Di parkiran Kandangan Gang Soto, saat mendampingi peneliti Yayasan Percik Salatiga – Damar Waskitojati dan Singgih Nugroho – bertandang ke Gunung Kawi (08/06), saya melihat tanaman berbunga kuning cerah, mencolok, dan berbentuk terompet.
Saya mengamati sebentar, dan kemudian mengabadikan tanaman tersebut dengan kamera yang ada pada handphone Xiaomi yang saya pegang. Ada 12 jepretan untuk mencari angle gambar yang pas dan cerah hasilnya.
Sesuai bentuknya, tanaman tersebut dikenal dengan bunga terompet kuning. Nama ilmiahnya adalah Tecoma stans (L.) Juss. ex Kunth. Nama genus Tecoma merupakan singkatan dari bahasa Nahuatl yang digunakan suku Aztec di Meksiko “tecomaxochitl”, yang berarti “bunga berbentuk cangkir”, referensi umum penduduk asli Meksiko pada tanaman dengan bunga berbentuk tabung tersebut [
1https://casabio.org/taxa/tecoma-stans
].Bunga terompet kuning (Tecoma stans) |
Sedangkan, nama spesiesnya, stans, berasal dari bahasa Latin “stare”, yang berarti “berdiri, tetap tegak”, mengacu pada postur perbungaannya yang tegak [
2https://plants.ces.ncsu.edu/plants/tecoma-stans/
].Spesies ini mula-mula dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani Swedia, pada tahun 1763 sebagai Bignonia stans dalam Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas. Tomus II, atau Sp. Pl., ed. 2. 2: 871 (1763).
Kemudian Antoine Laurent de Jussieu (1748-1836), seorang ahli botani Prancis, mengoreksi dan merevisi serta memasukkan Bignonia stans ke dalam genus yang telah didirikannya pada tahun 1789 menjadi Tecoma stans.
Namun revisi dari Jussieu tidak lengkap dalam rinciannya dan juga tidak diterbitkan, sehingga kurang bisa diterima di kalangan ahli botani lainnya. Kemudian Carl Sigismund Kunth (1788-1850), seorang ahli botani Jerman, pada tahun 1818/1819 melengkapi dengan keterangan perincian dari tanaman tersebut dan mempublikasikan dalam Nova genera et species plantarum:quas in peregrinatione ad plagam aequinoctialem orbis novi collegerunt/descripserunt, partim adumbraverunt Amat. Bonpland et Alex. de Humboldt ; ex schedis autographis Amati Bonplandi in ordinem digessit Carol. Sigismund. Kunth. Tomus Tertius [
3https://www.ipni.org/n/111284-1
], atau Nov. Gen. Sp. [H.B.K.] 3: 144 (1819).Daun dan terminal bunga terompet kuning (Tecoma stans) |
Selain nama ilmiah, Tecoma stans memiliki nama umum (common names) lainnya. Yellow bells, yellow trumpetbush, yellow elder, yellow trumpet-flower, yellow blossom, yellow blossom (Inggris); gelber trompeten-strauch, aufrechte trompetenwinde (Jerman); trompette d’or, bois pissenlit, tecoma jaune (Prancis); esperanza, guarán amarillo, roble amarillo, bignonia amarilla, lapachillo, guaranguay, garrocha, marangaya, vainillo, lluvia de oro, trompeta, trona frente, tronadora (Spanyol); bignonia-amarela, guara-guara, ipê-amarelo-de-jardim, ipezinho-de-jardim, sinos-amarelos, amarelinho, ipê-mírím (Portugis); tecoma giallo (Italia); piliya (Hindi); huỳnh liên (Vietnam); dok lakhon, thong urai, soi thong (Thailand); ai funan (Malaysia); tronadora, nixtamaxochitl (Meksiko) [
4Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Tecoma stans. Retrieved fromhttps://www.monaconatureencyclopedia.com/tecoma-stans/?lang=en
,5https://indiabiodiversity.org/species/show/265983
,6‘Tecoma stans (yellow bells)’ (2022) CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.52951.
,7Morales-Ferra, D.L.; Zavala-Sánchez, M.Á.; Jiménez-Ferrer, E.; González-Cortazar, M.; Zamilpa, A. Effect of Tecoma stans (L.) Juss. ex Kunth in a Murine Model of Metabolic Syndrome. Plants 2022, 11, 1794. https://doi.org/10.3390/plants11141794
].Di Indonesia, pada umumnya Tecoma stans disebut bunga terompet kuning, tetua kuning, terompet emas, dan tekomaria kuning. Nama lokal lainnya di daerah Indonesia adalah dufa dufa (Ternate), dan tetu lang (Pulau Timor).
Tecoma stans (bunga terompet kuning) termasuk keluarga Bignoniaceae yang berasal dari Benua Amerika, dari Amerika Serikat bagian selatan hingga Argentina. Tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias dengan kelompok bunga menarik berwarna kuning cerah berbentuk cangkir yang beraroma samar, dedaunan yang selalu hijau, serta buah dan biji yang melimpah.
Terminal bunga terompet kuning (Tecoma stans) di antara dedaunan |
Seluruh bagian tanaman bunga terompet kuning (Tecoma stans) telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati banyak penyakit sejak zaman dahulu hingga saat ini di Meksiko, Guatemala dan El Salvador.
Tanaman ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Meksiko untuk menurunkan kadar glukosa darah tinggi, mengobati gangguan usus, hati, dan kulit serta meredakan sakit gigi, sakit kepala, nyeri sendi, dan pilek. Selain itu, digunakan sebagai diuretik yang efektif dan penangkal gigitan kalajengking, ular, dan tikus [
8Anand, M., & Basavaraju, R. (2021). A review on phytochemistry and pharmacological uses of Tecoma stans (L.) Juss. ex Kunth. Journal of ethnopharmacology, 265, 113270. https://doi.org/10.1016/j.jep.2020.113270
].Dalam penelitian Dulce Lourdes Morales-Ferra et. al (2022) [
7Morales-Ferra, D.L.; Zavala-Sánchez, M.Á.; Jiménez-Ferrer, E.; González-Cortazar, M.; Zamilpa, A. Effect of Tecoma stans (L.) Juss. ex Kunth in a Murine Model of Metabolic Syndrome. Plants 2022, 11, 1794. https://doi.org/10.3390/plants11141794
] dijelaskan bahwa Tecoma stans yang dipelajari menggunakan beberapa model in vitro dan in vivo yang berbeda terkait dengan diabetes mellitus dan obesitas, telah menunjukkan efek hipoglikemik dan antihiperglikemik, penurunan trigliserida dan kolesterol, serta penghambatan lipase pankreas in vitro. *** [041023]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar