Senin, November 13, 2023

Juniperus chinensis, Cemara China Yang Hijau Sepanjang Tahun

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, November 13, 2023
Begitu memasuki Kampus Universitas Ma Chung Malang, Anda akan disuguhi puluhan pohon cemara yang hijau. Sebagian berada di depan Gedung Balai Pertiwi di mana saya menghadiri Seminar Kesehatan Diagnosis Dan Tatalaksana Terkini Penyakit Kardiovaskuler Fokus Pada Penyakit Jantung Dan Gagal Jantung (11/11), dan sebagian lagi tumbuh di depan Gedung Rektorat.
Universitas Ma Chung memiliki koleksi tanaman yang cukup banyak sehingga lingkungannya asri. Keberadaannya di wilayah perbukitan, menjadikan kawasan ini sejuk dan ini mendukung bagi tumbuhnya tanaman, termasuk pohon cemara.

Pohon cemara China (Juniperus chinensis)

Puluhan pohon cemara yang tumbuh di Universitas Ma Chung dikenal sebagai cemara China yang memiliki nama ilmiah Juniperus chinensis L. Nama genus Juniperus berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “junio” (muda) dan “parere” (menghasilkan), mengacu pada tanamannya yang hijau sepanjang tahun yang seolah-olah awet muda [
1Derrivation of Some Scientific Names. Retrieved from https://www.uvm.edu/~jshane/plant-id/names/names.html#J
]. Sedangkan, julukan khusus chinensis berarti dari China [
2https://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.aspx?taxonid=279597&isprofile=0&cv=5
].
Spesies Juniperus chinensis dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani Swedia, pada tahun 1767 dan dipublikasikan dalam Mantissa plantarum: Generum editionis VI. et specierum editionis II [
3Linné, Car. a (1767). Mantissa plantarum: Generum editionis VI. et specierum editionis II. Holmiæ: Impensis Direct. Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/151919
], atau Mant. Pl. 127 (1767).
Nama-nama umum (common names) dari Juniperus chinensis adalah Chinese juniper (Inggris); kinesisk einer (Norwegia); bockrot, mästerrot, persilja, kinesisk en (Swedia); almindelig pimpinelle, kinesisk ene, mesterrod, persille (Denmark); Chinese jeneverbes (Belanda); Chinesische wacholder, Chinesische sadebau (Jerman); genévrier de Chine (Prancis); sabina de China, sabina de jardin (Spanyol); mozhzhevel'nik kitayskiy (Rusia); kong nam somg, hyang-na-mu (Korea); yuán bǎi, guì shù (China); ibuki (Jepang); S̄n mạngk (Thailand); cemara China (Indonesia) [
4Juniperus chinensis L. in GBIF Secretariat. GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-11-12.
,
5http://www.stuartxchange.org/Juniper
,
6https://eol.org/pages/1061675/names
,
7https://www.picturethisai.com/id/wiki/Juniperus_chinensis.html
].

Daun cemara China (Juniperus chinensis)

Juniperus chinensis
(cemara China) termasuk dalam famili Cupressaceae, dan berasal dari Rusia Timur Jauh, Korea, China, Jepang, dan Indochina (Myanmar). Tanaman ini gemar tumbuh di daerah yang berhawa sedang.
Cemara China (Juniperus chinensis) merupakan tumbuhan runjung yang paling populer sebagai pohon kayu dan tanaman hias yang penting di daerah beriklim sejuk seperti di lokasi Kampus Universitas Ma Chung.
Kulit kayunya berwarna abu-abu cokelat sampai merah cokelat, pecah-pecah memanjang, terkelupas menjadi serpihan tipis. Cabang menanjak, lurus atau agak melengkung. Dedaunan memiliki dua jenis seperti sisik (dewasa) dan penusuk/jarum (remaja).
 
Ranting cemara China (Juniperus chinensis)

Jarum dewasa terletak berseberangan dan sepanjang cabang serta sangat pendek, tumpul, dan cembung. Jarum remaja tersusun dalam lingkaran 3 pasang atau berlawanan dan juga pendek dan cembung tetapi runcing. Warna dedaunan berkisar dari hijau ke biru-hijau hingga abu-abu-hijau.
Kayu cemara China (Juniperus chinensis) termasuk kokoh dan tahan terhadap pembusukan. Hasilnya, tidak hanya bisa dijadikan barang stasioner dan kerajinan, tapi juga bisa dijadikan bahan baku konstruksi dan furnitur.
Di China, pohon ini biasa ditanam di tempat-tempat ibadah seperti kuil atau tempat pemujaan. Hal ini karena pohon cemara China konon melambangkan kekuatan dan kekuasaan.

Batang cemara China (Juniperus chinensis)

James A. Duke dan Edward S. Ayensu dalam Medicinal Plants of China (1985: 218) [
8Duke J. A. & Ayensu E. S. (1985). Medicinal plants of china. Reference Publications.
], menyebutkan bahwa batang Juniperus chinensis digunakan dalam pengobatan masalah kulit akibat parasit dan rematik; buahnya digunakan dalam pengobatan kejang, keringat berlebih dan hepatitis; akarnya digunakan dalam pengobatan luka bakar; dan resinnya dicampur dengan resin spesies pinus bisa digunakan sebagai pelarut tumor.
Dalam laman Campus Arboretum disebutkan bahwa penyulingan daun Juniperus chinensis digunakan di banyak budaya sebagai pengobatan batuk, dan sebagai sumber senyawa obat antiinflamasi, antimikroba, antiseptik, dan diuretik. Penelitian modern menunjukkan senyawa tertentu dalam Juniperus chinensis dapat mencegah diabetes dengan mengubah jalur yang terlibat dalam resistensi insulin.
Sementara itu, penelitian Khamis Al-Dhafri dan Chai Lay Ching (2019) [
9Al-Dhafri, K., & Ching, C. L. (2019). Phyto-synthesis of silver nanoparticles and its bioactivity response towards nosocomial bacterial pathogens. Biocatalysis and agricultural biotechnology, 18, 101075. https://doi.org/10.1016/j.bcab.2019.101075
] melaporkan bahwa daun Juniperus chinensis menunjukkan efek antikanker yang kuat pada garis sel adenokarsinoma lambung manusia. *** [131223]


logoblog

Thanks for reading Juniperus chinensis, Cemara China Yang Hijau Sepanjang Tahun

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog