Perlintasan sebidang Jalan Adi Santoso, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Dua hari ini, diberitakan oleh Solopos (02/05), terjadi empat kali peristiwa kecelakaan yang melibatkan kereta api (KA) di wilayah Kabupaten Malang. Dari empat kejadian itu, empat orang dikabarkan meninggal dunia.
Kecelakaan itu, pertama terjadi di wilayah Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupatan Klaten pada Rabu (01/05) sekitar pukul 00.56 WIB, dan yang kedua yakni kecelakan mobil berpenumpang dua orang tertabrak KA saat menyeberang perlintasan tanpa palang di Dukuh Bakalan, Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, pada Rabu (01/05) sekitar pukul 11.30 WIB.
Peristiwa ketiga terjadi pada Kamis (02/05) sekitar pukul 03.40 WIB. Seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya tertabrak KA di wilayah Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.
Terakhir yakni kejadian orang tertabrak KA pada Kamis (02/05) sekitar pukul 10.30 WIB. Peristiwa itu terjadi di perlintasan KA wilayah Dukuh Sendangan, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.
Berita ini tentunya membuat miris bagi yang membaca atau mendengar kejadian tersebut. Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia [
1Hakim, Arief Rahman. (2023, 07 November). Tengok Kasus Kecelakaan Perlintasan Kereta Sebidang di Negara Lain, Indonesia Aman? Liputan 6. Online access https://www.liputan6.com/bisnis/read/5445418/tengok-kasus-kecelakaan-perlintasan-kereta-sebidang-di-negara-lain-indonesia-aman?page=3
], telah terjadi 1.839 kecelakaan di perlintasan sebidang selama kurun waktu tahun 2018 - 2023 (Januari-Juli 2023). Sebesar 86 persen diantaranya terjadi kecelakaan di perlintasan tidak dijaga. Total perlintasan sebidang dijaga 1.598 titik (43 persen). Total perlintasan sebidang tidak dijaga 2.095 titik (57 persen).Dalam kurun waktu yang sama, korban kecelakaan di perlintasan sebidang, korban kendaraan roda dua sebanyak 1.084 orang, kendaraan roda empat/lebih 747 orang, pejalan kaki 8 orang, totalnya 1.839 orang.
Hampir setiap hari, selama saya bertugas di Kabupaten Malang senantiasa bersinggungan dengan perlintasan sebidang kereta api. Di wilayah Kecamatan Kepanjen sendiri, terdapat 6 perlintasan sebidang, dan hanya 2 buah yang menggunakan pintu perlintasan.
Perlintasan sebidang atau yang di sebut perlintasan kereta api adalah perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan, baik jalan raya maupun jalan kecil lainya.
Perlintasan sebidang yang tidak dilengkapi pintu wajib dilengkapi dengan rambu, marka, isyarat dan lampu lalu lintas satu warna yang berwarna merah berkedip atau dua lampu atau satu warna merah menyala bergantian sesuai dengan pedoman.
Setiap mau melintas perlintasan sebidang tak berpalang, saya selalu menoleh ke kanan dan ke kiri terlebih dahulu untuk memastikan apakah ada KA yang melaju. Di perlintasan sebidang yang berada tepat di timur Rumah Potong Hewan (RPH) Kepanjen yang berada di Jalan Adi Santoso, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, juga terpampang papan berwarna biru tua yang diletakkan di atas, bertuliskan “Berhenti, Tengok Kiri dan Kanan Sebelum Melintas Rel.”
Tak hanya itu, di perlintasan sebidang Jalan Adi Santoso itu juga dilengkapi dengan banner yang didominasi warna kuning yang mengingatkan kepada kita semua agar senantiasa berhati-hati ketika menjumpai perlintasan sebidang terutama yang tidak berpalang.
Kendati perlintasan sebidang di Jalan Adi Santoso ini belum dilengkapi palang pintu maupun lampu berkedip, namun setiap hari terdapat dua petugas yang membawa bendera seperti semapur untuk memberi tahu bila KA yang melaju perlintasan sebidang tersebut.
Yang menariknya lagi, tulisan berwarna putih dengan background warna merah pada banner di bagian paling bawah mengingatkan kepada pengemudi kendaraan agar waspada dan berhati-hati saat hendak melintas rel tersebut, karena “Dicium Kereta Api Tak Seindah Dicium Mantan.”
Oleh karena itu, setiap melintas di perlintasan sebidang yang tak berpalang selalu diharapkan untuk senantiasa berhati-hati saat menyeberang rel yang tidak memiliki lampu dan gerbang yang berkedip; bersiaplah untuk berhenti di persimpangan; pelan-pelan, lihat ke dua arah, dan dengarkan; serta pahami tanda-tandanya.
Jangan pernah ingin membuktikkan tulisan “Dicium Kereta Api Tak Seindah Dicium Mantan”, karena pada kenyataannya dari berita-berita kejadian yang ada, orang yang “dicium kereta api” itu tidak membawa gairah tapi malah bikin susah, karena saat “sadar” biasanya tulang-tulangnya pada patah dan yang “tak sadar” umumnya pertanda nyawa sudah melayang. *** [030524]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar