Minggu, April 21, 2024

Setiap Cangkir Teh Melambangkan Perjalanan Imajiner

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, April 21, 2024
Menyeruput secangkir teh di balkon Resto Keningar Pondok Wisata Ilona Batu dengan latar belakang Gunung Panderman

Balkon sisi selatan Resto Keningar yang berada di Lantai 2 Pondok Wisata Ilona Batu tak kalah menariknya dengan Kafe HADAR Kopi & Jamu yang memiliki rooftop dengan view indah yang menampilkan nuansa alam pegunungan yang sejuk dan asri.
Secangkir teh yang dipesan di Resto Keningar oleh seorang teman sewaktu sama-sama masih berkarya di SurveyMETER untuk menemani sesaat dalam kesendirian di balkon. Syarif Hidayat, atau yang beken dengan panggilan Pongky memang telah memesan teh terlebih dahulu sebelum lanjut mengikuti training Koordinator Lapangan (Korlap) survey mengenai pengolahan lahan dan budidaya kopi yang akan dilaksanakan dari April hingga Juni 2024 (fieldwork), yang dilakukan oleh Yamada Consulting Spire Indonesia.
Kebetulan Ruang Pertemuannya berada di selatan balkon Resto Keningar atau di bawah Kafe HADAR Kopi & Jamu. Resto Keningar sendiri merupakan restoran dengan harga makanan yang terjangkau dan rasa yang memuaskan yang dilengkapi pemandangan alam yang indah yang dapat dinikmati pengunjung Resto Keningar.
Jadi sambil menunggu Pongky ishoma (istirahat, sholat, dan makan siang) di Resto Keningar, saya pun berkesempatan memanjakan mata ini berkelana melihat panorama di sekitarnya dari balkon tersebut. Tampak Gunung Panderman berdiri megah, deretan villa dan lambaian sejumlah cemara pensil (Cupessus sempervirens) membikin betah duduk di balkon sambil menyeruput secangkir teh secara perlahan dengan diikuti semilir angin sejuk pegunungan pada pukul 10. 32 WIB dengan mentari bersinar terang pada Sabtu (20/04).
Tidak ada kata yang lebih baik untuk menggambarkan secangkir teh pagi menjelang siang saya di balkon Resto Keningar, dan itu adalah hygge. Dari menyesap pertama saat rasanya menggugah selera saya, merencanakan hari saya, hingga sekadar merenungkan kehidupan, kesenangan dan hal-hal yang tidak terduga, ada banyak hal yang dapat dinikmati dengan tegukan dari secangkir teh saya.
Seorang sejarawan yang telah menulis berbagai buku seperti La Route des Epices, The Book of Flowers, dan Grand American Hotels, Catherine Douzel atau Donzel pernah berujar, “Each cup of tea represents an imaginary voyage” dalam bahasa Inggris, atau “Chaque tasse de thé représente un voyage imaginaire” dalam bahasa Prancis, yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia: "Setiap cangkir teh melambangkan perjalanan imajiner."
Secangkir teh mengumpulkan sentimen, menghangatkan hati, melembutkan pikiran, membuka pikiran, dan secara ajaib membantu siapa pun melihat sisi baik dari segala sesuatu. Teh menciptakan ikatan antara orang-orang dari seluruh dunia, menjadi bahasa umum kita dan membuat kita mengidentifikasi satu sama lain dengan tegas.
Menurut Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), “Peminum teh secara teratur memiliki wilayah otak yang lebih terorganisir—sesuatu yang berhubungan dengan fungsi kognitif yang sehat—dibandingkan dengan peminum non-teh [
1Sharma, Saumya. (2020, April 08). Life in the times of lockdown: A cup of tea is just like Hygge. Here’s why. Hindustan Times, New Delhi.
].
Sejak dahulu kala, teh dianggap sebagai minuman sehat. “Lost Property Of Medicinal Herbs”, sebuah buku kuno di Dinasti Chang Tiongkok mencatat bahwa meskipun berbagai obat dapat menyembuhkan berbagai penyakit, “teh (terutama teh hijau) adalah obat untuk semua penyakit.”
Orang-orang di seluruh dunia telah meminum teh selama ribuan abad, dan untuk alasan yang baik. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa beragam teh dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan peradangan, dan bahkan menangkal kanker dan penyakit jantung [
2Penn Medicine. (2022, March 04). The Hidden Health Benefits of Tea. Retrieved from https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2019/december/health-benefits-of-tea
].
Selain itu, dalam Medicinal and therapeutic potentialities of tea (Camellia sinensis L.) – A review (2009) [
3Sharangi, A. (2009) Medicinal and Therapeutic Potentialities of Tea (Camellia sinensis L.)—A Review. Food Research International, 42, 529-535. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2009.01.007
], Amit Baran Sharangi melaporkan bahwa berdasarkan data epidemiologi manusia dan hewan yang baru, dapat disarankan bahwa manfaat farmakologis dari minum teh dapat membantu melindungi otak sehubungan dengan proses penuaan. Kini dipastikan konsumsi teh berkorelasi terbalik dengan kejadian demensia, penyakit Alzheimer, dan Parkinson.
Dari sini, dapat dimengerti dengan mengonsumsi teh secara teratur ternyata dapat membantu fungsi kognitif seseorang. Ini mungkin barangkali yang menjadi implisit dari ujaran (quote) Catherine Douzel di atas, "Setiap cangkir teh melambangkan perjalanan imajiner."


logoblog

Thanks for reading Setiap Cangkir Teh Melambangkan Perjalanan Imajiner

Previous
« Prev Post

2 komentar:

  1. Mmmuuuaaannntttaaappp pisan euy ...... Hhhaaayyyuuu aaahhh .......

    BalasHapus

Sahabat Blog