Pergola yang berada di antara dua gazebo di taman SMK Brantas Karangkates, ditumbuhi oleh tanaman hias rambat melati belanda. Duduk di bawah pergola tersebut, Anda akan merasakan kesejukan di bawah naungan tanaman tersebut.
Tanaman bunga melati belanda itu memang sengaja ditanam pemancang menuju atap pergola agar supaya tumbuhnya melilit pemancang dan terus menutupi atas pergola. Sehingga, akhirnya hal ini membuat kawasan di bawahnya terasa adem.
Bunga melati belanda yang baunya harum semerbak, mempunyai warna yang bermacam-macam. Ada yang berwarna putih, merah muda, hingga merah tua dalam satu batang.
Bunga melati belanda (Combretum indicum) |
Di berbagai daerah di Indonesia, melati belanda memiliki sejumlah sebutan lokal. Di Melayu, melati belanda dikenal sebagai wudani. Orang Sunda menamainya bidani, orang Madura mengenalnya dengan rhabet dani, dan orang Bugis menamakan tigao.
Sedangkan di Jawa, sebutan melati belanda bermacam-macam. Ada yang menyebut kacekluk, kaceklik, cekluk, wedani, dan yang paling terkenal adalah sebutan bunga ceguk. Kenapa disebut bunga ceguk? Karena bunga dari tanaman ini bisa menyebabkan cegukan yang disebabkan dari mengonsumsi terlalu banyak biji bunga melati belanda.
Tanaman melati belanda memiliki nama ilmiah Combretum indicum (L.) DeFilipps. Nama genus Combretum adalah nama yang digunakan oleh seorang polimatik Romawi Gaius Plinius Secundus (23-79 M) alias Pliny the Elder untuk menunjuk spesies yang belum dapat diidentifikasi karena deskripsinya yang tidak lengkap. Sedangkan, julukan khusus indicum berasal dari bahasa Latin “indicus, a, um” (India), mengacu pada satu lokasi asal dari tanaman tersebut [
1Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Combretum indicum. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/combretum-indicum-2/?lang=en
].Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1762 sebagai Quisqualis indica, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas: Tomus I [
2Linnaei, Caroli. (1762). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas: Tomus I. Holmiae: Impensis Direct. Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/42877
], atau Sp. Pl., ed. 2. 1: 556 (1762).Daun melati belanda (Combretum indicum) yang masih muda |
Namun setelah ditemukan spesies yang serupa di Afrika tropis, Arthur Wallis Exell (1901-1993) dan Clive Anthony Stace (1938-) [
3Exell, A. W., & Stace, C. A. (1964). A reorganization of the genus Quisqualis (Combretaceae). Boletim da Sociedade Broteriana sér. 2, 38:139-143.
] – keduanya botaniwan dari Inggris - mendefinisikan ulang Quisqualis berdasarkan penambahan corak pada hypanthium dan tidak adanya pengerahan benang sari dari bunga untuk mengatasi kebingungan taksonomi yang telah didefinisikan oleh Excell sebelumnya.Pada tahun 1990, botaniwan Belanda Carel Christiaan Hugo Jongkind (1954-) mereduksi Quisqualis menjadi sinonim dari Combretum dengan alasan bahwa “karakter yang digunakan oleh Exell dan Stace pada tahun 1964 tidak cukup untuk memisahkan dua genera” dengan Combretum menjadi prioritas, sehingga kombinasi yang baru diperlukan untuk memisahkan genera tersebut dan segera dibuat dalam publikasi yang akan datang [
4cabicompendium.46654, CABI Compendium, doi:10.1079/cabicompendium.46654, CABI International, Combretum indicum (Rangoon creeper), (2022)
].Namun sebelum kombinasi Jongkind diterbitkan pada tahun 1999, botaniwan Amerika Serika Robert Anthony DeFilipps (1939-2004) telah memindahkan Quisqualis indica ke genus Combretum menjadi Combretum indicum pada tahun 1998, dan dipublikasikan dalam Useful plants of the Commonwealth of Dominica, West Indies [
5DeFilipps, Robert A. (1998). Useful plants of the Commonwealth of Dominica, West Indies. Washington, D.C. : Dept. of Botany, National Museum of Natural History, Smithsonian Institution.
], atau Useful Pl. Dominica 277 (1998).Konsekuensinya, nama yang diterima saat ini untuk tanaman melati belanda adalah Combretum indicum (L.) DeFilipps, dan Combretum indicum (L.) Jongkind (1999) menjadi isonim dari DeFilipps. Isonim, dalam taksonomi botani, adalah nama takson yang identik dengan sebutan lain, dan berdasarkan jenis yang sama, tetapi diterbitkan pada waktu yang berbeda oleh penulis yang berbeda.
Kuncup bunga melati belanda (Combretum indicum) |
Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Combretum indicum mempunyai nama-nama umum (common names) lainnya: Chinese honeysuckle, drunken sailors, Indian jessamine, quisqual, Rangoon creeper (Inggris); druckne sjömannen (Swedia); koukkuköynnös (Finlandia); indische Fadenröhre, Rangun-Schlinger (Jerman); quisqualis indica (Belanda); quisqualier de l'Inde (Prancis); barbuda, Santa Cecilia (Spanyol); arbusto-milagroso, jasmineiro-da-Índia, liane (Portugis); kikwal hindiun (Arab); mādhurīlatā (Benggala); rangoon-ki-bel, madhumaalatee (Hindi); madhumaalatee phool (Nepal); htarrwaal mhaine, dawe-hmaing-new, mawk-nang-nang (Myanmar); dok ungkhua hung, sa mang (Laos); sử quân tử (Vietnam); dong preah phnom, vor romiet nhi (Kamboja); lĕbmụ̄xnāng (Thailand); akar dani, udani, selimpas (Malaysia); ceguk, melati belanda, andor simarbonang-bonang, bidani (Indonesia); niyog-niyogan (Tagalog); shǐ jūnzǐ (China); shikunshi (Jepang); womboy (Papua Nugini); kalonikakala (Tonga) [
4cabicompendium.46654, CABI Compendium, doi:10.1079/cabicompendium.46654, CABI International, Combretum indicum (Rangoon creeper), (2022)
,6EPPO Global Database. Quisqualis indica (QISIN). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/QISIN
,7EOL. Rangoon Creeper: Combretum indicum (L.) C.C.H. Jongkind. Retrieved from https://eol.org/pages/482267/names
].Tanaman melati belanda (Combretum indicum) termasuk dalam famili Combretaceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah Afrika, Asia Tropis dan Subtropis hingga Australia Utara. Ini adalah tanaman pemanjat dan tumbuh terutama di bioma topis basah.
Combretum indicum (melati belanda) merupakan tanaman merambat tropis yang mengesankan untuk taman luar ruangan. Batangnya berbentuk bulat (silindris) dengan memiliki banyak cabang, permukaan halus dan bersisik ketika tua serta berongga.
Daunnya tergolong tunggal dan letaknya saling berhadapan, bertangkai pendek dengan helaian daun bulat telur memanjang sampai jorong, ujungnya runcing, tulang daun menyirip dengan warna daun hijau.
Batang melati belanda (Combretum indicum) |
Bunganya tersusun dalam bulir yang keluar dari ujung tangkai, mempunyai 5 helai mahkota bunga yang berubah dari putih kemerahan menjadi merah keunguan, dan berbau harum. Aromanya yang semerbak juga menjadi alasan bagi banyak orang untuk menanam bunga ini. Bunga yang tumbuh bergerombol ini aromanya cukup kuat, dapat tercium dari jarak 3 meter.
Buahnya berbentuk segi lima, memanjang dengan ujung dan pangkal menyempit. Bila masak buah berwarna cokelat dan siap dipanen.
Tanaman melati belanda (Combretum indicum) banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias, sering ditanam dipagar atau dibiarkan tumbuh di atas penyangga, seperti yang ada di taman SMK Brantas Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Selain dikenal sebagai tanaman hias rambat yang eksotis, batangnya yang panjang dan lentur digunakan untuk keranjang, bendungan ikan, dan perangkap ikan di Afrika Barat. Biji yang matang dikatakan manis dan enak dimakan jika kulit bijinya dihilangkan. Bunganya juga dilaporkan dapat dimakan, meskipun tidak memiliki rasa, dan dapat dicampur ke dalam salad untuk menambah warna. Di Indonesia, rebung yang masih sangat muda dimakan mentah atau dikukus [
8echo community. Combretum indicum (PROTA). Retrieved from https://www.echocommunity.org/resources/95a971a0-f671-4451-a1c7-3141052408ea
].Tanaman bunga melati belanda (Combretum indicum) |
Tanaman melati belanda juga memiliki khasiat obat. Secara tradisional, tanaman ini digunakan untuk meredakan batuk. Buah dan bijinya digunakan sebagai obat cacing dan rakhitis di Filipina, Thailand, dan wilayah Indochina lainnya. Di Bangladesh, bijinya digunakan untuk diare, demam, bisul, dan cacingan.
Di samping itu, penelitian Md. Shaekh Forid et. al. (2021) juga menunjukkan bahwa daun melati belanda (Combretum indicum) memiliki potensi manfaat untuk pengobatan diabetes dan komplikasi terkait, dengan melindungi pankreas melalui normalisasi beta islets yang rusak dan perbaikan profil lipid [
9Forid, M.S.; Rahman, M.A.; Aluwi, M.F.F.M.; Uddin, M.N.; Roy, T.G.; Mohanta, M.C.; Huq, A.M.; Amiruddin Zakaria, Z. Pharmacoinformatics and UPLC-QTOF/ESI-MS-Based Phytochemical Screening of Combretum indicum against Oxidative Stress and Alloxan-Induced Diabetes in Long–Evans Rats. Molecules 2021, 26, 4634. https://doi.org/10.3390/molecules26154634
].Kemudian dalam penelitian Upashana Ghissing et. al. (2023) [
10Upashana Ghissing, Ambika Goswami & Adinpunya Mitra (2023) Temporal accumulation of pigments during colour transformation from white to red in Combretum indicum (L.) DeFilipps (syn. Quisqualis indica L.) flowers, Natural Product Research, 37:3, 529-533, DOI: 10.1080/14786419.2021.1984467. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/14786419.2021.1984467
] dilaporkan potensi antioksidan ekstrak bunga Combretum indicum dalam etanol, methanol, air dan etil asetat ditentukan dengan uji DPPH (2,2-diphenyl-1-picrihidrazyl) di mana ekstrak methanol menujukkan kapasitas penangkapan radikal bebas tertinggi, dan kelopak tahap merah menunjukkan aktivitas maksimal. Potensi antioksidan yang diukur dalam FRAP dan ABTS juga menunjukkan hasil serupa yang menunjukkan aktivitas tertinggi pada tahap merah. *** [180224]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar