Rabu, Agustus 16, 2023

Aulacophora coffeae, Kumbang Daun Berkepala Hitam

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Agustus 16, 2023
Kumbang Aulacophora coffeae hinggap di atas daun kacang tunggak (Vigna unguiculata)

Seekor kumbang daun dengan seludang sayap keras (elytra) berwarna cokelat muda (cokelat kekuningan) hinggap di atas daun kacang tunggak (Vigna unguiculata), yang berada di halaman sebelah timur rumah Bapak Bunaji di Dusun Bekur RT 49 RW 08 Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Saya menjumpai kumbang daun tersebut ketika akan beristirahat di terasnya bersama tiga staf asisten dari Tim Peneliti Polusi Pembakaran Sampah Plastik (PPSP) yang sedang memasang alat deteksi polusi udara pada Ahad (07/08).
Kumbang itu, menurut masyarakat setempat, dikenal sebagai hama tanaman dalam pertanian, yang bisa merusak buah dan sayuran. Nama ilmiah dari kumbang daun tersebut adalah Aulacophora coffeae (Hornstedt, 1788).
Nama genus Aulacophora berasal dari bahasa Yunani kuno, yang berarti “pembawa alur” dengan kata dasar “aulax” (alur). Genus ini didirikan oleh Louis Alexandre Auguste Chevrolat, seorang ahli entomologi Prancis, pada tahun 1836, dalam Catalog des Coléoptères Dejean [
1https://en.wikipedia.org/wiki/Aulacophora
].
Sedangkan, nama spesiesnya, coffeae, berasal dari bahasa Italia dari kata “caffè” yang diserap dari bahasa Turki “kahve”. Sementara itu, kata “kahve” sendiri dicomot dari bahasa Arab dari kata “qahwa”, yang mengacu pada minuman yang dibuat dengan perkolasi, infus, atau rebusan biji tanaman kopi yang dipanggang dan digiling [
2Merriam-Webster. (n.d.). Coffee. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved August 9, 2023, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/coffee
].
Spesies Aulacophora coffeae pertama kali dijelaskan secara ilmiah pada tahun 1788 dalam Schriften Der Gesellschaft Naturforschender Freunde Zu Berlin Volume 8 sebagai Chrysomela coffeae oleh Claës Fredrik Hornstedt (1758-1809), seorang dokter Swedia, ahli botani, ilustrator dan kolektor alam di Jawa, dosen di Museum Sejarah Alam Linköping [
3https://es.wikipedia.org/wiki/Aulacophora_coffeae
,
4https://ia800105.us.archive.org/24/items/plantgenera/plantgenera.pdf
].
Tesis doktoralnya membahas 1.781 tanaman yang dikumpulkan di Jepang oleh guru dan mentornya, Thunberg. Atas undangan Thunberg, dia berangkat pada tahun 1783 ke Batavia, Nederlandsch-Indie dari Göteborg, dengan kapal "Sophia Magdalena”, sebuah kapal milik Perusahaan Hindia Timur Swedia. Dengan dukungan Batavia Society of Arts and Sciences, dia mulai mengumpulkan spesimen sejarah alam, melakukan ekspedisi ke pulau-pulau dalam dan sekitarnya.
Pada tahun 1784, ia meninggalkan Jawa, setelah menderita akibat malaria dan penyakit kuning, tetapi masih berhasil kembali dengan koleksi sejarah alam dan objek etnologis yang mengesankan [
5https://www.wikiwand.com/es/Cla%C3%ABs_Fredrik_Hornstedt
]. Di antaranya yang dibawa dari Jawa adalah Chrysomela coffeae yang ditemukan di Bantamschen Koffeeplantage.
Kemudian pada tahun 1886, Chrysomela coffeae direvisi dan dimasukkan ke dalam genus Aulacophora oleh Joseph Sugar Baly (1816-1890) [
6Mohamedsaid, Mohamed. (1994). New species of Aulacophora from Sabah, Malaysia (Coleoptera: Chrysomelidae: Galerucinae).. Treubia. 31. 1-9. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/235327271_New_species_of_Aulacophora_from_Sabah_Malaysia_Coleoptera_Chrysomelidae_Galerucinae
], seorang dokter Inggris yang menjadi otoritas dunia pada Chrysomelidae (Coleoptera), dalam The Journal of the Linnean Society. Zoology. Vol. XX  [
7Linnean Society of London. (1886). The Journal of the Linnean Society. Zoology. Vol XX. London: Longmans, Green, & Co. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/149957
].
Kumbang daun Aulacophora coffeae mirip dengan Aulacophora indica, baik ukuran maupun bentuknya. Bedanya pada warna kepala. Kepala Aulacophora indica berwarna sama dengan elytranya, yaitu cokelat kekuningan, sedangkan kepala Aulacophora coffeae berwarna kehitaman.
Spesies Aulacophora coffeae merupakan spesies asli Asia Tenggara yang bisa ditemukan dari Thailand hingga Indonesia. Di antara tanaman inangnya yang digemari oleh Aulacophora coffeae adalah tanaman Cucurbit, seperti labu, melon, semangka, dan mentimun. *** [160823]


logoblog

Thanks for reading Aulacophora coffeae, Kumbang Daun Berkepala Hitam

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog