Sedari awal tinggal di Sekretariat SMARThealth Kepanjen yang sudah tujuh tahun ini, makhluk kecil bersayap dengan warna putih masih ada. Sulit untuk mengusirnya. Bila satu tanaman telah dibersihkan dan dirawat kembali, makhluk kecil itu akan pindah ke tanaman lain.
“Terserang cabuk” menjadi istilah umum masyarakat di Kepanjen, Kabupaten Malang, ketika tanamannya diserbu hama berwujud organisme seukuran kutu dan bergerombol. Jumlah organisme kecil ini banyak dan menyebar ke sebagian besar tanaman, mulai dari daun, batang hingga buahnya.
Makhluk kecil bersayap warna putih itu merupakan sejenis kaper. Kaper cukup dikenal di kalangan masyarakat Jawa. Ia mirip kupu berukuran kecil. Orang Malang menyebutnya cabuk. Dalam bahasa Indonesia, serangga kecil itu dikenal dengan sebutan kutu kebul (silverleaf whitefly).
Kutu kebul hinggap di batang pohon sirsak di Jalan Sidoluhur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Kutu kebul memiliki nama ilmiah Bemisia tabaci Gennadius, 1889 dalam dunia fauna. Nama genus Bemisia dinamakan untuk menghormati Florence Eugenie Bemis, ahli entomologi Amerika [
1https://en.wiktionary.org/wiki/Bemisia
]. Ia adalah ahli entomologi Amerika akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 serta merupakan seorang pakar kutu kebul [2https://dbpedia.org/page/Florence_E._Bemis
]. Sedangkan, nama spesiesnya, tabaci, berasal dari bahasa Latin dari kata “tabacum” yang berarti tembakau [3"tabaci" – WordSense Online Dictionary (1st July, 2023) URL: https://www.wordsense.eu/tabaci/
].Bemisia tabaci awalnya dideskripsikan oleh Gennadius pada tahun 1889 sebagai hama tembakau di Yunani dan dinamai Aleurodes tabaci, kutu kebul tembakau [
4Gould, J., & Hoelmer, K. (2008). Classical biological control of Bemisia tabaci in the United States: A review of interagency research and implementation (pp. 191-204). J. Goolsby (Ed.). Dordrecht, The Netherlands: Springer. Retrieved from https://www.academia.edu/31582229/Classical_Biological_Control_of_Bemisia_tabaci_in_the_United_States_A_Review_of_Interagency_Research_and_Implementation
]. Pada waktu itu, kutu kebul menyerang dan menjadi penyakit perkebunan tembakau di Trikonia [5http://www.hemiptera-databases.org/whiteflies/?db=aleurodes&lang=en&card=publication&id=157
]. Dari kisah ini, dalam bahasa Inggris, kutu kebul juga dinamakan tobacco whitefly. Kemudian setelah mengalami perubahan nama genus dengan adanya kombinasi dari sebelumnya, spesies serangga kutu kebul ini berubah menjadi Bemisia tabaci. Dalam laman vocabulary.com, Bemisia tabaci didefinisikan sebagai spesies hama yang secara tidak sengaja diimpor ke Florida dari Timur Tengah, kemudian menyebar ke California di mana itu adalah hama yang sangat serius yang memakan hampir semua tanaman sayuran dan kastuba merah [
6Vocabulary.com. (n.d.). Bemisia tabaci. In Vocabulary.com Dictionary. Retrieved July 01, 2023, from https://www.vocabulary.com/dictionary/Bemisia%20tabaci
]. Sejak itu, spesies kutu kebul jenis ini mendapatkan tambahan sebutan Bemisia tabaci Middle East Asia Minor 1, atau biasa disingkat menjadi Bemisia tabaci MEAM1 [7Cuthbertson, A. (2022) ‘Bemisia tabaci (MEAM1) (silverleaf whitefly)’, CABI Compendium. CABI International. doi: 10.1079/cabicompendium.8925.
], dan menimbulkan kerugian sejumlah negara dengan adanya penyebaran spesies ini.Dikutip dari Journal of Asia-Pacific Entomology [
8Monika Götz, M. Götz, & Stephan Winter, S. Winter. (0000). Diversity of Bemisia tabaci in Thailand and Vietnam and indications of species replacement. Journal of Asia-Pacific Entomology, 19, 537-543. doi: 10.1016/j.aspen.2016.04.017
], dua peneliti asal Jerman Monika Götz dan Stephan Winter (2016) menjelaskan bahwa kutu kebul Bemisia tabaci (Gennadius) (Hemiptera, Aleyrodidae) merupakan salah satu hama yang paling merusak yang mengancam produksi tanaman pangan dan serat serta tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.Kutu kebul menempel di batang pohon jeruk purut di pekarangan depan Sekretariat SMARThealth, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Serangga ini adalah pengumpan floem polifag yang menghisap lebih dari 600 tanaman inang yang menyebabkan kerusakan secara langsung. Selain itu, ia juga seringkali terlihat menyebarkan penyakit virus di antara tanaman inangnya.
Virus yang divektor oleh Bemisia tabaci termasuk dalam lima genera. Penyakit virus utama disebabkan oleh anggota genus Begomovirus (famili Geminiviridae) yang memiliki lebih dari 200 spesies yang diakui dan masih banyak lagi yang status taksonominya sebagai spesies belum diketahui.
Virus-virus ini ditularkan dengan cara non-propagasi sirkulatif yang persisten dan menginfeksi berbagai tanaman sayuran dan pertanian penting di seluruh dunia yang menyebabkan penyakit parah dengan dampak ekonomi yang tinggi.
Kutu kebul betina dewasa dapat bertelur antara 200-400 telur selama hidupnya. Telur diletakkan di bagian bawah daun. Telur-telur ini menetas menjadi nimfa (juga dikenal sebagai perayap) setelah 4-12 hari. Dari sana, perayap akan memasukkan bagian mulutnya ke daun tanaman inang di mana mereka akan berganti kulit, menjadi kepompong, dan kemudian menjadi lalat putih dewasa. Proses ini berlangsung dari empat minggu sampai enam bulan, tergantung pada suhu dan kelembaban [
9Williams, D.S. (Sep 14, 2020). Whiteflies, Whiteflies, Whiteflies. Retrieved from https://nwdistrict.ifas.ufl.edu/hort/2020/09/14/whiteflies-whiteflies-whiteflies/
].Saat hinggap, kutu kebul terlihat seperti segitiga |
Mereka tidak banyak bergerak, tetapi menetap di tempat mereka memberi makan untuk pertumbuhan. Mengingat tingginya persentase telur yang menetas secara efektif menjadi dewasa, ini menjelaskan mengapa kutu kebul dapat menyerang area yang luas dalam waktu singkat, dan ini tentunya meresahkan bagi petani, pengoleksi maupun penggemar tanaman.
Kutu kebul sulit dikendalikan karena siklus reproduksinya yang subur. Sulit untuk membasmi kutu kebul begitu ada serangan hama atau parasit dalam jumlah besar pada inang yang dapat menimbulkan penyakit (infestation).
Seperti berurusan dengan kebanyakan serangga, pemilihan tanaman, irigasi, dan pemupukan yang tepat sangat penting untuk mengendalikan kutu kebul. Menghilangkan sumber infestasi seperti gulma di sekitar kebun atau sisa-sisa tanaman tua di sekitar pekarangan dapat membantu mencegah populasi kutu kebul terbawa ke musim berikutnya. Predator alami seperti burung prenjak, kepik, lalat tentara hijau, dan tungau predator dapat membantu mengendalikan populasi kutu kebul. *** [020723]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar