Minggu, Maret 24, 2024

Melaleuca cajuputi, Pohon Kayu Putih Yang Bunga dan Kulit Kayunya Berwarna Putih

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Maret 24, 2024
Usai menghadiri ngobrol bareng kader kesehatan Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, saya diajak staf peneliti Yayasan Percik Salatiga bertandang ke rumah Dr. Ir. Koderi, M.Ling., IPU di Jalan Hayam Wuruk, Dusun Krajan, Desa Undaan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Rumah tersebut memiliki halaman yang luas dengan penataan yang rapi, hijau, dan asri. Bila Anda berdiri di halaman tersebut serasa berada di lapangan golf. Terlihat hamparan rerumputan dengan diselingi pepohonan. 
Salah satu di antara pepohonan tersebut terdapat pohon kayu putih setinggi 3 meter yang berdaun seperti pohon akasia tapi ukurannya lebih kecil dan berbunga serta berkulit kayu dengan warna keputih-putihan.

Bunga kayu putih (Melaleuca cajuputi)

Pohon kayu putih memiliki nama ilmiah Melaleuca cajuputi Banks, Maton & Sm. ex R.Powell. Nama genus Melaleuca berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “melas” (hitam atau gelap) dan “leukόs” (putih), mengacu pada warna kulit kayu, awalnya putih kemudian berubah menjadi kehitaman seiring bertambahnya usia. Sedangkan, julukan khusus cajuputi berasal dari bahasa Melayu “kaju putih”, yang berarti “kayu putih” (white wood) [
1Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Melaleuca cajuputi. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/melaleuca-cajuputi-2/?lang=en
].
Melaleuca hampir seluruhnya berasal dari Australia dalam penyebarannya namun spesies pertama yang dideskripsikan secara resmi, Melaleuca leucadendra, didasarkan pada bahan dari Ambon, di Indonesia saat ini. Georgius Everhardus Rumphius, seorang ahli botani asal Jerman yang bekerja di Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), mengumpulkan catatan rinci tentang banyak tanaman yang tumbuh di wilayah biogeografi Malesia tetapi laporan ini baru diterbitkan pada tahun 1741; karya penting ini baru-baru ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dengan anotasi. 
Tanaman yang kita kenal dengan nama Melaleuca leucadendra disebut Arbor alba oleh Rumphius. Publikasi Rumphius pada tahun 1741 mendahului titik awal yang diterima untuk nomenklatur botani ilmiah tanaman berbunga dan deskripsi formal spesies tersebut terjadi pada tahun 1754 ketika ahli botani Swedia Carolus Linnaeus memberinya nama Myrtus leucadendra, mengambil data deskriptifnya dari karya Rumphius. Selanjutnya, Linnaeus menyadari bahwa Myrtus leucadendra miliknya tidak memiliki banyak kesamaan dengan spesies Myrtus lainnya dan pada tahun 1767 ia mendeskripsikan genus Melaleuca untuk menampung tanaman ini [
2Brophy J.J., Craven L.A. and Doran J.C. 2013. Melaleucas: their botany, essential oils and uses. ACIAR Monograph No. 156. Australian Centre for International Agricultural Research: Canberra. 415pp. Retrieved from https://www.aciar.gov.au/sites/default/files/legacy/mn156-prelims_1.pdf
].

Daun kayu putih (Melaleuca cajuputi)

Setelah melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap spesimen-spesimen koleksi naturalis dan penjelajah Inggris Joseph Banks (1743-1820), dan koleksi lainnya milik botaniwan Inggris William George Maton (1774-1835), dan spesimen-spesimen di Herbarium Linnaean oleh botaniwan Inggris James Edward Smith (1759-1828), botaniwan Inggris Richard  Powell mempertimbangkan pohon yang menghasilkan minyak di atas sebagai spesies baru, dan dari nama obatnya, diberi sebutan Melaleuca cajuputi [
3Powell, Richard. (1809). The Pharmacopoeia of the Royal College of Physicians of London, MDCCCIX// translated [Pharmacopoeia Collegii regalis medicorum Londinensis] into English with notes, &c., the second edition, corrected and enlarged, by Richard Powell. London: Printed fro Longman, Hurst, Rees, & Orme. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=pCPrAAAAMAAJ&printsec=frontcover&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true
].
Nama-nama umum (common names) Melaleuca cajuputi: cajeput, paperbark, paperbark tree (Inggris); cajeput (Prancis); biliqa' kaybwt (Arab); tràm gió, chè dong tran (Vietnam); smach chanlos (Kamboja); S̄em̆d k̄hāw, samet (Thailand); gelam, gelam tikus, kayu puteh, kayu putih (Malaysia); kayu putih, gelam (Indonesia); yuán bái qiān céng (China); kayupute (Jepang) [
1Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Melaleuca cajuputi. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/melaleuca-cajuputi-2/?lang=en
,
4EOL. Cajeput: Melaleuca cajuputi Powell. Retrieved from https://eol.org/pages/2508584/names
,
5EPPO Global Database. Melaleuca cajuputi (MLACA). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/MLACA
,
6Malaysia Biodiversity Information System (MyBIS). Melaleuca cajuputi. Malaysia Biodiversity Centre (MBC). Retrieved from https://www.mybis.gov.my/sp/2128
].
Di Indonesia sendiri, tanaman kayu putih (Melaleuca cajuputi) memiliki nama-nama lokal di berbagai daerah: inggolom (Batak); gelam (Sunda; Jawa); ghelam (Madura); kayu galam, gelam kapur, gelam tembaga (Dayak); baru-galang (Makasar); waru galang (Bugis); elan (Buru); iren, sakelan, jrano (Seram); irano (Amahai); ai kelane, ai elane (Ambon); ilano (Nusa Laut, Saparua); ngglelak, ngelak, kela (Rote).

Bunga kayu putih (Melaleuca cajuputi) yang selesai penyerbukan dan bakal menjadi buah

Melaleuca cajuputi
(kayu putih) yang termasuk dalam famili Myrtaceae merupakan jenis flora yang bisa tumbuh di tanah tandus maupun panas, bahkan bisa tumbuh di daerah basah. Biasanya tanaman ini mulai tumbuh dari daerah pantai dekat hutan bakau, di tanah berpasir, tanah berawa-rawa, hingga ketinggian 400 meter diatas permukaan air laut.
Batang pohon kayu putih (Melaleuca cajuputi) berwarna abu-abu sampai putih. Warna batang inilah yang mendorong orang menyebutnya sebagai kayu putih. Bagian kulit batang tersebut berlapis-lapis. Lapisan ini mengelupas tidak beraturan namun memiliki tekstur yang lembut dan terasa empuk.
Daunnya tunggal dengan bentuk lanset, berseling, berurat sejajar, dan berwarna hijau, terkadang kebiru-biruan, abu-abu hijau atau abu-abu keperakan. Bagian pucuk pohon (daun) terlihat berwarna keperakan, yang tertutup bulu-bulu yang tebal dan lembut.

Kulit batang kayu putih (Melaleuca cajuputi) yang mengelupas

Bunganya mempunyai filamen putih panjang dan berkelompok padat menyerupai sikat botol. Bunga ini mekar terus-menerus sepanjang tahun, namun mencapai puncaknya pada musim gugur dan diikuti oleh kapsul biji kecil, berkayu, berbentuk cangkir.
Pohon kayu putih (Melaleuca cajuputi) memiliki banyak kegunaan. Beberapa spesies Melaleuca digunakan secara luas oleh masyarakat Aborigin Australia untuk berbagai keperluan budaya dan berbagai manfaat seperti  bahan  atap  yang  anti  air,  pembuatan  rakit,  bahan persiapan makanan,  perban,  selimut,  gendongan  bayi,  pembungkus  tubuh  dalam  upacara  pemakaman,  sampai  pakaian pernikahan, penyedap rasa masakan, mengusir nyamuk, sampai bahan konstruksi kano dan perisai [
2Brophy J.J., Craven L.A. and Doran J.C. 2013. Melaleucas: their botany, essential oils and uses. ACIAR Monograph No. 156. Australian Centre for International Agricultural Research: Canberra. 415pp. Retrieved from https://www.aciar.gov.au/sites/default/files/legacy/mn156-prelims_1.pdf
].
Spesies tanaman ini juga banyak dimanfaatkan masyarakat Sabuhur yang berada di kawasan bantaran Sungai Sabuhur, Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Timur. Batang pohon kayu putih digunakan sebagai bahan bangunan dan kayu bakar, terkadang buahnya dimanfaatkan sebagai pengganti lada. Di samping itu juga digunakan untuk penyangga tenda pernikahan maupun pembatas tanah sementara “pahalan” [
7Fitriyani, Fitriyani & Dharmono, Dharmono & Riefani, Maulana Khalid. (2022). ETHNOBOTANY Melaleuca cajuputi (sub-species cumingiana) BETWEEN THE SABUHUR RIVER AS A POPULAR SCIENTIFIC BOOK. JURNAL ATRIUM PENDIDIKAN BIOLOGI. 7. 190. 10.24036/apb.v7i3.13043. https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pbio/article/view/13043
].

Pohon kayu putih (Melaleuca cajuputi)

Selain kegunaan sosioantropologi dan ekonommi tersebut, Melaleuca cajuputi (kayu putih) juga mempunyai khasiat obat. Kegunaannya mulai dari mengobati batuk dan pilek, asma atau infeksi pernafasan lainnya, sakit kepala, rematik, kejang hingga meredakan sakit gigi atau sakit telinga. Karena efek antimikroba dan pengawetnya, ia juga digunakan dalam produk farmasi atau kosmetik sebagai bahan pewangi serta menghambat pertumbuhan gulma [
8Kueh, B. W. B., Yusup, S., Osman, N., & Ramli, N. H. (2019). Analysis of melaleuca cajuputi extract as the potential herbicides for paddy weeds. Sustainable Chemistry and Pharmacy, 11, 36-40. https://doi.org/10.1016/j.scp.2018.12.004
].
Selain itu, minyaknya memiliki efek sinergis bila dikombinasikan dengan tanaman lain dalam rebusan untuk mengobati rheumatoid arthritis. Secara eksternal, pemanfaatan minyak Melaleuca cajuputi antara lain meredakan neuralgia dan rematik (biasanya dalam bentuk salep dan salep), serta sakit gigi, kanker, cacingan (terutama cacing gelang), dan infeksi sistem genitourinary [
9Isah M, Rosdi R M, Wahab WNAWA, Ishak WRW, Abdullah H, Sul’ain M.S, Ishak WRW. Phytoconstituents and biological activities of Melaleuca cajuputi Powell: A scoping review. J Appl Pharm Sci, 2023; 13(01):010–023. https://doi.org/10.7324/JAPS.2023.130102
].
Sementara itu, Desdiani et. al. (2022) [
10Desdiani, D., Fadilah, F., & Sutarto, A. P. (2022). The effects of melaleuca cajuput oil (Melaleuca cajuputi) herbal treatment on clinical, laboratory, and radiological improvement and length of hospital stay in COVID-19 patients. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 12(6), 122-127. https://doi.org/10.7324/JAPS.2022.120611
] dalam penelitiannya menjelaskan bahwa minyak kayu putih dilaporkan dalam literatur sebagai metode yang berpotensi menjanjikan dalam mencegah infeksi SARS-CoV-2. Sebuah studi pendahuluan melaporkan bahwa simulasi docking memprediksi kemampuan struktur molekul minyak kayu putih dalam menghambat protein angiotensin-converting enzim 2 (ACE2) dalam tubuh manusia, sehingga menyebabkan SARS-CoV-2 kehilangan reseptor inangnya dan menghancurkan proteinnya ( PDB6LU7) secara bersamaan. Khususnya, protein ACE2 adalah reseptor inang SARS-CoV-2 dan SARS-CoV. Oleh karena itu, jika protein ACE2 dihambat, SARS-CoV-2 berpotensi dapat dicegah dan diobati. *** [240324]


logoblog

Thanks for reading Melaleuca cajuputi, Pohon Kayu Putih Yang Bunga dan Kulit Kayunya Berwarna Putih

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog