Pemilik warung rujak cingur samping Sekretariat SMARThealth Kepanjen menanam tanaman adas di sebelah barat warungnya, dan saat ini tanaman adas tersebut sedang berbunga. Bunganya warna kuning lagi bermekaran.
Daunnya cukup lebat, berbentuk jarum dengan pangkal dan ujung runcing tapi lembut serta memiliki bau yang khas. Baunya semriwing seperti bau nafas yang keluar dari mulut orang yang usai mengunyah permen mentol.
Tanaman adas memiliki nama ilmiah Foeniculum vulgare Mill. Nama genus Foeniculum berasal dari bahasa Latin “foenum” (jerami), mengacu pada bau aromatiknya yang menyengat yang mirip dengan bau jerami [
1Saddiqi, H.A., & Iqbal, Z. (2011). Usage and Significance of Fennel (Foeniculum vulgare Mill.) Seeds in Eastern Medicine. Nuts and Seeds in Health and Disease Prevention, 461-467. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-375688-6.10055-6
].Bunga adas (Foeniculum vulgare) |
Sedangkan, julukan khusus vulgare berasal dari bahasa Latin “vulgus” (massa, orang banyak, umum), merujuk pada kenyataan bahwa tanaman tersebut tersebar cukup luas, untuk membedakannya dengan spesies langka lainnya [
2Bissanti, Guido. (25 October 2022). Foeniculum vulgare. Un Mundo Ecosostenibile: dentro I codic della Natura. Retrieved from https://antropocene.it/en/2022/10/25/foeniculum-vulgare-en/
].Spesies Foeniculum vulgare dideskripsikan oleh botaniwan Inggris Philip Miller (1691-1771) pada tahun 1768, dan dipublikasikan dalam The gardeners dictionary: containing the best and newest methods of cultivating and improving the kitchen, fruit, flower garden, and nursery, as also for performing the practical parts of agriculture, including the management of vineyards, with the methods of making and preserving wine, according to the present practice of the most skilful vignerons in the several wine countries in Europe, together with directions for propagating and improving, from real practice and experience, all sorts of timber trees (The Eight Edition) [
3Miller, Philip. (1768). The gardeners dictionary: containing the best and newest methods of cultivating and improving the kitchen, fruit, flower garden, and nursery, as also for performing the practical parts of agriculture, including the management of vineyards, with the methods of making and preserving wine, according to the present practice of the most skilful vignerons in the several wine countries in Europe, together with directions for propagating and improving, from real practice and experience, all sorts of timber trees (The Eight Edition). London: Printed for the author and sold by John and Francis Rivington ... [and 23 others]. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/10276
], atau Gard. Dict., ed. 8. n. 1 (1768).Nama-nama umum Foeniculum vulgare adalah aniseed-weed, fennel, sweet fennel, venkel (Inggris); fänkål (Swedia); maustefenkoli (Finlandia); almindelig fennikel (Denmark); Echter Fenchel, fenchel (Jerman); venkel (Belanda); fenouil commun (Prancis); eneldo, navadni komarček (Spanyol); erva-doce, funcho (Portugis); morač (Makedonia); fenkhelʹ zvychaynyy (Ukrainia); finocchio commune (Italia); bisbas (Tunisia); shamrat shayiea (Arab); rezene (Turki); hc mone hcaparr (Myanmar); yī̀h̄r̀ā f̄rạ̀ng (Thailand); pokok adas (Malaysia); adas (Indonesia); haras (Tagalog); zī rán qín (China); uikyō (Jepang); anis (Haiti) [
4Foeniculum vulgare Mill. in GBIF Secretariat (2023). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2024-01-31.
,5EOL. Sweet Fennel: Foeniculum vulgare Mill. Retrieved from https://eol.org/pages/585008/names
].Daun adas (Foeniculum vulgare) |
Di Indonesia, Foeniculum vulgare (adas) juga memiliki nama lokal di sejumlah daerah: adas pedas (Aceh); adeh, manih (Minangkabau); adas pedas (Melayu); hades (Sunda); adas landa, adas landi, adas welanda (Jawa); adhas (Madura); adas (Bali); wala wunga (Sumba); papas (Arafuru); adasa rempasu (Makassar); adase (Bugis); denggu-denggu (Gorontalo); papang, pampas (Manado); kumpasi (Sangir Talaud).
Tumbuhan adas (Foeniculum vulgare) termasuk dalam famili Apiceae. Daerah asal spesies ini adalah Eropa Selatan dan Mediterania, Asia Tengah, hingga Asia Barat [
6EPPO Global Database. Foeniculum vulgare (FOEVU). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/FOEVU
]. Ia adalah tanaman tahunan dan tumbuh terutama di bioma beriklim sedang.Foeniculum vulgare (adas) tumbuh merumpun. Batangnya berongga, permukaan beralur atau bergerigi, dan berwarna hijau keputihan. Bila memar mengeluarkan aroma khas. Daunnya majemuk menyirip ganda dengan pelepah berwarna hijau.
Kuncup bunga adas (Foeniculum vulgare) |
Bunga terminal dengan perbungaan payung majemuk. Setiap payung (umbel) tersusun atas 20-50 kuntum bunga, kelopak berbentuk tabung dan berwarna hijau. Daun mahkota berwarna kuning, jumlah 5, benang sari 5, letak berseling dengan daun mahkota.
Adas (Foeniculum vulgare) dapat dikonsumsi langsung dalam bentuk mentah, seperti camilan atau salad, dimasak, dan dipanggang dalam berbagai masakan. Selain itu, adas juga dapat digunakan untuk membumbui keju, makanan laut, roti, makanan penutup, dan sayuran.
Biji adas digunakan utuh atau digiling. Di Eropa, adas paling sering digunakan untuk memanggang roti atau membuat teh. Biji adas merupakan bagian penting dari campuran lima bumbu dan digunakan di Tiongkok untuk hidangan sayuran dan daging [
7Piccantino World of Spices. Fennel: Foeniculum vulgare. Retrieved from https://www.piccantino.com/info/glossary/fennel-1
]. Di Italia, serbuk sari adas juga merupakan bahan yang umum, meskipun harganya sangat mahal [8Jadid, N., Widodo, A. F., Ermavitalini, D., Sa'adah, N. N., Gunawan, S., & Nisa, C. (2023). The medicinal Umbelliferae plant Fennel (Foeniculum vulgare Mill.): Cultivation, traditional uses, phytopharmacological properties, and application in animal husbandry. Arabian Journal of Chemistry, 16(3), Article 104541. https://doi.org/10.1016/j.arabjc.2023.104541
].Tanaman adas (Foeniculum vulgare) |
Di Indonesia, adas terekam dalam Serat Centhini (1814/1815) sebagai bahan makanan yang dapat dimakan. Pada jilid VII pupuh 387 Dhandanggula dikisahkan bahwa setelah pengembaraan Seh Amongrogo sampai di Hutan Grojogan, Kali Parwa daerah Jember, banyak ditemukan berbagai bahan makanan yang dapat dimakan, di antaranya adalah adas.
Selain bisa dikonsumsi, sudah sejak lama adas (Foeniculum vulgare) juga dimanfaatkan sebagai tanaman herbal untuk bahan ramuan obat tradisional. Menurut Tuty Handayani (2013) [
9Handayani, Tuti. (2013). Apotek Hidup. Jakarta: Penerbit Padi
], adas dipercaya dapat melancarkan ASI, mengurangi rasa sakit akibat kencing batu, menyembuhkan insomnia, rematik, pembengkakan saluran sperma, menghilangkan keracunan tumbuhan atau jamur.Studi farmakologi [
8Jadid, N., Widodo, A. F., Ermavitalini, D., Sa'adah, N. N., Gunawan, S., & Nisa, C. (2023). The medicinal Umbelliferae plant Fennel (Foeniculum vulgare Mill.): Cultivation, traditional uses, phytopharmacological properties, and application in animal husbandry. Arabian Journal of Chemistry, 16(3), Article 104541. https://doi.org/10.1016/j.arabjc.2023.104541
] mengungkapkan bahwa Foeniculum vulgare memiliki aktivitas antivirus, antimikroba, antioksidan, antiinflamasi, antikecemasan, pelindung gastro, mirip estrogenik, kardiovaskular, lipid, antimutagenik, antidiabetes, antikanker, hepatoprotektif, dan aktivitas perlindungan memori. Ekstrak adas digunakan sebagai agen fitogenik yang potensial untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas peternakan. *** [020224]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar