Sabtu, April 06, 2024

Streblus asper, Pohon Serut Yang Batangnya Berkeriput

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, April 06, 2024
Dekat bibir kolam Sumber Sira sisi timur terlihat pohon serut berusia tua tinggi menjulang. Batangnya cukup besar dan kaku dengan lekukan-lekukan atau lipatan-lipatan pada kulit batangnya sehingga seperti berkeriput.
Karakteristik ini dengan melimpahnya ranting-ranting, menjadi salah satu daya tarik pohon serut selalu dilirik para pebonsai untuk menggarap serut menjadi pohon kerdil yang eksotis untuk dipajang di dalam maupun di luar ruangan.
Sambil duduk di bangku terbuat dari semen yang berada di bawahnya, Anda bisa menyaksikan kolam atau sendang Sumber Sira yang jernih, tepat di bawah lekukan rantingnya yang membawa daunnya mengarah di atas kolam/sendang. Daunnya yang hijau tua itu bila tersentuh tangan atau kulit akan berasa kasar dan terkadang menimbulkan rasa gatal sesaat.

Daun serut (Streblus asper)

Pohon serut memiliki nama ilmiah Streblus asper Lour. Nama genus Streblus berasal dari bahasa Yunani “streblos” (memutar, bengkok), mengacu pada cabang atau batang yang bengkok [
1Auroville Virtual Herbarium. Streblus asper Lour. Retrieved from https://aurovilleherbarium.org/contents/nomenclature.php?id=130
]. Sedangkan, julukan khusus asper berasal dari bahasa Latin “asper, -a, -um” (kasar) [
2Latin is Simple, Latin online learning platform. Asper/aspera/asperum, AO. Retrieved from https://www.latin-is-simple.com/en/vocabulary/adjective/1177/
] , mengacu pada karakteristik daunnya yang bila tersentuh kulit manusia terasa kasar.
Spesies ini pertama kali dideskripsikan dan dinamai Streblus asper oleh João de Loureiro (1717-1791), seorang naturalis dan misionaris Portugal, pada tahun 1790, dan dipublikasikan dalam Flora Cochinchinensis: sistens plantas in regno Cochinchina nascentes. Quibus accedunt aliae observatae in Sinensi imperio, Africa Orientali, Indiaeque locis variis. Omnes dispositae secundum systema sexuale Linnaeanum. Tomus II [
3Loureiro, Joannis De. (1790). Flora Cochinchinensis: sistens plantas in regno Cochinchina nascentes. Quibus accedunt aliae observatae in Sinensi imperio, Africa Orientali, Indiaeque locis variis. Omnes dispositae secundum systema sexuale Linnaeanum. Tomus II. Ulyssipone: Typis, et expensis academicis. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/10330
], atau Fl. Cochinch. 2: 615 (1790).
Dalam perjalanan hidupnya, Loureiro bertugas menjadi misionaris di Mozambik (Afrika), Goa (India), dan Cochinchina (Vietnam bagian selatan). Pada waktu di Cochinchina, Loureiro menemukan Streblus asper di lembah pegunungan Chochinchina (habitat in fylvis montanis Chochinchinae).

Batang serut (Streblus asper)

Nama-nama umum (common names) Streblus asper: sandpaper tree, toothbrush tree, Siamese rough bush (Inggris); dahia, sihora (Hindi); shakotakah (Sansekerta); okhne (Myanmar); som pho (Laos); duối (Vietnam); snay (Kamboja); khoi, kak mai foi (Thailand); kesinai, sinai, sinar mentar (Malaysia); serut, peleh (Indonesia); kalios (Filipina); què shèn shù, zhàngqì téng (China).
Pohon serut (Streblus asper) termasuk dalam famili Moraceae, dan daerah jelajah asli spesies ini adalah Pakistan India, Sri Lanka, Bangladesh, Indochina, Malesia, dan China. Ia adalah pohon dan tumbuh terutama di bioma tropis basah. Di Indonesia, pohon serut ini cukup melimpah di Jawa dan Sumatera. Pada tahun 1990an, di daerah sepanjang aliran Bengawan Solo di Kemantren, dekat Cepu, Blora, masih banyak terdapat pohon serut yang dahannya biasanya digunakan untuk bertengger ular hijau.
Streblus asper (serut) merupakan pohon berukuran sedang, kaku, hijau sepanjang tahun dengan lateks dan tumbuh setinggi 15 meter. Rantingnya berbulu dan terjalin. Kulit batangnya berwarna abu-abu kasar hingga kehijauan. Daunnya sederhana, berselang-seling, elips, lancip atau runcing, kurang lebih crenate-scabrid (bergerigi dan kasar) pada kedua permukaan.

Ranting serut (Streblus asper) menjuntai di atas kolam Sumber Sira

Selain populer di kalangan pebonsai, Streblus asper (serut) juga memiliki khasiat obat. Bhagavathi Sundaram Sivamaruthi et. al. (2022) dalam ulasannya mengenai sifat fungsional Streblus asper menjelaskankan dengan rinci [
4Sivamaruthi, B., Prasanth. M.I., Kesika, P., Tencomnao, T. & Chaiyasut, C. (2022). Functional properties of Streblus asper Lour.: a review. Food Science and Technology. 42. https://doi.org/10.1590/fst.113421
].
Streblus asper dikatakan bermanfaat dalam mengobati sekitar 20 jenis penyakit oleh para praktisi tradisional, meliputi gangguan jantung, epilepsi, edema, kusta, disentri, penyakit kaki gajah, dan tuberkulosis kelenjar, serta digunakan untuk mengobati demam, diare, disentri, dan desinfektan luka.
Selain itu, kulit kayunya telah diamati menginduksi respon imun. Akarnya digunakan untuk mengobati epilepsi, gangguan jantung, edema, bisul, dan sinus; lebih lanjut, ia bertindak sebagai penangkal gigitan ular dan mempengaruhi miokardium.
 
Pohon serut (Streblus asper)

Lateksnya bisa digunakan sebagai bahan antiseptik dan astringen, yang dapat diaplikasikan pada tangan yang pecah-pecah, tumit yang sakit, dan pembengkakan kelenjar. Daunnya mengobati demam, mengatur tekanan darah, dan mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Bijinya digunakan untuk mengobati epistaksis, wasir, dan diare. Rantingnya digunakan sebagai sikat gigi, yang dapat dikunyah untuk membersihkan gigi dan menyembuhkan penyakit radang gusi. 
Ada juga beberapa etnis yang menggunakan Streblus asper sebagai obat tradisional untuk pengobatan disuria, disentri, edema, nyeri rematik, penyakit kaki gajah, sakit gigi, karies gigi, impotensi, pencegahan penyakit, infeksi akibat luka bakar  dan pengobatan disentri.
Lebih lanjut, Sivamaruthi et. al., melaporkan bahwa  Streblus asper (serut) memiliki aktivitas biologis antikanker, antioksidan, antibakteri, antijamur, kebersihan mulut, antimakrofilarisidal, pelindung saraf, antidiabetes, antihepatitis, antiinflamasi, antidiare, antipenuaan, antiparasit, dan sifat analgesik. *** [060424]


logoblog

Thanks for reading Streblus asper, Pohon Serut Yang Batangnya Berkeriput

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog