Almarhum Bobo Hanafi (6 Juni 1968 - 3 Oktober 2023) |
Bobo Hanafi (55), demikian sapaan akrab mantan programmer PT. Arun NGL Co. Lhokseumawe, Aceh, baru saja berpulang ke Rahmatullah (03/01/2023). Berita kematian saya dapat dari kiriman WhatApps dari Sayid Muhammad Zen atau sering dipanggil Pak Zen, mantan seorang cost estimator pada Technique & Engineering Department PT. Arun NGL Co. pada pukul 11.43 WIB.
Saya cukup mengenal dekat dengan almarhum. Terakhir bekerja sebagai labour supply (N3) di lingkungan PT. Arun NGL Co., saya menjadi Computer Helpdesk di bawah supervisi almarhum di System & Computer Services, Information Technology Section, Divisi II: Plant Operation Support PT. Arun NGL Co.
Selama menjadi labour supply di PT. Arun NGL Co. (15 April 1997-15 November 1999), saya pernah ditempatkan di housing maintenance dan technical engineering sebentar, dan kemudian lama berada di SCS hingga resign lantaran keamaan yang kurang kondusif kala itu.
Teman-teman di SCS mengenangnya sebagai programmer yang ganteng, rendah hati dan berpenampilan kalem. Perkenalan dan persahabatan saya tidak hanya berada dalam lingkungan kantor di Plantsite, Blang Lancang, Lhokseumawe namun juga di perumahan PT. Arun NGL Co. yang berada di Batuphat.
Di kantor SCS, saya membantu almarhum (Supervisor) dalam mengecek perangkat komputer yang bermasalah, membantu membiasakan karyawan Arun dalam menggunakan aplikasi perangkat lunak baru atau yang direvisi, seperti ccmail, Lotus Notes, Antivirus, Email, Internet, dan lain-lain, serta PC Inventory Administration.
Di rumahnya, saya sering dipanggil untuk berdiskusi atau membicarakan ketrampilan lain. Setiap almarhum ambil cuti, rumah di Kompleks Perumahan Arun selalu diserahkan ke saya untuk menunggunya, termasuk mobil sedan warna putih untuk selalu memanasi mesin dengan berkeliling kompleks perumahan yang luasnya berhektar-hektar.
Kedekatan inilah yang menyebabkan saya mengenal dunia komputer beserta jaringannya. Saya mulai memiliki email dan mengenal internet. Dari internet itulah, saya mulai mengembangkan diri sendiri dengan bantuan almarhum, atau otodidak terstruktur.
Begitu resign dari Arun pada awal tahun baru 2000, saya sudah tidak bisa berjumpa secara face to face dengan almarhum mengingat jauhnya jarak. Saya hanya melakukan komunikasi melalui Facebook dan handphone setelah mulai menjamur.
Pada waktu bergabung dengan Regional Economic Development Institute (REDI) di Surabaya, saya berusaha melakukan kontak. Kemudian saya berusaha mengunjungi almarhum ketika berkarya di lingkungan Pertamina yang berada di Bojonegoro, namun dua kali bertandang ke Bojonegoro, yaitu 8 Mei 2012 dan 12 Desember 2015, kebetulan almarhum sedang liburan di rumahnya di Cirebon.
Lalu, saat saya menyelesaikan Re-Run Perfomance Oversight & Monitoring Baseline Survey for the Evaluation of the Education Partnership – Component 1 (School Construction) di Indramayu dan pulangnya menginap di Hotel Palapa Cirebon (27/10/2013) juga berusaha menghubunginya, tapi kebetulan almarhum sedang di Bojonegoro.
Terakhir saya menghubungi almarhum melalui messenger Facebook pada 15 Januari 2023 pukul 20.18 WIB. “Apa kabar … P. Bobo? Masih di Bojonegoro kah?” tulis pesan saya kepada almarhum, tapi juga tak terhubung.
Saya akan selalu mengenang kebaikan Anda. Dunia komputer yang telah Anda ajarkan telah membantu saya, dari yang tidak mengerti komputer menjadi mengenalnya. Pengetahuan komputer dan internet telah menjadikan saya menjadi melek komputer. hingga menjadi blogger dalam heritage, flora, dan fauna.
“Kullu nafsin żā`iqatul maụt,” firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Q.S. Ali ‘Imran ayat 185. “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati” atau “Every soul will taste death.”
Selamat jalan Pak Bobo! Semoga dimudahkan menuju ke alam kelanggengan dengan ampunan Sang Ilahi. Saya akan mengingatmu dan mendoakanmu. *** [031023]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar