Bila Anda melintas Jalan Panglima Sudirman di Kota Malang, mulai dari Viaduk Buk Gluduk, Stasiun Malang Kotabaru Pintu Timur terus ke arah utara atau Rampal, Anda tidak hanya melihat jajaran bangunan komplek militer Rampal tapi juga bisa sekaligus menyaksikan jajaran pohon kenari yang menjulang tinggi di sepanjang jalan tersebut, yang bikin sejuk dan asri di sekitarnya.
Menurut Badan Pelestari Pusaka Indonesia (BPPI) Kota Malang, terdapat sekitar 153 pohon kenari yang tumbuh di Kota Malang [
1Abidin, Afalhul. (16 September 2016). Pohon di Kota Malang akan Dikukuhkan Sebagai Tumbuhan Heritage. Surya Malang. Retrieved from https://suryamalang.tribunnews.com/2016/09/16/pohon-di-kota-malang-akan-dikukuhkan-sebagai-tumbuhan-heritage
]. Pohon yang telah berumur 50 tahun lebih akan dikukuhkan sebagai tumbuhan heritage.Pohon kenari memiliki nama ilmiah Canarium indicum L. Nama genus Canarium merupakan Latinisasi dari bahasa Melayu “kĕnari” (kacang almon Jawa/Java almond) [
2Merriam-Webster. (n.d.). Canarium. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved June 8, 2024, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/Canarium
], mengacu nama lokal untuk salah satu spesiesnya yang populer di kalangan masyarakat Melayu kala itu. Sedangkan, julukan khusus indicum berasal dari bahasa Latin “indicus” atau bahasa Yunani kuno “ἰνδικός (indikós)”. Keduanya berarti “berhubungan dengan India” [3Casabio: the home of biodiversity. Species Limeum indicum. Retrieved from https://casabio.org/taxa/limeum-indicum
].Pohon-pohon kenari tumbuh berjajar menjulang di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang |
Spesies Canarium indicum dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus (Carl) Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1759, dan dipublikasikan dalam Amoenitates Academicae; Seu, Dissertationes Variae Physicae, Medicae, Botanicae, Antehac Seorsim Editae, Nunc Collectae et Auctae, Cum Tabulis Aeneis. Volumen Quartum [
4Linnaei, Caroli. (1759). Amoenitates Academicae; Seu, Dissertationes Variae Physicae, Medicae, Botanicae, Antehac Seorsim Editae, Nunc Collectae et Auctae, Cum Tabulis Aeneis. Volumen Quartum. Holmiae: Sumtu & Literis Direct. Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/15496
], atau Amoen. Acad., Linnaeus ed. 4: 143 (1759).Nama-nama umum (common names) dari Canarium indicum: canary nuts, elemi, Java almond, kenari nut (Inggris); Molukkienelemi (Finlandia); Канариум индийский (Rusia); Kanarinußbaum, Galipnuss, Indischer Kanaribaum, Javamandel (Jerman); kanarecznik zwyczajny (Polandia); amandier de Java, arbre à baume, nangaille, noix canari (Prancis); amendoeira-de-java, elemi (Portugis); elemi (Italia); kenari (Indonesia); goma-limão, zhǎowā gǎnlǎn (China); galip, lauele, red canarium (Papua Nugini); ngali (Kepulauan Solomon); nangai (Vanuatu); galip (Fiji).
Pohon kenari (Canarium indicum) termasuk dalam Burseraceae, dan tanaman asli Indonesia bagian timur, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu [
5Thomson, Lex A. & Evans, Barry. (2006). Canarium indicum var. indicum and C. harveyi (canarium nut): Burseraceae (torchwood family). Species Profiles for Pacific Island Agroforestry ver. 2.1. Retrieved from https://www.doc-developpement-durable.org/file/Culture/Arbres-Bois-de-Rapport-Reforestation/FICHES_ARBRES/Arbres-non-classes/Canarium-canariumnut.pdf
]. Ia tumbuh di bioma tropis basah, terutama di zona lembab dataran rendah.Daun kenari (Canarium indicum) |
Canarium indicum (kenari) adalah pohon yang selalu hijau, dioecious, berukuran sedang hingga cukup besar dengan tinggi hingga 40 m dan diameter hingga 100 cm. Mahkotanya besar dan bertajuk lebat. Kulit batangnya berwarna abu-abu atau abu-abu kecokelatan hingga kuning kecokelatan, halus hingga bersisik dan berpola; kulit bagian dalam dilaminasi, berwarna cokelat kemerahan hingga cokelat merah muda, memancarkan resin seperti susu [
6Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp)
].Daunnya tidak menyirip, tersusun spiral, dan berseberangan. Selebaran berbentuk lonjong-lonjong sampai lonjong-lanset, besar. Bunganya muncul di malai terminal, dengan bintik dan daun di pangkal bunga dengan warna putih kekuningan. Buahnya berbentuk bulat telur hingga elipa atau lonjong, berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi hijau tua hingga hitam atau biru kehitaman ketika sudah matang. Bijinya berwarna cokelat dan berminyak, bisa dikonsumsi mentah atau dimasak.
Dikutip dari Plants For A Future, pohon kenari memiliki banyak kegunaan di antaranya menghasilkan minyak yang dapat dimakan dan digunakan sebagai pengganti minyak kelapa. Damar yang dihasilkan dari batangnya dapat digunakan sebagai dupa. Kayunya digunakan dalam konstruksi ringan karena lunak dan tidak tahan lama jika terkena cuaca, serta digunakan sebagai kayu bakar.
Batang kenari (Canarium indicum) yang besar, tegak menulang |
Pohon kenari juga tahan terhadap angin dan ideal untuk membangun sistem wanatani atau argoforestry, suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangkan pendek, serta cocok juga sebagai pohon peneduh di pinggir jalan seperti yang dijumpai di Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang.
Dalam pengobatan tradisional, kulit batang kenari (Canarium indicum) digunakan untuk mengobati muntah-muntah, dan daun mudanya dipakai untuk mengobati kudis dan keracunan ikan ciguatera [
6Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp)
], serta penggunaan minyak topikalnya sebagai antiimflamasi [7Grant, E., Macdonell, P., Tungon, J. et al. Geographical variation in Canarium indicum (Burseraceae) nut characteristics across Vanuatu. Genet Resour Crop Evol 71, 1325–1340 (2024). https://doi.org/10.1007/s10722-023-01694-6
].Di Tobelo Dalam (Togutil) di Pulau Halmahera, Maluku Utara, menurut M. Nasir Tamalene (2016) [
8Tamalene, M.N., Muhdhar, M.H., Suarsini, E., Rahman, F., & Hasan, S. (2016). Ethnobotany of Canarium plant species used by Tobelo Dalam (Togutil) ethnic community of Halmahera Island, Indonesia. Biodiversitas, 17, 61-69. https://smujo.id/biodiv/article/view/27/27
], buahnya telah lama dimanfaatan untuk produk aromaterapi, kosmetik, dan pijat dari minyak yang terkandung di dalamnya. *** [100624]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar