan buah T’eel Koox (sebutan Phytolacca icosandra bagi mereka) yang belum matang untuk mencuci pakaian [
5https://www.backyardnature.net/mexnat/troppoke.htm
]. Mengutip laman Biblioteca Digital De La Medicina Tradicional Mexicana [
6http://www.medicinatradicionalmexicana.unam.mx/apmtm/termino.php?l=3&t=phytolacca-icosandra
], di Negara Bagian Meksiko, untuk menghindari ketombe, mereka merendam buah dan daunnya dalam air hangat, setelah waktu tertentu mereka menggunakan air tersebut sebagai bilas, memijat kulit kepala, tetapi berhati-hati agar tidak masuk ke mata.Di sisi lain, sari buahnya dioleskan secara lokal sebagai antidermatitis dan melawan jamur kulit. Rebusan daunnya dioleskan dengan cara dikompres pada jerawat atau luka yang dicuci dengannya. Infus daun dan bunganya bermanfaat melawan campak, diminum dan disertai mandi dengan rebusan bunganya.
Untuk mendapatkan efek analgesik, daun rebus atau semi-panggang dioleskan secara lokal, bila ada sakit punggung, sakit perut atau sakit kepala. Mereka juga mengompres dengan ramuannya untuk menyembuhkan pukulan. Infus akar diminum untuk kolik atau daun bila sakit perut tidak terlalu parah. Untuk rematik, sediaan alkohol dari daun dan akarnya dioleskan di area yang sakit.
Phytolacca icosandra yang tumbuh di halaman kosong depan Puskesmas Poncokusumo, Desa Wonomulyo |
Meskipun pernah diremehkan sebagai gulma, Phytolacca icosandra telah diklasifikasikan dalam Kawasan Biokultur Prioritas Meksiko dan terkait dengan Kawasan Geoekonomi Besar negara dari 127 spesies herba asli di negara tersebut [
7Riviello-Flores, M.d.l.L.; Cadena-Iñiguez, J.; Ruiz-Posadas, L.d.M.; Arévalo-Galarza, M.d.L.; Castillo-Juárez, I.; Soto Hernández, M.; Castillo-Martínez, C.R. Use of Gamma Radiation for the Genetic Improvement of Underutilized Plant Varieties. Plants 2022, 11, 1161. https://doi.org/10.3390/plants11091161
].Selain itu, penelitian Angel Josabad Alonsi-Castro et. al (2017) yang bertitel “Medicinal Plants from North and Central America and the Caribbean Considered Toxic for Humans: The Other Side of the Coin” menjelaskan pada tabel 1 bahwa informasi etnobotani tanaman obat dari Meksiko dan Amerika Tengah dianggap beracun, Phytolacca icosandra atau Mazorquilla, sebutan umum dalam bahasa Spanyol, dapat digunakan dalam pengobatan (medicinal use) untuk kanker, vermifuge (obat cacing), dan rematik [
8Alonso-Castro, A. J., Domínguez, F., Ruiz-Padilla, A. J., Campos-Xolalpa, N., Zapata-Morales, J. R., Carranza-Alvarez, C., & Maldonado-Miranda, J. J. (2017). Medicinal Plants from North and Central America and the Caribbean Considered Toxic for Humans: The Other Side of the Coin. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2017, 9439868. https://doi.org/10.1155/2017/9439868
].Kendati disebut sebagai tanaman beracun, namun jika mampu diolah (bukan dimakan mentah) dan hanya dikonsumsi secukupnya, tanaman ini bisa memberikan banyak manfaat bagi kita, baik digunakan sebagai pewarna maupun untuk kesehatan. *** [280623]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar