Sekali layar terkembang surut kita berpantang! Peribahasa ini diambil dari kehidupan nelayan. Maksud sebenarnya adalah “Lebih memilih tenggelam di lautan daripada harus kembali lagi ke pantai tanpa hasil.”
Dalam kehidupan masyarakat luas, peribahasa ini dapat diartikan sebagai “Ketika suatu keputusan telah diambil, maka seharusnya tidak ada lagi keragu-raguan. Jadi keputusan itu harus dijalani/dilaksanakan, walaupun itu berarti harus menghadapi segala kendala yang menghadang.”
Peribahasa itu terpampang dalam acara International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament III 2023 yang digelar oleh Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) di GOR Amongrogo yang terletak di Jalan Cendana, Kelurahan Semaki RT 04 RW 04 Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Jumat (11/08).
Sensei Ryu S Fighters Club bersama juara 3 Pemula Kata Beregu Perempuan dalam International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament III 2023 di GOR Amongrogo Yogyakarta |
Acara ini diikuti oleh 130 kontingen dengan jumlah peserta sekitar 3.100 orang. Salah satu kontingen yang mengikuti adalah Ryu S Fighters Club dari Surakarta, atau yang akrab dengan sebutan Kota Solo. Pada pembukaan International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament III 2023, Ryu S Fighters Club menurunkan dua regu, yaitu Usia Dini Kata Beregu dan Pemula Kata Beregu. Masing-masing regu terdiri dari 3 orang.
Usia Dini Kata Beregu terdiri dari Masha, Zahra, dan Atta. Sedangkan, Pemula Kata Beregu diperkuat oleh Meyda, Kinan, dan Wara Kinca al-Kusuma (yang biasa dipanggil Rara), seorang siswa SD Djama'atul Ichwan Solo. Mereka menjadi wakil dari Ryu S Fightes Club untuk mengikuti pembukaan dan sekaligus berlaga di hari pertama turnamen.
Sesuai dengan tema dari turnamen ini – Semangat, Tekad, Disiplin dan Kejujuran adalah Tenaga Dahsyat - mereka harus mengedepankan kekompakan dalam kerja sama gerak dan teknik yang telah diajarkan oleh Sensei Supriyono.
Dalam pertandingan beregu, sangatlah naif bila ada yang mengklaim di antara anggotanya lebih unggul daripada yang lainnya. Mereka musti sadar, bahwa hanya dengan kekompakan yang dilandasi dengan semangat, tekad, disiplin, dan kejujuran menjadi tenaga dahsyat dalam berlaga. Bukan latar belakang finansial, sekolah maupun sosial!
Tim Pemula Kata Beregu Perempuan dari Ryu S Fighters Club Solo berlaga dalam turnamen karate di Yogyakarta |
Oleh karena itu, semua karateka adalah saudara yang turut membangun solidaritas bangsa. Jiwa yang ditanamkan musti bernilai sportif. Kekalahan itu adalah hal yang biasa, tapi seorang karateka harus mampu untuk bangkit kembali dan terus berjuang hingga akhirnya keluar sebagai sang pemenang, dan pemenang adalah orang-orang biasa dengan hati yang luar biasa.
Dalam pengertian ini, seorang karateka juga diajarkan negasi dari sebuah kemenangan, yaitu berupa kekalahan. Simpelnya, seorang karateka dipersilakan berambisi menuju kemenangan tapi juga sekaligus juga harus memiliki amunisi jiwa dalam menghadapi kekalahan. Mereka, para karateka harus berpegang pada peribahasa “Sekali layar terkembang surut kita berpantang.” Osu!
Siang hingga sore di hari pertama dalam International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament III 2023, kedua regu dari Ryu S Fighters Club Solo kebetulan bernasib baik. Juri dalam kejuaraan open itu memberikan gelar juara pertama bagi Usia Dini Beregu, dan juara tiga bagi Pemula Kata Beregu.
Turnamen yang diikuti dari pelbaga daerah di Indonesia, seperti Riau, Sulawesi, Bali, Seram Bagian Timur, dan Malaysia itu, Usia Dini Beregu dan Pemula Kata Beregu telah turut dalam mengharumkan nama Ryu S Fighters Club Solo dalam berkiprah dalam melakukan pembinaan bagi para karateka di Kota Solo. *** [120823]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar