Jumat, Juli 14, 2023

Ficus microcarpa var. latifolia, Beringin Dolar Berdaun Lonjong Tumpul Lebar

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Juli 14, 2023
Di halaman Sekretariat SMARThealth Kepanjen, tetapnya di serambi sisi barat, ada tiga pohon beringin dolar yang ditanam di dalam pot plastik warna hitam. Yang dua pohon, daunnya dimakan ulat gagak biru belang (striped blue crow caterpillar), dan yang satunya di sisi paling utara, sedang berbuah.
Beringin dolar ini memiliki tipikal yang berbeda dengan Ficus microcarpa varietas lainnya. Beringin ini tidak banyak menghasilkan akar sulur dari cabang. Daunnya agak lebar dan tumpul. Buah aranya sedikit lebih besar, yang bila matang warnanya berubah dari merah muda menjadi hitam.
Beringin dolar mempunyai nama ilmiah Ficus microcarpa var. latifolia (Miq.) Corner. Nama itu terdiri dari tiga kata, yaitu ficus, microcarpa, dan latifolia. Ficus adalah kata Latin, yang berarti ara. Microcarpa berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata “mikros” (kecil) dan “karpos” (buah). Sedangkan, latifolia berasal dari bahasa Latin dari kombinasi kata “latus” (lebar) dan “folium” (daun) [
1https://somemagneticislandplants.com.au/chinese-banyan
].

Bonsai beringin dolar sedang berbuah

Ficus microcarpa
dideskripsikan pada tahun 1782 oleh Carolus Linnaeus muda [
2https://en.wikipedia.org/wiki/Ficus_microcarpa
], anak seorang ahli botani Swedia Carolus Linnaeus. Kebetulan pemberian nama oleh orang tuanya sama, dan sama-sama menjadi ahli botani. Makanya, dalam nama ilmiah Ficus microcarpa di belakangnya ditambah kata L.f (Linnaeus fillius), artinya keturunan atau anak Linnaeus.
Kemudian Friedrich Anton Wilhelm Miquel (1811-1871), seorang ahli botani Belanda, yang fokus kajian utamanya adalah flora di Hindia Belanda, mendeskripsikan varian yang agak berbeda dari induknya yang bernama Ficus microcarpa. Deskripsi tersebut diterbitkan dalam Flora van Nederlandsch Indie 1-2(2): 347 pada tahun 1859 dengan nama Urostigma accedens var. latifolium Miq. [
3https://biodiversity.org.au/nsl/services/rest/instance/apni/597333
].
Pada tahun 1960, diverifikasi oleh Edred John Henry Corner (1906-1996) menjadi Ficus microcarpa var. latifolia (Miq.) Corner, yang dipublikasikan dalam The Gardens' Bulletin Singapore 17: 398 [
4https://www.ipni.org/n/121156-3
]. E.J.H. Corner adalah ahli botani terkenal dan Asisten Direktur Singapore Botanic Gardens dari tahun 1929 hingga 1945.

Buah beringin dolar yang sudah matang akan berwarna hitam

Pengetahuan dan penelitiannya yang luas tentang jamur membuatnya mendapat pengakuan internasional. Corner melindungi Museum Taman dan Raffles dari para penjarah selama Pendudukan Jepang di Singapura (1942–1945) dan melakukan banyak hal untuk memajukan pemahaman botani tropis melalui kerja lapangannya yang melelahkan. Hasil karyanya yang cukup terkenal adalah Wayside Trees of Malaya. Buku klasik itu telah melewati tiga edisi [
5Sutherland, Duncan. (May 14, 2013). E. J. H. Corner. Retrieved from https://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_2013-05-14_144213.html
].
Beringin dolar yang termasuk dalam famili Moraceae ini memiliki nama umum dalam bahasa Inggris dengan sebutan laurel fig. Selain di Australia bagian utara, beringin dolar atau Ficus microcarpa var. latifolia juga ditemukan di Sulawesi, Maluku, Papua Nugini, dan Kepulauan Carolina di Mikronesia.
Di habitat aslinya, beringin dolar bisa tumbuh besar dan sering mencengkeram pohon inang lainnya yang masih hidup. Beringin dolar tergolong pohon yang mudah hidup. Buahnya yang dimakan burung acapkali dibuang kemana-mana, dan ini menjadi benih yang akan menumbuhkan tanaman berikutnya.

Daun beringin dolar berbentuk lonjong, lebar, dan tumpul

Ara pencekik ini memulai hidup sebagai benih kecil yang disimpan oleh seekor burung di kanopi. Akarnya tumbuh hingga ke lantai hutan, di mana mereka berakar dan mulai menyerap unsur hara dari tanah. Lambat laun akarnya membungkus pohon inang, melebar, dan perlahan membentuk kisi-kisi yang mengelilingi batang inang.
Namun, kebetulan yang ditanam di Sekretariat SMARThealth yang berada di Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini dibudidayakan dalam bentuk bonsai dengan model air terjun. Jadi, perkembangannya terlokalisir dalam pot tersebut.
Potensi produksi tanaman beringin dolar yang ditanam di kebun secara semi permanen yang dipelihara secara intensif sebenarnya bisa menguntungkan dalam menambah finansial, namun yang ditanam di Sekretariat SMARThealth Kepanjen ini hanya sekadar sebagai penghijauan saja, yang bisa meneduhkan mata ketika membuka pintu. *** [140723]


logoblog

Thanks for reading Ficus microcarpa var. latifolia, Beringin Dolar Berdaun Lonjong Tumpul Lebar

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog