Selama ini kita akrab mendengar lagu Mawar Berduri yang dipopulerkan oleh Tetty Kadi yang kerap membuat luka karena tertusuk duri. Tapi ternyata tidak hanya mawar saja. Tertulislah kisah tentang bunga landep di tengah belukar yang penuh dengan duri.
Di pagar halaman rumah tetangga di belakang Sekretariat SMARThealth Kepanjen mepet dengan hamparan sawah menghijau, terselip tanaman landep dengan bunga warna kuning yang lagi mekar. Bunganya sepintas seperti kembang sepatu tapi ukurannya lebih kecil darinya.
Di Indonesia, tanaman ini ada yang menyebutnya dengan daun madu, tapi umumnya dikenal dengan tanaman landep. Di sejumlah daerah memiliki nama lokal sendiri-sendiri. Kembang landep (Sunda), landep (Jawa Tengah), landhep (Madura), dan di Sumatera disebut bunga landak (Melayu).
Bunga landep (Barleria prionitis) di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Nama-nama itu merujuk kepada duri tajam yang ada di setiap ruas tangkainya. Landep dalam bahasa Jawa berarti tajam. Panjang durinya itu tiga kalinya panjang duri yang biasa muncul di tanaman mawar. Saking panjang dan tajamnya, maka tanaman ini juga dinamai tanaman bunga landak.
Selain di Indonesia, tanaman landep juga memiliki nama lokal di beberapa negara. Duri landak (Malaysia), vajradanti (India), ikshura (Sri Lanka), dat kurandu (Maladewa), sakhad (Arab), espinosa amarilla (Spanyol), stachelschweinblume (Jerman), porcupine flower (Inggris), dan orange kantax (Swedia).
Nama ilmiah (preferred scientific name) dari tanaman landep adalah Barleria prionitis L. dalam dunia tumbuh-tumbuhan. Nama genus Baleria disematkan untuk menghormati seorang ahli biologi, ahli botani, dokter dan biarawan Prancis dari ordo Dominika Jacques Barrelier (1606-1673) [
1] https://casabio.org/taxa/barleria-prionitis
].Tanaman Barleria prionitis tumbuh di sela-sela tanaman pagar lainnya |
Barrelier melakukan perjalanan melalui Spanyol, Prancis, dan Italia, mempelajari flora di negara-negara ini. Karya-karyanya diedit dan diterbitkan secara anumerta oleh Antoine de Jussieu pada tahun 1721, dalam karya Plantae per Galliam, Hispaniam et Italiam observatae, iconibus aeneis exhibitionae. Family Acanthaceae [
2González, J. Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital de La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].Sedangkan, julukan khusus spesies ini, prionitis, berasal dari bahasa Yunani, yang berarti memiliki duri yang panjang. Makanya dalam bahasa Inggris dinamakan porcupine flower yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti bunga landak [
3Rojas-Sandoval, J. (2022) ‘Barleria prionitis (porcupine flower)’, CABI Compendium. CABI International. doi: 10.1079/cabicompendium.8510.
].Spesies Barleria prionitis pertama kali dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani, dokter, dan ahli zoologi Swedia, pada tahun 1753 dalam Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus II (halaman 636) [
4Linnaei, Caroli. (1753). Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Available from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
].Bakal kuncup Barleria prionitis |
Tanaman landep yang termasuk dalam famili Acanthaceae ini berasal dari dari Asia Tenggara (yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina), Sub-benua India, dan daerah tropis Afrika bagian timur [
5https://keyserver.lucidcentral.org/weeds/data/media/Html/barleria_prionitis.htm
]. Tanaman ini memiliki tiga sampai lima duri berwarna pucat dengan panjang antara 5 hingga 20 mm yang berada di ketiak daun bagian bawah. Daunnya tersusun berlawanan dan berbentuk elips.Bunganya ditanggung dalam kelompok seperti paku bercabang yang muncul dari ketiak daun bagian atas. Warnanya kuning atau oranye pucat, berbentuk tabung dengan benang sari yang menonjol. Mirip dengan kembang sepatu.
Buahnya berbentuk kapsul dengan “paruh” runcing tajam dan berisi dua biji. Biji ini cukup besar, pipih, dan tertutup rapat dengan rambut kusut.
Tanaman landep (Barleria prionitis) merupakan tanaman hias yang kadang digunakan sebagai tanaman pagar. Selain itu, tanaman ini juga dibudidayakan sebagai ramuan obat. Dikutip dari laman Tropical Biopharmaca Research Center (Trop BRC) Institut Pertanian Bogor (IPB), secara tradisional, tanaman landep banyak digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit.
Duri yang keluar dari ketiak daun dalam batang begitu tajam |
Di India, digunakan untuk mengobati pembengkakan, gout, arthritis dan rematik, untuk penenang dan sebagai immunorestoratif, batuk rejan dan asma pada bayi dan anak-anak. Di Indonesia, tanaman landep biasanya digunakan untuk mengatasi rematik, sakit pinggang, demam, dan sakit perut, perut busung air, buang air seni kurang lancar, kudis, gusi nyeri, cacingan dan spermatorea.
Selain itu, daunnya dipakai untuk mempercepat penyembuhan luka dan meredakan nyeri sendi dan sakit gigi. Daunnya bersifat diuretik dan tonik, bisa dikunyah untuk demam, rematik, penyakit hati (liver), gangguan pencernaan dengan sembelit, penyakit kuning dan infeksi saluran kemih.
Infus akar dan daun dioleskan pada bisul dan luka untuk mengurangi pembengkakan, dan juga digunakan untuk sakit telinga maupun sakit kepala. Disamping itu, studi yang dilakukan oleh Reema Dheer & Pradeep Bhatnagar (2010) [
6Dheer, R., & Bhatnagar, P. (2010). A study of the antidiabetic activity of Barleria prionitisLinn. Indian journal of pharmacology, 42(2), 70–73. https://doi.org/10.4103/0253-7613.64493
], diungkapkan bahwa ekstrak daun alkohol Barleria prionitis dapat ditambahkan dalam daftar sediaan herbal yang bermanfaat untuk mengobati diabetes mellitus.Karena sifat antiseptiknya, ekstrak tanaman landep dimasukkan ke dalam kosmetik herbal dan produk rambut untuk meningkatkan kesehatan kulit badan maupun kulit kepala. *** [070823]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar