Lumpia, kroket, dan risoles RM Kusuma Sari Solo |
Sambil menunggu teman-teman lainnya dalam acara kumpul bareng alumni Indonesia Family Life Survey (IFLS) 1993 Wilayah Pencacahan Jawa Tengah (Jateng) di Rumah Makan (RM) Kusuma Sari Solo, Koordinator Lapangan (Korlap) Jateng yang datang duluan memesan kudapan unggulan rumah makan tersebut.
Tiga kudapan yang dipesan Korlap Ir. Eko Ganiarto, M.M. adalah menu snack unggulan legendaris yang banyak dicari dan memiliki rasa yang khas di rumah makan tersebut. Ketiga kudapan atau camilan itu adalah lumpia, kroket mayones, dan risoles.
Lumpia, kroket, dan risoles merupakan camilan atau kudapan gurih yang memiliki bentuk hampir sama. Baik lumpia, kroket, dan risoles bukan merupakan makanan asli Indonesia pada awalnya. Makanan ini merupakan buah akulturasi budaya agar masakan dari luar bisa dinikmati dan memiliki rasa yang bisa diterima masyarakat Indonesia.
Rumah makan atau restoran Kusuma Sari adalah rumah makan legendaris yang banyak didatangi pelancong, terlebih mereka yang pernah merantau ke Kota Solo, ataupun memiliki keterkaitan erat dengan Solo, baik dari Nusantara maupun mancanegara.
Restoran yang awal tahun 1970 hanyalah sebuah katering dalam perjamuan hajatan pernikahan Jawa yang digelar di gedung-gedung. Restoran ini mampu mengolah dan mempertahankan cita rasa kudapan legendaris tersebut hingga saat ini.
Lumpia
Lumpia atau spring roll merupakan adaptasi dari masakan China. Dalam bahasa Mandarin, lumpia disebut "chunjuan" yang terdiri dari gabungan kata “chun” (musim semi) dan “juan” (gulungan). Lumpia disajikan ketika perayaan Imlek. Kehadiran makanan ini bermakna harapan agar semua manusia dapat lebih meningkatkan rasa cinta kasih kepada sesama.
Kehadiran lumpia di Jawa tidak terlepas dari kisah unik mengenai percintaan dua sejoli dari Tiongkok dan Jawa. Seorang pedatang dari China Tjoa Thay Yoe singgah di Semarang pada akhir abad ke-19 dan suatu ketika berjumpa dengan seorang pedagang makanan yang asli orang Jawa, namanya Wasih.
Keduanya kemudian menikah dan menciptakan sebuah hidangan kudapan berupa dadar gulung berisi rebung, telur dan ayam. Hidangan kudapan hasil kreasi suami istri tersebut selalu dijajakan setiap kali ada pasar malam di Olympia Park, Semarang.
Masyarakat setempat sering menyebut makanan dadar gulung itu dengan sebutan Olympia. Karena kesulitan penyebutan, kemudian menjadi lumpia.
Proses pembuatan lumpia dibagi menjadi dua tahap, yakni pembuatan kulit dan bahan isian. Bahan yang digunakan untuk kulit adalah terigu dengan campuran telor dan air. Adapun bahan isi terdiri dari bawang merah dan bawang putih yang dihaluskan, telur kocok, ayam, udang, dan irisan rebung.
Berbeda dengan lumpia Semarang yang biasa menggunakan kecap dan saus tiram untuk bumbu rebungnya, lumpia rebung Solo cenderung lebih ringan rasa isiannya dan cenderung manis gurih.
Kroket Mayones
Kroket RM Kusuma Sari ini merupakan kudapan kroket isi ragout tepung gandum dan telur plus home-made mayones.
Kudapan berbahan dasar kentang ini sangat diminati pelanggan karena rasanya yang enak dan kentangnya begitu lembut. Kekhasan kroket restoran ini bukan dicocol dengan sambal atau saus sambal, tetapi dengan mayones yang memang pas jika dipadu.
Kroket bukanlah makanan asli Indonesia. Ia dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda, meski sejatinya makanan ini berasal dari Prancis.
Di Indonesia, kroket biasanya merupakan gumpalan kentang yang ditumbuk halus, berisi daging cincang yang dibumbui dan dicampur dengan sayuran seperti wortel atau buncis, kemudian dilumuri kocokan telur dan tepung panir sebelum digoreng.
Kroket mayones RM Kusuma Sari dibuat dalam ukuran lebih kecil daripada umummnya, namun rasanya masih memperlihatkan kegurihannya.
Risoles
Sama dengan kroket, risoles juga dibawa bangsa Belanda ke Indonesia. Risoles dalam bahasa Belandanya disebut rissole, yang awal mulanya juga berasal dari Prancis. Dalam bahasa Prancis, risoles adalah rissoler, yang berarti menjadikan merah atau cokelat.
Dahulu, makanan ini hanya sekadar panekuk yang digoreng menggunakan mentega atau lemak. Selanjutnya, makanan ini berkembang, dan menggunakan daging cincang sebagai isian. Tapi di RM Kusuma Sari, risolesnya juga diisi dengan kentang yang dihaluskan. Isiannya hampir sama dengan kroket yang mereka hidangkan.
Ketiga kudapan RM Kusuma Sari yang telah saya cicipi itu memang rasanya enak. Kendati fasilitas restoran serupa dengan bintang lima namun harga masih bisa disentuh kaki lima. Sedari awal dibuka, RM Kusuma Sari memang ingin melestarikan makanan lawas yang masih diminati dalam kekinian. Sehingga, slogan “Solo Heritage Cuisine Since 1970” itu mendapatkan keabsahannya di lidah pelanggan. *** [170124]
Clegux enak kabeh menune marai kangen mas.
BalasHapus