Di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, dari Rumah Sakit (RS) Wava Husada hingga Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen, terlihat banyak pohon peneduh atau pelindung di pinggir jalan. Salah satu di antaranya adalah pohon bungur.
Batangnya yang tegap dan daunnya yang lebar memberikan pemandangan yang indah serta teduh, menjadikannya cocok digunakan sebagai penghijauan dan pelindung di pinggir jalan maupun penghias taman-taman yang ada di kota.
Menariknya, bunga pohon bungur yang berwarna jambon keunguan mekar serentak di bulan ini yang memasuki musim kemarau. Ada 7 pohon bungur yang sedang menampilkan keindahan bunganya di sepanjang jalan tersebut.
Bunga bungur (Lagerstroemia speciosa) di ketiak daun yang tinggi |
Pohon bungur memiliki nama ilmiah Lagerstroemia speciosa (L.) Pers. Nama genus Lagerstroemia ini diberikan oleh Carolus Linnaeus sebagai penghormatan kepada Magnus von Lagerström (1691-1759), seorang naturalis Swedia dan teman Linnaeus.
Meskipun belum pernah mengunjungi Asia, sebagai Direktur Swedish East India Company (Perusahaan Hindia Timur Swedia), ia dapat memperoleh banyak barang sejarah alam langka dari India dan Tiongkok termasuk spesimen bungur, yang ia persembahkan kepada Linnaeus.
Sedangkan, julukan khusus speciosa berasal dari kata Latin “speciōsus” (mencolok, indah), mengacu pada penampilan bunganya ketika mekar [
1Rojas-Sandoval, J. (2022) ‘Lagerstroemia speciosa (Pride of India)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.29704.
].Spesies ini mula-mula dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli taksonomi terkenal di dunia asal Swedia, pada tahun 1770 sebagai Munchausia speciosa dalam Der Hauvater 5 [
2Münchhausen, Otto, Freiherr von. (1770). Der Hausvater. Hannover: Försters und Sohns Erben. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/182475
], atau Hausvater 5: 357 (1770).Kemudian pada tahun 1806, dikoreksi dan direvisi oleh Christiaan Hendrik Persoon (1761-1836) menjadi Lagerstroemia speciosa yang dipublikasikan dalam Synopsis plantarum, seu Enchiridium botanicum, complectens enumerationem systematicam specierum hucusque cognitarum. Pars Secunda [
3https://www.ipni.org/n/553618-1
], atau Syn. Pl. [Persoon] 2(1): 72 (1806).Bunga bungur (Lagerstroemia speciosa) yang mekar di bawah rerimbunan daunnya |
Nama umum (common names) lainnya dari pohon bungur adalah pride of India, queen's crape-myrtle. queen's-flower, crepe flower, giant crape myrtle, rose of India (Inggris), koninginnebloem (Belanda), lilas des Indes; stragornia blanc (Prancis), astromelia; embrujo de la India; orgullo de la India, reina de las flores (Spanyol), resedá-gigante (Portugis), arjuna, challa, chennangi, holedasal, jarul, karaca, motabondara, nandi, tamhan, varagogu (India), gawkng-uchyamang, pyinma (Myanmar), banglang (Vietnam), chuang muu, tabaek dam (Thailand), berangan asu, bongor biru, bongor raya, sebugor (Malaysia), bungur, ketangi (Indonesia), banaba, makablos, parasabukong (Filipina), da ye zi wei, zi wei shu (China) [
1Rojas-Sandoval, J. (2022) ‘Lagerstroemia speciosa (Pride of India)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.29704.
,4Lagerstroemia speciosa (L.) Pers. in GBIF Secretariat. GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-10-02.
,5Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Lagerstroemia speciosa. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/lagerstroemia-speciosa-2/?lang=en
,6http://plantamor.com/species/info/lagerstroemia/speciosa#gsc.tab=0
].Di Indonesia, pohon bungur (Lagerstroemia speciosa) memiliki nama lokal sesuai sebutan masyarakatnya. Bungur tekuyung (Palembang), bungur kuwal, bungur bener (Lampung), bungur (Sunda), wungu, ketangi, laban (Jawa), bhungor, wungur (Madura).
Lagerstroemia speciosa (bungur) termasuk dalam famili Lythraceae yang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon ini bisa mencapai ketinggian hingga 20 meter. Batangnya berkulit kayu halus dan bersisik.
Daunnya oval hingga elips dengan pucuknya agak lancip. Buahnya adalah buah kapsul yang berkayu, berbentuk bola sampai bulat memanjang.
Bunga bungur memiliki daun mahkota yang kering. Mahkota bunga ini berjumlah 5 untuk setiap bunganya. Bunganya merupakan bunga majemuk bentuk malai (penicula), yang tumbuh di ujung cabang atau di ketiak daun yang tinggi.
Buah bungur (Lagerstroemia speciosa) yang masih muda |
Bunga-bunga bungur umumnya hanya mekar sekali dalam setahun secara bergerombol dan serentak. Ini memberikan keindahan dan sensasi tersendiri bagi yang melihatnya, bak bunga sakura. Makanya tidak mengherankan jika pohon itu dijadikan lambang bunga negara bagian Maharashtra di India barat tengah hingga dikenal dengan sebutan pride of India (kebanggaan India).
Di Indonesia juga merasakan hal serupa. Dalam bukunya The History of Java I: 46 (London: John Murray, 1830), Sir Thomas Stamford Raffles menuliskan mengenai wungu atau ketangi yang tidak lain adalah bungur (Lagerstroemia speciosa): “when in full blossom it is perhaps the most beautiful tree existing” (ketika mekar penuh, mungkin pohon ini merupakan pohon terindah yang pernah ada).
Selain keindahan bungannya, pohon bungur (Lagerstroemia speciosa) memiliki sejumlah manfaat. Pohonnya cocok sebagai penghijauan hutan dan hiasan jalan. Kayunya memiliki karakteristik yang mirip dengan jati (Tectona grandis), agak keras dan tahan lama, dengan inti kayu tahan rayap.
Raffles juga mengakui kualitas kayu pohon bungur ini. “The wungu or ketangi is often used instead of teak”, kata Raflles. “Wungu atau ketangi sering digunakan sebagai pengganti kayu jati.”
Pohon ini juga dikenal dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara. Akarnya digunakan sebagai zat, stimulan dan obat penurun panas, serta untuk masalah perut. Teh daunnya digunakan dalam pengobatan diabetes mellitus dan untuk menurunkan berat badan.
Pohon bungur (Lagerstroemia speciosa) |
Daun, bunga dan kulit kayunya digunakan sebagai obat pencahar. Rebusan atau infus daunnya digunakan untuk radang kandung kemih dan ginjal, disuria dan gangguan saluran kemih lainnya, untuk pengurangan kolesterol, hipertensi dan diabetes.
Tapal daunnya digunakan sebagai obat malaria, sakit kepala, dan tumit pecah-pecah dengan cara dioleskan pada luka. Rebusan kulit batangnya digunakan untuk gangguan saluran pencernaan, sakit perut, hematuria dan depresi [
7AL-SNAFI, A. E. (2019). MEDICINAL VALUE OF LAGERSTROEMIA SPECIOSA: AN UPDATED REVIEW. International Journal of Current Pharmaceutical Research, 11(5), 18–26. https://doi.org/10.22159/ijcpr.2019v11i5.35708
].Meskipun Lagerstroemia speciosa merupakan tanaman hias dan ditanam sebagai pohon pinggir jalan, tanaman ini memiliki sejarah panjang dalam pemanfaatan folkloric (ceritera rakyat). Investigasi pada bagian tanaman yang berbeda telah mengarah pada isolasi fitokimia aktif dan pemahaman tentang manfaat obat dari tanaman yang dapat dikorelasikan dengan penggunaan tradisionalnya.
Dalam penelitian Tasnuva Sharmin et. al (2018) [
8Sharmin, T., Rahman, M.S. & Mohammadi, H. Investigation of biological activities of the flowers of Lagerstroemia speciosa, the Jarul flower of Bangladesh. BMC Complement Altern Med 18, 231 (2018). https://doi.org/10.1186/s12906-018-2286-6
] dijelaskan bahwa Lagerstroemia speciosa menunjukkan potensi penting dalam menangkal radikal bebas, mendorong lisis bekuan darah, dan menstabilkan membran sel darah merah dalam kondisi yang diinduksi panas. Aktivitas analgesik tidak ditemukan terlalu menonjol namun hasil uji aktivitas hipoglikemik membenarkan penggunaan tradisionalnya pada diabetes. *** [031023]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar