Rabu, Desember 13, 2023

Eugenia uniflora, Pohon Dewandaru Yang Punya Mitos

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Desember 13, 2023
Pohon dewandaru milik tetangga salah seorang staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, sedang berbuah lebat. Ada yang masih hijau, oranye, dan merah cerah.
Pohon itu ditanam di pojokan pagar depan sisi barat yang berada di Perumahan Karangduren Permai Blok C2 Dusun Golek RT 01 RW 07 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Daun dan batangnya sampai keluar pagar menuju jalanan.
Saya mengenal pohon dewandaru pertama kalinya ketika mendapat tugas dari PT Tridakerta Hastanugraha dan Departemen Dalam Negeri untuk melakukan penelitian the Rural Social-Cultural Conditions for Developing Human Resources di Kepulauan Karimunjawa (1994).
Di sana, pohon dewandaru ditemukan tumbuh di bukit Nyamplungan dan hutan alang-alang Ujung Gelam. Kayunya sering digunakan untuk kerajinan cinderamata yang unik, yang dihasilkan dari pohon dewandaru, yang memiliki mitos tuah yang terkenal.

Deretan buah dewandaru (Eugenia uniflora)

Masyarakat setempat percaya bahwa batang pohon dewandaru yang telah mati memiliki kekuatan khusus dan dapat memancarkan kewibawaan. Oleh karena itu, kayu dewandaru sering digunakan untuk membuat tongkat komando dan hiasan dinding yang diyakini mampu menangkal teluh.
Kemudian pada saat bertugas di Kabupaten Malang dari Universitas Brawijaya (UB) yang berkolaborasi dengan The George Institute for Global Health (sejak 2016) dalam penelitian The SMARThealth Extend; System-level interventions to improve the availability, accessibility and quality use of essential medicines for cardiovascular disease prevention in Indonesia; dan Scale-up of a primary care intervention for cardiovascular risk management in Malang, Indonesia, saya kembali melihat pohon dewandaru.
Dewandaru dikenal sebagai tanaman legendaris di Gunung Kawi, Kabupaten Malang. Kepercayaan tradisional masyarakat Gunung Kawi menunjukkan bahwa dewandaru dianggap sebagai tanaman suci dan dapat mendatangkan rezeki [
1Renjana, E. (2020). Dewandaru (Eugenia uniflora L.), Buah Legendaris yang Sarat Mitologi Di Pegunungan Kawi. Warta Kebun Raya, 18(1), 2-8.
].
Lepas dari itu semua, pohon dewandaru memiliki nama ilmiah Eugenia uniflora L. Nama genus Eugenia ini disematkan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) untuk menghormati Pangeran Eugene dari Savoy (1663-1736). Eugene lahir di Perancis, dia adalah seorang kolektor buku, promotor botani dan salah satu jenderal Austria yang paling terkemuka [
2González J. Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital de La Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].

Buah dewandaru (Eugenia uniflora) yang masih muda

Sedangkan, nama spesiesnya, uniflora, berasal dari bahasa Latin yang merupakan gabungan kata “unus, a, um” (satu) dan “flos, oris” (bunga), mengacu pada perbungaan yang ada dari tanaman tersebut [
3Bissanti, Guido. (10 February 2023). Eugenia uniflora. UN MONDO ECOSOSTENIBILE: dentro I codic della Natura. Retrieved from https://antropocene.it/en/2023/02/10/eugenia-uniflora-2/
].
Spesies Eugenia uniflora dideskripsikan oleh Linnaeus pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus I [
4Linnaei, Caroli. (1753). Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus I. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13829
], atau Sp. Pl. 1: 470 (1753).
Nama-nama umum (common names) dari Eugenia uniflora adalah Brazil-cherry, Surinam-cherry, honeyberry (Inggris); Surinaminkirsikka (Finlandia); Cayennekirsche, Surinam-Kirschmyrte (Jerman); Surinaamse kers, Surinaamse kerseboom (Belanda); cerisier de Cayenne (Prancis); ceresa de Cayena (Spanyol); cerejeira-de-caiena, pitangueira, pitangueira-da-praia, pitanga (Portugis); Surinam kirazı (Turki); yujinat 'uhadiat alzuhra (Arab); mulakenelli (Malayalam); maym f̄rạ̀ng (Thailand); cermai Belanda (Malaysia); ceremai Belanda, dewandaru (Indonesia); biǎn yīngtáo, fān yīng táo shǔ (China);  nagapiry, nangapiri (Argentina); pitanga, pitanga mulata, pitanga roxa, pitanga-da-praia, pitangueira vermelha, vermelha  (Brasil) [
5Eugenia uniflora L. in GBIF Secretariat (2023). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-12-11.
,
6EOL. Surnam Cherry: Eugenia uniflora L. Retrieved from https://eol.org/pages/2508562/names
,
7EPPO Global Database. Eugenia uniflora (EUEUN(. Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/EUEUN
,
8Pasiecznik, N. (2022). ‘Eugenia uniflora (Surinam cherry)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.23099.
,
9Sankara Rao, K., Raja K Swamy, Deepak Kumar, Arun Singh R. and K. Gopalakrishna Bhat (2019). Flora of Peninsular India. http://peninsula.ces.iisc.ac.in/plants.php?name=Eugenia uniflora. Downloaded on 13 December 2023.
].
Di Indonesia, pohon dewandaru (Eugenia uniflora) mempunyai nama daerah: pitang (Sumatera), cereme asam (Melayu), asem selong, belimbing londo, dewandaru (Jawa).

Buah dewandaru (Eugenia uniflora) yang sudah matang

Eugenia uniflora
(dewandaru) termasuk dalam famili Myrtaceae, dan merupakan tanaman yang memiliki sebaran alami mencakup sebagian besar Amerika Selatan bagian timur, terbentang dari Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis melalui Brasil hingga Uruguay.
Pohon dewandaru (Eugenia uniflora) merupakan pohon perdu dengan tajuk yang lebat dengan tinggi bisa mencapai 5 meter. Batangnya tegak berkayu, berbentuk bulat dan berwarna cokelat. Daunnya berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal meruncing, tepi daun rata dengan pertulangan menyirip. Daun yang masih muda berwarna hijau kecokelatan, sedangkan daun dewasa berwarna hijau tua.
Bunganya tumbuh di pangkal dahan. Umumnya terdiri dari 4 higga 6 bunga hermafrodit yang memiliki aroma lembut dan menghasilkan sedikit atau tanpa nektar. Bunganya terdiri dari 4 kelopak bebas, berwarna putih krem. Kepala sari berwarna kekuningan dan banyak serbuk sarinya.
Buahnya berupa buah buni (beri) bulat berlekuk-lekuk. Warna buahnya akan berbeda-beda sesuai tahap kematangannya. Buah yang masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi oranye dan begitu masak menjadi merah hingga busuk menjadi ungu tua.

Pohon dewandaru (Eugenia uniflora)

Selain digunakan sebagai tanaman hias, pohon dewandaru (Eugenia uniflora) juga mempunyai sejumlah kegunaan lainnya. Buahnya dapat dimakan langsung dari pohonnya dan sangat berair serta manis saat matang, mengandung banyak vitamin C dan nutrisi lainnya serta sebagai sumber antioksidan yang baik.
Daunnya, yang merupakan sumber berbagai minyak esensial, terkadang direndam untuk membuat infus yang digunakan sebagai astringen dan untuk mengobati demam serta masalah pencernaan. Tanin dari kulit kayu dapat digunakan untuk menyamak kulit [
10Campus Arboretum. Eugenia uniflora. The University of Arizona. Retrieved from https://apps.cals.arizona.edu/arboretum/taxon.aspx?id=976
].
Di Paraguay [
11Ferro, E., Schinini, A., Maldonado, M., Rosner, J., & Hirschmann, G. S. (1988). Eugenia uniflora leaf extract and lipid metabolism in Cebus apella monkeys. Journal of ethnopharmacology, 24(2-3), 321–325. https://doi.org/10.1016/0378-8741(88)90161-4
], air rebusan atau infus daun dewandaru (Eugenia uniflora) digunakan untuk menurunkan kolesterol dan asam urat, mengurangi berat badan dan menurunkan tekanan darah, serta bertindak untuk mengatasi masalah pencernaan dan diuretik.
Sementara itu, dalam penelitian Alicia E. Consolini dan Marsiol Gracia Sarubbio (2002) [
12Consolini, A. E., & Sarubbio, M. G. (2002). Pharmacological effects of Eugenia uniflora (Myrtaceae) aqueous crude extract on rat's heart. Journal of ethnopharmacology, 81(1), 57–63. https://doi.org/10.1016/s0378-8741(02)00039-9
], dijelaskan bahwa daun Eugenia uniflora (dewandaru) dimanfaatkan untuk pengobatan bronkitis, influenza dan masalah usus di Kepulauan Madeira, Portugis; untuk meredakan agitasi (gejala gangguan mood yang muncul sebagai respon dari stres) di Seychelles, negara kepulauan di Afrika Bagian Timur, atau sebelah utara Madagaskar; sebagai obat penurun panas di Nigeria; dan digunakan untuk mengobati hipertensi di Argentina. *** [131223]


logoblog

Thanks for reading Eugenia uniflora, Pohon Dewandaru Yang Punya Mitos

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog