Sepintas buahnya mirip dengan sawo kecik manila, baik warna dan bentuk buahnya. Namun setelah didekati berbeda. Secara kasat mata, ukuran buahnya lebih kecil ketimbang sawo kecik manila, dan daunnya lebih besar dari daun sawo kecik manila.
Begitulah tanaman kacang amazon yang saya lihat di sebelah selatan tembok Lapangan Bulutangkis Sitrun yang berada di Jalan Grajen, Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kacang amazon memiliki nama ilmiah Bunchosia armeniaca (Cav.) DC. Nama genus Bunchosia berasal dari salah satu nama Arab, “buncho”, untuk tanaman kopi (Coffea Arabica) karena kemiripan bijinya. Sedangkan, nama spesies armeniaca mengacu pada bentuk dan warna buahnya, seperti apricot (Prunus armeniaca) [
1Allen, Paul H. (1941). Book 2, field notes, Panama, Colombia, 1941-1947. Smithsonian Institution Archives. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/175139
].Buah kacang amazon (Bunchosia armeniaca) |
Spesies ini mula-mula dideskripsikan oleh Antonio José Cavanilles (1745-1804), seorang ahli botani Spanyol, dan diberi nama Malpighia armeniaca yang dipublikasikan dalam Monadelphiae Classis Dissertationes Decem. Diss. 8, Octava Dissertation Botanica, Erythroxylon [
2https://www.ipni.org/n/557007-1
], atau Diss. 8, Octava Diss. Bot. 410 (1789).Kemudian berganti nama menjadi Bunchosia armeniaca pada tahun 1824 oleh Augustin Pyramus de Candolle (1778-1841), seorang ahli botani Swiss, dan dipublikasikan dalam Prodromus systematis naturalis regni vegetabilis, sive, Enumeratio contracta ordinum generum specierumque plantarum huc usque cognitarium, juxta methodi naturalis, normas digesta, Pars Prima [
3Candolle, Aug. Pyramo de. (1824). Prodromus systematis naturalis regni vegetabilis, sive, Enumeratio contracta ordinum generum specierumque plantarum huc usque cognitarium, juxta methodi naturalis, normas digesta, Pars Prima. Parisiis: Sumptibus Sociorum Treuttel et Würtz. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/7150
], atau Prodr. [A. P. de Candolle] 1: 582 (1824).Selain nama ilmiah, Bunchosia armeniaca mempunyai nama-nama umum (common names): monk’s plum, peanut butter tree, Peruvian plume (Inggris); bunchoise des Andes, bunchosie abricot, cerise des Antilles (Prancis); ciruela de fraile, ciruela silvestre, ciruela verde (Spanyol); ameixa-brava, ameixa-do-Peru, caferana, cafezinho, ciruela, falso guaraná (Portugis-Brasil); kacang mentega, kacang amazone (Indonesia [
4Bunchosia armeniaca (Cav.) DC. in GBIF Secretariat. GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-11-08.
,5Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Bunchosia armeniaca. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/bunchosia-armeniaca-2/?lang=en
,6https://www.socfindoconservation.co.id/plant/767
].Batang kacang amazon (Bunchosia armeniaca) |
Bunchosia armeniaca termasuk dalam famili Malpighiaceae, dan berasal dari negara-negara kawasan Pegunungan Andes di Kolombia, Ekuador, Peru, Bolivia. Tanaman ini eksotik di Brasil namun umumnya dibudidayakan di sana dan negara-negara Amerika Selatan lainnya [
7Lim, T.K. (2012). Bunchosia armeniaca. In: Edible Medicinal And Non Medicinal Plants. Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-007-2534-8_19
]. Ini juga telah diperkenalkan ke tempat lain di daerah tropis.Kacang amazon merupakan pohon kecil yang tingginya bisa mencapai 5 meter, dan seringkali memiliki banyak batang. Daunnya sederhana, berhadapan, berbentuk bulat terlur dengan pinggiran bergelombang. Tanaman ini dapat membentuk kanopi yang sangat hias.
Buahnya yang sudah matang umumnya lembek dan berair. Biasanya dimakan segar atau dibuat selai atau dikeringkan seperti buah ara. Meskipun buahnya dapat dimakan, tapi bijinya beracun, jadi jangan dimakan.
Buah kacang amazon (Bunchosia armeniaca) yang belum matang |
Selain bisa dijadikan tanaman hias dan buahnya dapat dimakan, tanaman kacang amazon (Bunchosia armeniaca) juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati gangguan endokrin, infeksi, inflamasi, nutrisi, dan metabolisme serta penyakit kanker. Analisis fitokimia Bunchosia armeniaca mengungkapkan adanya beberapa senyawa bioaktif yang memiliki bioaktivitas luas seperti aktivitas antimikroba, antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi [
8Abbas, H. A., Salama, A. M., El-Toumy, S. A., A Salama, A. A., Tadros, S. H., & El Gedaily, R. A. (2022). Novel Neuroprotective Potential of Bunchosia armeniaca (Cav.) DC against Lipopolysaccharide Induced Alzheimer's Disease in Mice. Plants (Basel, Switzerland), 11(14), 1792. https://doi.org/10.3390/plants11141792
].Kacang amazon (Bunchosia armeniaca) juga termasuk keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh pengobat tradisional (battra) suku Dayak Mahap dan suku Melayu di Desa Tembesuk, Kabupaten Sekadau [
9Maharani, S. A., Tavita, G. E., & Yusro, F. (2021). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan oleh Pengobat Tradisional (Battra) Suku Dayak Mahap dan Suku Melayu di Desa Tembesuk Kabupaten Sekadau. Jurnal Serambi Engineering, 6(4).
]. Buahnya direbus untuk mengobati mata rabun dengan cara dioleskan.Selain itu, kegunaan dan manfaat tradisionalnya [
10SYLVIA. (July 30, 2018). Know about Peanut Butter Fruit. Retrieved from https://www.healthbenefitstimes.com/peanut-butter-fruit/
] adaalah mengonsumsi kacang amazon dapat membantu mengurangi masalah jantung karena mengurangi kadar kolesterol yang merupakan penyebab utama penyakit jantung, dan juga dapat membuat saraf kita berfungsi secara efektif atau mempertahankan level memori kita. *** [091123]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar