Selasa, September 26, 2023

Syzygium malaccense, Jambu Dersono Dari Kerajaan Perbukitan

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, September 26, 2023
Di lokasi pemeriksaan kesehatan mata dry eye yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis (PS PDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), yaitu lingkungan Masjid At-Thoriq yang beralamatkan di Dusun Mendalan Kulon RT 23 RW 08 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, terdapat banyak tanaman atau pepohonan.
Salah satunya adalah pohon jambu dersono, yang tumbuh di dekat pintu pagar tralis sebelah utara yang menuju ke Gedung Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Plus At-Thoriq. Pohon jambu dersono tersebut berdampingan dengan tanaman palem jambe.
Di balik daunnya yang lebat, pohon jambu dersono tersebut sedang berbuah lebat. Buahnya lonjong berwarna merah muda bila masih muda dan merah darah kalau sudah tua atau matang. Daging buahnya berwarna putih di dalamnya juga terdapat biji bundar dan besar, sama seperti biji buah jambu pada umumnya. Dibandingkan jambu air, jambu dersono memiliki tekstur daging buah yang lebih lebut dan padat.

Jambu dersono (Syzygium malaccense)

Jambu dersono mempunyai nama ilmiah Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M.Perry dalam dunia botani. Nama genusnya, Syzygium, berasal dari bahasa Yunani “syzygos” yang artinya bersatu, kemungkinan mengacu pada daun yang berseberangan.
Sedangkan, nama julukan spesiesnya, malaccense, mengacu pada fakta bahwa tanaman tersebut berasal dari, atau diterbitkan dengan bahan dari Malabar, India selatan (yang dalam bahasa Melayu berarti “Kerajaan Perbukitan”) [
1González, J. "Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva". Flora Digital De La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].
Spesies Syzygium malaccense mula-mula dideskripsikan secara ilmiah oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani Swedia, pada tahun 1753 sebagai Eugenia malaccensis dalam Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus I, atau Sp. Pl. 1: 470 (1753).
Kemudian pada tahun 1938, Elmer Drew Merrill (1876-1956) dan Lily May Perry (1895-1992) – keduanya seorang ahli botani Amerika – memindahkan beberapa spesies dari Eugenia ke Syzygium, termasuk Eugenia malaccensis menjadi Syzygium malaccense dalam Journal of the Arnold Arboretum, Volume XIX, atau J. Arnold Arbor. 19: 215 (1938) [
2Datiles, M. J. (2022) ‘Syzygium malaccense (Malay apple)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.52448.
].

Daun jambu dersono (Syzygium malaccense)

Saat ini, nama yang diterima untuk Eugenia malaccensis L. adalah Syzygium malaccense (L.) Merrill dan Perry, tetapi spesies ini juga dikenal dengan banyak sinonim lain dalam literatur.
Selain nama ilmiah, jambu dersono juga memiliki nama umum. Malay-apple, Malay rose apple, mountain-apple, Otaheite-apple, Otaheite cashew, pink satin-ash, pomerac, rose-apple (Inggris); Malakka-apfel, Malayapfel (Jerman); jamboisier rouge, poirier de Malaque, pomme de Malaisie, pomme de Tahiti, pomme d'eau, pomme malac (Prancis); cajualito, manzana de agua, manzana malaya, pera de agua, pommarosa de Malaca (Spanyol); jambo vermelho, jambeiro (Portugis); jambu bol (Indonesia) [
3Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Syzygium malaccense. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/syzygium-malaccense/?lang=en#:~:text=The%20name%20of%20the%20genus,Malacca%2C%20a%20state%20in%20Malaysia.
].
Di Indonesia, buah ini memiliki nama yang berbeda-beda di beberapa daerah. Jambu ripu (Aceh), jambu bol (Batak), jambu bo, jambu jambak (Minangkabau), maufa (Nias), jambu boa (Jambi), jambu bol (Lampung), jambu bol (Sunda), dersono (Jawa), jambu darsana, dersana, ersana (Madura), myambu bol (Bali) [
4https://mekarsari.com/web/agro/jambu-bol/
,
5https://www.socfindoconservation.co.id/plant/236
].
Pohon jambu dersono (Syzygium malaccense) termasuk jenis tanaman jambu air dalam keluarga Myrtaceae, yang sebaran asalnya dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara.  Batangnya berkayu dan berbentuk silindris, permukaan batang pecah-pecah, batang berwarna cokelat kemerahan.

Dahan jambu dersono (Syzygium malaccense) yang dipenuhi buah

Arah tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan simpodial. Arah tumbuh cabang, ada yang condong ke atas dan ada pula yang mendatar. Pohon ini cocok untuk penghijauan di tepi jalan atau peneduh halaman.
Umumnya, pohon jambu dersono ini diambil buahnya untuk dimakan mentah yang terkenal kaya akan nutrisi dan vitamin A maupun C bila sudah matang. Sedangkan kayu pada pohon jambu dersono ini dapat digunakan untuk bahan bangunan. Kayunya sangat keras dan tahan lama dan sering digunakan untuk tiang rumah dan sebagai kayu bakar.
Selain dikonsumsi buahnya, kulit kayu, akar dan daunnya dapat digunakan sebagai obat-obatan tradisional yang dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. 
Dalam disertasinya, Gesine Bradacs (2008) menjelaskan tentang penggunaan pohon jambu dersono (Syzygium malaccense) dalam kajian etnobotani yang bertutur tentang pengobatan tradisional di Polinesia [
6Bradacs, Gesine. (2008). Ethnobotanical Survey and Biological Screening of Medicinal Plants from Vanuatu. Dissertation: zur Erlangung des Doktorgrades der Naturwissenschaften (Dr. rer. nat.) der Naturwissenschaftlichen Fakultät IV – Chemie und Pharmazie – der Universität Regensburg. Retrieved from https://epub.uni-regensburg.de/10790/1/Doktorarbeit_G_Bradacs.pdf
].
Di Vanuatu, daun Syzygium malaccense dikunyah untuk mengobati infeksi mulut dan sakit perut. Di Tonga, kulit kayunya direbus dan diminum sebagai ramuan untuk mengatasi sakit perut dan penyakit perut.

Pohon jambu dersono (Syzygium malaccense) berdiri tegak

Dalam penelitian sebelumnya, kata Bradacs, penggunaan kulit kayu secara etnobotani sebagai obat Ciguatera (sebuah senyawa yang dapat menyebabkan keracunan makanan) dan rematik. Di Kepulauan Cook dan Polinesia Barat, larutan daun atau kulit kayunya digunakan untuk mengobati sariawan, atau kulit kayunya digunakan untuk membuat obat muntah.
Di Kaledonia Baru, obat pencahar dibuat dari kulit kayunya.Di Samoa, daun empedu digunakan untuk mengobati peradangan. Buah ini dimakan di Vanuatu dan juga di wilayah Pasifik lainnya.
Sementara itu, Camile Quenon et. al (2022) membeberkan bahwa Syzygium malaccense adalah pohon buah-buahan yang dibudidayakan dari Polinesia Perancis, yang daunnya digunakan dalam pengobatan lokal untuk mengobati penyakit menular seperti bronkitis, sistitis, furunkulosis, kandidiasis mulut, dan mikosis vagina (infeksi jamur pada kemaluan wanita) [
7Quenon, C.; Hennebelle, T.; Butaud, J.-F.; Ho, R.; Samaillie, J.; Neut, C.; Lehartel, T.; Rivière, C.; Siah, A.; Bonneau, N.; et al. Antimicrobial Properties of Compounds Isolated from Syzygium malaccense (L.) Merr. and L.M. Perry and Medicinal Plants Used in French Polynesia. Life 2022, 12, 733. https://doi.org/10.3390/life12050733
] .
Begitu pula dengan penelitian A.B.M. Neshar Uddin et. al (2022) [
8Uddin, A. B. M. N., Hossain, F., Reza, A. S. M. A., Nasrin, M. S., & Alam, A. H. M. K. (2022). Traditional uses, pharmacological activities, and phytochemical constituents of the genus Syzygium: A review. Food Science & Nutrition, 10, 1789–1819. https://doi.org/10.1002/fsn3.2797
] dijelaskan bahwa daun, buah, dan kulit kayu pada pohon jambu dersono memiliki aktivitas farmakologis. Aktivitas pada daunnya sebagai antijamur, antibakteri (in vitro), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik (in vitro).
Buahnya mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat bagus. Sedangkan, pada kulit kayu Syzygium malaccense berpotensi dalam aktivitas antivirus. *** [260923]


logoblog

Thanks for reading Syzygium malaccense, Jambu Dersono Dari Kerajaan Perbukitan

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog