Seekor lebah madu (Apis cerana) sedang menghisap nektar bunga belimbuh wuluh di Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang |
Dua bulan kurang seminggu, saya pernah menulis tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang tumbuh di halaman rumah staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang di Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Pada saat mendampingi tiga asisten Peneliti Polusi Pembakaran Sampah Plastik (PPSP) dari disiplin Fisika Universitas Brawijaya (UB) dua hari yang lalu, saya berkesempatan melihat tanaman belimbing wuluh itu lagi.
Hari itu saya melihat lebah madu menghisap kembang belimbing wuluh. Mereka berseliweran dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Sambil melihat pemasangan anemometer dan alat detektor kualitas udara lainnya, saya pun memotret lebah tersebut.
Masyarakat sekitar menyebutnya tawon madu. Di daerah lain ada yang mengenalnya sebagai tawon laler (lebah lalat). Namun di Indonesia, umumnya lebah itu dikenal sebagai lebah madu. Dalam bahasa Inggris sebagai nama umum yang dikenal di dunia, lebah madu tersebut memiliki beberapa istilah: Asian honeybee, Asiatic bee, Asian hive bee, Indian honeybee, Eastern honeybee, dan fly bee.
Lebah madu lokal ini memiliki nama ilmiah Apis cerana Fabricius, 1793. Nama genus Apis berasal dari bahasa Latin yang berarti lebah [
1https://carnivora.net/asiatic-honey-bee-apis-cerana-t1208.html
]. Sedangkan julukan khususnya masih belum pasti dalam etimologinya.Ahli entomologi Denmark Johann Christian Fabricius (1745-1808) mendeskripsikan Apis cerana pada tahun 1793 dalam Entomologia systematica emendata et aucta. Secundum classes, ordines, genera, species adjectis synonimis, locis, obervationibus, descriptionibus. Tomus II, p. 327 [
2Fabricius, J.C. (1793). Entomologia systematica emendata et aucta. Secundum classes, ordines, genera, species adjectis synonimis, locis, obervationibus, descriptionibus. Tomus II, p. 327. Hafniae: impensis Christ. Gottl. Proft. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/218713
].Spesies Apis cerana mempunyai belang yang lebih menonjol dan konsisten di perutnya dengan pita hitam merata di seluruh perut yang berwarna kuning. Di sekitar kepala dengan mata majemuk, tumbuh rambut-rambut lembut yang berfungsi untuk membantu mengambil polen.
Apis cerana atau yang juga dikenal dengan lebah madu Timur, memiliki daerah sebaran asli di Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Utara (Korea, Jepang, dan Tiongkok) hingga Papua Nugini. Di Indonesia, lebah madu masih banyak dijumpai dengan habitat geografis yang masih mendukungnya, seperti ketersediaan nektar dari bunga-bunga yang bermekaran.
Lebah madu ini sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagi penghasil madu, pollen wax, larva dan pupanya dapat dikonsumsi selain itu lebah madu juga membantu penyerbukan berbagai jenis tumbuhan.
Apa yang dihasilkan oleh Apis cerana (Asian honeybee) memiliki sejumlah zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Propolisnya mempunyai kemampuan menekan pertumbuhan virus, bakteri, fungi dan bisa menyembuhkan peradangan (inflamasi).
Royal jelly yang dihasilkan kaya akan hormon yang bisa memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh, otak, saraf, dan juga berkemampuan anti penuaan (anti aging). Lalu, bee pollen yang dikumpulkan lebah, kaya akan protein, asam amino, vitamin dan asam folat. Sedangkan, madunya juga sangat membantu dalam menjaga stamina tubuh.
Perkembangan ternak lebah madu di Indonesia mulai dirintis dan dipelopori oleh Rijkeuns, seorang warga negara Belanda pada tahun 1841, dengan mendatangkan Apis mellifera dari Eropa, atau yang dikenal juga dengan sebutan Western honeybee. Ia satu genus dengan Eastern honeybee (Apis cerana). *** [080823]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar