Secangkir Kopi Yang Dibagikan Dengan Seorang Teman Adalah Kebahagiaan Yang Dirasakan Dan Waktu Yang Dihabiskan Dengan Baik

Nongkrong di The Coffee Bean Dino Mall Jatim Park 3 Batu (Sabtu, 20/04)

Janjian bersua dengan teman SD yang berprofesi sebagai arsitek akhirnya terlaksana juga di malam Minggu (20/04). Nunggunya sampai direwangi (dibelai-belain) muter-muter Kota Batu dan bersilaturahmi ke rumah salah seorang peneliti dari Fisika Lingkungan Universitas Brawijaya (UB), Eko Teguh Purwito Adi, S.Si., M.Si, di daerah Selecta.

Dody Wahyono Putro, sang arsitek itu kebetulan sedang ada proyek di Kota Batu. Oleh karena itu, ia pun menjapri saya yang kebetulan pada hari itu sedang berada di Pondok Wisata Ilona Batu untuk jumpa dengan teman lama sewaktu sama-sama berkarya di SurveyMETER Yogyakarta.

Di The Coffee Bean yang outletnya berada di pojokan pintu masuk Dino Mall, sang arsitek alumni SDN Brotodipuran No. 101 Solo menunggunya, karena ia bermalam di Senyum World Hotel yang ada di samping Dino Mall. 

Dino Mall sendiri merupakan mall dengan perpaduan wahana hiburan yang menyenangkan. Mall indoor dengan berbagai toko dan resto yang terletak di antara patung dinosaurus dan wahana bertema lainnya, yang letaknya berada di Jawa Timur Park 3 yang beralamatkan di Jalan Ir. Soekarno No. 144 Kelurahan Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Begitu sampai di The Coffee Bean, saya dan sang arsitek mojok di kafe tersebut. Sambil dipesankan secangkir kopi hitam, saya mengobrol dengannya. Sebenarnya nongkrong bareng ini sudah direncanakan ketika saya dan dia sama-sama mudik ke Kota Solo, tapi karena saya terserang disentri saat mudik jadi saya tidak memfollow upnya lagi. Namun tanpa direncanakan, akhirnya bisa bertemu dengannya di Kota Batu.

Ngobrolnya hanya setengah jam di The Coffee Bean karena saya harus pulang ke Kepanjen yang jaraknya sekitar 36 km. Jadi, tepat pukul 20.30 WIB saya pun berpamitan kepada sang arsitek. Meski hanya setengah jam, namun sebuah ujaran anonymous (unknown quote) mengilustrasikan dengan pas momen ini, “A cup of coffee shared with a friend is happiness tasted and time well spent” (Secangkir kopi yang dibagikan dengan seorang teman adalah kebahagiaan yang dirasakan dan waktu yang dihabiskan dengan baik).

Kata kopi dari segi bahasa diambil dari bahasa Arab “qohwah” yang diserap dari kata “quwwah” yang berarti kekuatan. Nama tersebut sesuai dengan efek kopi yang mampu meningkatkan stamina peminumnya. 

Pada masa Ottoman dikenal dengan nama Kahve dan menjadi trend di Asia Tengah hingga menyebar ke Eropa dan menjadi kafe. Kepopuleran kata populer qohwah (القهوة) menjadi ngopi dan kafe hingga saat ini. 

Kopi banyak dijadikan minuman di malam hari untuk meningkatkan stamina saat beribadah. Kaum sufi di Arab meminum kopi untuk meningkatkan energi dan konsentrasi saat berdoa di malam hari [

1Maspul, Kurniawan Arif. (2022). Coffee Acculturation in Saudi Arabia: Diversifying Local Wisdom and Strengthening Sustainable Economy in Coffee Value Chain. EKOMA Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi. 1. 271–283. 10.56799/ekoma.v1i2.459.

].

Kopi menjadi minuman favorit untuk nongkrong atau bahkan menjadi teman saat bertemu teman lama, menjadi tempat pertemuan selain rumah dan kantor. Termasuk saya dengan teman sang arsitek itu.

Betapa tidak? Di waktu yang singkat itu, kita bisa mengobrol dengan santai sambil minum kopi dan membuka memori lama mengenai guru-guru dan teman-teman sewaktu duduk di bangku SD. Meski SDN Brotodipuran sudah tutup lama sekali, namun kenangan masih terpatri di sanubari. 

Ketemuan ini bernas, singkat, padat, dan benar-benar bermakna. “Secangkir kopi yang dibagikan dengan seorang teman adalah kebahagiaan yang dirasakan dan waktu yang dihabiskan dengan baik.” *** [230424]