Minggu, Oktober 01, 2023

Capsicum frutescens, Cabai Rawit Yang Pedasnya Menggigit

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Oktober 01, 2023
Cabai rawit (Capsicum frutescens)

Bulan Juli kemarin, tanaman cabai rawit di sisi selatan Grajen Coffee Shop Kepanjen sedang berbuah lebat. Kuning, oranye, dan merah mewarnai buah cabai rawit tersebut. Mata yang memandangnya terpesona.
Di kalangan ibu-ibu, cabai rawit ini cukup melegenda. Ia kerap digunakan oleh ibu-ibu sebagai salah satu bumbu dapur yang menghasilkan rasa pedas maupun warna merah dalam setiap asupan kuah yang dibuatnya bersama cabai rawit.
Cabai rawit memiliki nama ilmiah Capsicum frutescens L. Nama genusnya, Capsicum, berasal dari bahasa Yunani “kapto” (menggigit). Pengertian ini mengacu pada rasanya yang pedas “karena seperti menggigit bibir” [
1González, J. "Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva". Flora Digital De La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].
Sedangkan, julukan khusus frutescens berasal dari bahasa Latin “fruticoso” (lebat) yang berakar dari kata “frutex” (semak) [
2Merriam-Webster. (n.d.). Frutescent. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved September 30, 2023, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/frutescent
]. Ini mengacu pada tanaman tersebut yang merupakan semak yang lebat [
3https://plants.ces.ncsu.edu/plants/capsicum-frutescens/#:~:text=The%20genus%20name%2C%20Capsicum%2C%20comes,a%20warm%20and%20sunny%20location.
].
Spesies Capsicum frutescens dipublikasikan pertama kali oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani Swedia, pada tahunn 1753 dalam Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas. Tomus I, atau Sp. Pl. [Linnaeus] 1: 189 (1753) [
4https://www.ipni.org/n/316959-2
].
Nama umum lainnya (common names) dari spesies Capsicum frutescens adalah tabasco pepper, wild pepper, bird pepper, bird-chilli, hot pepper (Inggris), chillies (Jerman), piment d'oiseau, piment de Cayenne, piment enragé (Prancis), aji caballero, chile, guindilla (Spanyol), malagueta, pimenta-encarnada, pimenteiro, pimenteiro-de-Caiena, pimento, pimentão, piri-piri (Portugis), pepe d'uccelo, peperone d'India, peperone rabbioso (Italia), fulayfilat shujayria (Arab) laal mirch, mirch (Hindi), la jiao, ye la zi (China), kidachi tougarashi (Jepang), phrik kheenuu (Thailand), chilli padi, bird's eye chilli, peri peri, làjiāo, xiǎomǐ là (Singapura), cili padi, lada merah, lada mira (Malaysia), cabai rawit (Indonesia), siling labuyo (Tagalog, Filipina) [
5Capsicum frutescens L. in GBIF Secretariat. GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-09-30.
,
6http://plantamor.com/species/info/capsicum/frutescens#gsc.tab=0
,
7https://gd.eppo.int/taxon/CPSFR
,
8https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/2/5206
,
9https://eol.org/pages/52198468/names
].
Di Indonesia, selain dikenal dengan cabai rawit juga memiliki nama lokal lainnya. Capli ubeut (Banda Aceh), caplak (Lhokseumawe), pentek (Gayo), lado ambun (Aneuk jame), lecina hembun (Aceh Singkil), lada limi (Nias), daro kutu (Mentawai), lado kutu (Agam), lado kecik, lado ketek (Riau), cengek (Sunda), lombok cengis (Banjarnegara), lombok jemprit (Solo), lombok sret, lombok setan (Jember), cabbi letek (Sumenep), sebie kodek (Lombok), saha to’i (Bima), kurus padi (Kupang), lombok prawit (Banjarmasin), hiyung (Tapin Tengah, Kalimantan Selatan), cabe domba (Balikpapan), lada ca’di, lombo’ ca’di (Makassar), rica gunung (Donggala), rica (Gorontalo), rica gufu (pulau Bacan, Maluku Utara), rica padi (Papua).
Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae, yang berasal dari daerah tropis dan subtropik Benua Amerika, khususnya Peru dan Kolombia, kemudian terus menyebar ke Amerika Latin lainnya. Penyebaran tanaman ini ke seluruh dunia dilakukan oleh pedagang Spanyol dan Portugis ketika melakukan penjelajahan di Benua Amerika.
Tanaman cabai rawit (tabasco pepper) tergolong tanaman semusin atau tanaman berumur pendek yang tumbuh sebagai perdu atau semak. Batangnya memiliki struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk silindris dan bercabang banyak.
Daun cabai rawit berbentuk bulat telur dengan ujung lancip dan tepi daun rata. Daun berupa daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun menyirip, dan tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang.
Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun, dengan mahkota berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat memanjang dan memiliki rasa yang cenderung pedas ketimbang cabai besar.
Selain digunakan sebagai rempah-rempah, penghias dan bahan pewarna masakan, cabai rawit juga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Dalam pengobatan tradisional, karena kandungan fitokimianya telah digunakan untuk pengobatan batuk, sakit gigi, sakit tenggorokan, infeksi parasit, rematik, penyembuhan luka, dan lain-lain. Efek lain seperti antibakteri dan antikanker juga khasiatnya [
10Ragunathan Muthuswamy, Asish. S, Maria Nison. Review on Capsicum frutescens, A Tribal herbal food used as Medicine. Research Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 2021; 13(4):191-4. doi: 10.52711/0975-4385.2021.00033
].
Di Desa Magekapa, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende, daun cabai rawit (Capsicum frutescens) dimanfaatkan untuk mengobati bisul dan demam dalam praktek tradisional [
11Lele, M. N. E., Tematan, Y. B., & Bare, Y. (2023). Etnobotani Tanaman Capsicum frutescens L. di Desa Magekapa, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende. Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, 4(1), 1-11.
]. Beberapa helai daun dicuci bersih, dihaluskan dan kemudian ditempelkan pada bagia yang terkena bisul. Sedangkan untuk pengobatan demam dengan cara diambil beberapa helai daun Capsicum frutescens, dicuci, dan kemudian ditempelkan pada dahi atau bagian tubuh yang panas. *** [011023]


logoblog

Thanks for reading Capsicum frutescens, Cabai Rawit Yang Pedasnya Menggigit

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog