Warga RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen mengadakan kembul bujana |
Di bekas Pabrik Sitrun, Kepanjen, warga RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen berkumpul pada malam Ahad (30/09). Laki-laki-perempuan, tua-muda, dan anak-anak dari berbagai kalangan hadir dalam jamuan makan bersama (kembul bujana). Kata salah seorang pemuda yang hadir mengatakan bahwa makan bersama ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi, meskipun dalam makan bersama itu tak ada tausiyah.
Dalam kerumunan warga tersebut juga tampak hadir Ketua RW 01 Luluk Tamawati dan calon legistatif Kabupaten Malang Etik Wahyuningsih, S.P. Mereka berbaur dengan warga RT 05 RW 01 untuk kembul bujana.
Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan menampilkan menu ayam goreng, ayam geprek, terong goreng, tahu/tempe goreng, sambal, dan lalapan (daun selada, kubis, dan mentimun). Warga RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, menyiapkan itu semua secara gotong-royong.
Kembul bujana tersebut dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas limpahan rezeki. Bersama-sama duduk lesehan menikmati hidangan sebagai simbol bahwa setiap manusia memiliki kedudukan yang sama dihadapan Sang Pencipta, seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kembul bujana (eating together) merupakan makan bersama dengan orang lain, tidak terbatas pada anggota keluarga saja melainkan teman, saudara, atau tetangga. Kesannya begitu sederhana, namun dalam prakteknya tidaklah mudah di tengah para anggota warga masyarakat yang begitu majemuk.
Dalam kembul bujana atau makan bersama terdapat nilai-nilai sosial yang terkandung, yaitu mempererat rasa persaudaraan dan solidaritas. Maka berbahagialah bagi Anda yang memiliki kesempatan makan bersama tersebut.
Warga RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, telah melakukan makan bersama dua kali ini. Yang pertama saat memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H pada bulan Juli yang lalu, dan kedua pada saat bulan Maulid Nabi ini.
Makan bersama – meskipun hanya sesekali – dapat meningkatkan kesejahteraan emosional, pola makan, dan juga membantu mengembangkan selera makan yang paling membosankan sekalipun.
“Mereka yang makan bersama secara sosial lebih sering merasa lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupan, lebih percaya pada orang lain, lebih terlibat dengan komunitas lokal, dan memiliki lebih banyak teman yang dapat mereka andalkan untuk mendapatkan dukungan,” bukti dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford [
1Quinn, Sue. (Februari 2022). Mengapa 'makan sosial' bisa membantu mengatasi kesepian. Diperoleh dari https://www.bbc.co.uk/food/articles/eating_together
].Saat Anda membuat hidangan dan membaginya dengan orang lain, Anda mengekspresikan bagian dari diri Anda, dan Anda terhubung. Makan bersama adalah simbol solidaritas [
2https://www.priyaliving.com/blog/food-brings-us-together
]. Tindakan duduk dan berbagi makanan dengan orang lain merupakan simbol solidaritas. Ini adalah tindakan kecil dengan dampak yang tidak terlalu kecil. Anda makan, Anda berbicara, dan Anda terikat. Ini adalah latihan membangun komunitas!
Oleh karena itu, orang yang sering makan bersama orang lain diharapkan memiliki jaringan sosial yang lebih luas dan lebih bahagia serta puas dengan kehidupannya, serta lebih terlibat dengan komunitasnya.
Inisiatif dari warga RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen yang menggelar jamuan makan bersama ala kadarnya itu patut diberikan apresiasi. Mereka berkumpul untuk makan bersama tidak didasarkan pada seberapa banyak makanan yang tersaji atau menu yang ditampilkan, tapi lebih kepada bisa berkumpul dalam kebersamaan, sehingga makanan menyatukan kita dalam hidup berkomunal. *** [021023]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar