Kamis, Juli 13, 2023

Creobroter gemmatus, Belalang Sembah Bunga Permata

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, Juli 13, 2023
Di atas pucuk pohon beringin kimeng (Fitus malacocarpa) dekat kolam Sekretariat SMARThealth Kepanjen, belalang sembah sedang mendekati mangsa serangga yang berada di dalam daun yang nglinthing (melinting).
Belalang ini memiliki bercak putih dan hijau yang bergantian di bagian abdomen. Dengan warna seperti itu, belalang sembah mampu beradaptasi dengan baik dan berkamuflase. Ia mampu melakukan mimikri yang agresif hingga tak dikenali oleh predator, bentuk kamuflase warna dan pola untuk memikat mangsa.
Disebut belalang sembah karena adanya claw yang terdapat di bagian kaki depan yang posisinya seperti tangan orang seperti lagi berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Belalang ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan Asiatische blütenmantis. Dalam bahasa Mandarin disebut lì yǎn bān tang, dan dalam bahasa Inggris dinamakan jeweled flower mantis
Dari versi Inggris inilah, belalang sembah dikenal juga sebagai belalang bunga permata. Disebut belalang bunga permata, karena kemampuan belalang yang berkamuflase meniru bunga agar bisa dengan mudah menyergap mangsanya.

Creobroter gemmatus di atas pucuk beringin kimeng di Sekretariat SMARThealth di Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Belalang sembah bunga permata ini merupakan spesies belalang dalam famili Hymenopodidae yang berhabitat asal di Asia Selatan hingga Tenggara. Nama ilmiahnya adalah Creobroter gemmatus Saussure, 1869.
Nama genus Creobroter berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari gabungan kata “kreo-“ (daging) dan “broter” (makan). Jadi, Creobroter, menunjuk pada serangga pemangsa yang gemar memakan daging [
1https://en.wikipedia.org/wiki/Creobroter
]. Sedangkan, nama spesiesnya, gemmatus, berasal dari bahasa Latin dari kata “gemmō” yang berarti kuncup (bud) atau kilauan (sparkle)[
2https://en.wiktionary.org/wiki/gemmatus#:~:text=budded%2C%20having%20been%20budded.,with%20jewels%20or%20precious%20stones.
].
Spesies Creobroter gemmatus atau belalang sembah ini pertama kali dijelaskan oleh Caspar Stoll (1725-1791), seorang ahli entomologi Belanda keturunan Jerman, dengan nama Mantis gemmatus. Stoll menjadi terkenal karena bisa merampungkan De Uitlandsche Kapellen, sebuah karya tentang kupu-kupu yang dimulai oleh Pieter Cramer. Dia juga menerbitkan beberapa karyanya tentang kelompok serangga lain. Publikasi Stoll tahun 1787 tentang belalang ranting (stick insect), belalang sembah, dan kerabat lainnya yang juga terkenal. Itu diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis pada tahun 1813 [
3https://en.wikipedia.org/wiki/Caspar_Stoll
].
Kemudian Henri Louis Frédéric de Saussure (1829-1905), seorang ahli mineral dan entomologi Swiss yang berspesialisasi dalam studi Hymenoptera dan Orthoptera, melengkapi yang terasa belum ada pada deskripsi Stoll dan merevisi menjadi Creobroter gemmatus, pada tahun 1869, dalam Mitteilungen der Schweizerischen Entomologischen Gesellschaft = Bulletin de la Société entomologique suisse, Dritter Band. 3 [
4Stierlin, Gustav (Editor).(1869). Mitteilungen der Schweizerischen Entomologischen Gesellschaft = Bulletin de la Société entomologique suisse, Dritter Band. 3. Schauffhausen: Schweizerische Entomologische Gesellschaft. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/192906
].

Gestur Creobroter gemmatus saat dipotret dari jarak dekat dengan kamera handphone

Belalang bunga permata (jeweled flower mantis) merupakan spesies belalang sembah berukuran kecil hingga sedang, dengan belalang sembah dewasa mencapai panjang hingga sekitar 1,5 inci. Betina cenderung sedikit lebih besar dari jantan.
Pada saat sayapnya direntangkan, terlihat sayap bagian dalam bewarna merah muda. Banyak bagian tubuh dapat bervariasi antara putih, merah muda dan hijau menjadikan belalang ini sebagai serangga yang eksotik.
Ia memiliki enam kaki. Empat kaki belakang digunakan untuk mobilitas dan berpegangan pada batang atau daun. Sementara kaki depannya yang mempunyai claw, dikhususkan untuk menangkap dan mencengkeram mangsa.
Di atas kepalanya terdapat dua antenna, tepatnya berada di jidatnya di antara dua matanya, yang digunakan belalang untuk merasakan lingkungan sekitarnya dan sekaligus berfungsi untuk mendeteksi mangsa, seperti lalat, ngengat, dan kupu-kupu.
Sebagai predator, keberadaan spesies Creobroter gemmatus dapat bertindak sebagai agen pengendalian hama alami. Belalang sembah bunga permata memainkan peran penting dalam menjaga populasi serangga yang ada di lingkungan alam. *** [130723]


logoblog

Thanks for reading Creobroter gemmatus, Belalang Sembah Bunga Permata

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog