Beberapa meter di belakang Pustu Gampingan yang beralamatkan di Jalan Raya Gampingan, Dusun Krajan RT 04 RW 01 Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, ada pohon besar nan tua yang memiliki keunikan pada daunnya. Pohon tersebut dikenal dengan kenitu. Sebutan lokal lainnya menyebutkan: sawo manila (Lampung); sawo kadu (Banten); sawo hejo (Sunda); strapel (Solo); kenitu (Malang), dan sawo beludru (Mataram).
Daunnya lap-lip. Menurut Bausastra Jawa, lap-lip berarti molah-malih (berganti-ganti, berubah), mengacu pada daunnya. Daun bagian atas berwarna hijau mengkilap dan bagian bawahnya berwarna cokela muda.
Pohon kenitu bernama ilmiah Chrysophyllum cainito L. Nama genus Chrysophyllum berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “chrysos” (emas) dan “phyllon” (daun), mengacu penampakan bagian bawah daun pada beberapa spesies. Sedangkan, julukan khusus cainito berasal dari nama lokal (vernacular name) di Hindia Barat (West Bank) yang berada di perairan Samudra Atlantik [
1Missouri Btanical Garden. Chrysophyllum cainito. Retrieved from https://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.aspx?taxonid=286834
].Pohon kenitu (Chrysophyllum cainito) |
Spesies Chrysophyllum cainito dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (Carl von Linné) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas: Tomus I [
2Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas: Tomus I. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13829
], atau Sp. Pl. 1: 192 (1753).Selain nama ilmiah (preferred scientific name), Chrysophyllum cainito juga mempunyai nama-nama umum (common names): star apple (Inggris); sterappelboom (Belanda); Sternapfelbaum (Jerman); caimitier, pomme étoilée (Prancis); caimito, cainito (Spanyol); cainito, macieira-estrelada (Portugis); cainito (Italia); cheekoo phaimilee (Hindi); nakṣatra āpil (Telugu); vú sữa (Vietnam); lūkn̂ả nm, sataa appoen (Thailand); buah susu, pepulut, epal bintang, kameto, sauh durian (Malaysia); kenitu, sawo duren (Indonesia); kaimito (Tagalog); xīng píngguǒ (China); sutāappuru (Jepang); maduraverde (Kostarika); cauje (Ekuador).
Pohon kenitu (Chrysophyllum cainito) termasuk dalam famili Sapotaceae, dan diyakini berasal dari kepulauan Antilles Besar di Karibia [
3Tropical Plant Database – Plant Detail. Chrysophyllum cainito. National Tropical Botanical Garden. Retrieved from https://ntbg.org/database/plants/detail/Chrysophyllum-cainito
]. Ia umumnya tumbuh terutama di bioma tropis basah, dan dibudidayakan sebagai pohon hias serta buahnya dapat dimakan.Daun kenitu (Chrysophyllum cainito) |
Dalam review article Hau V. Doan & Thao P. Le (2020) [
4Doan, H. V., & Le, T. P. (2020). Chrysophyllum cainito: A Tropical Fruit with Multiple Health Benefits. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2020, 7259267. https://doi.org/10.1155/2020/7259267
] disebutkan bahwa pohon kenitu merupakan pohon tegak, dengan tinggi rata-rata 8 sampai 30 meter, dengan diameter batang rata-rata 1 meter. Pohon itu biasanya memiliki sejumlah cabang berbulu cokelat, dengan lateks bergetah putih di dalamnya. Daunnya hampir selalu hijau dengan bentuk lonjong-elips, agak kasar saat disentuh, hijau kaya, dan permukaan atas mengkilap, dilapisi sutra, dengan puber cokelat keemasan di bawahnya.Bunga kenitu berukuran kecil, tidak mencolok, bergerombol, berwarna kuning kehijauan hingga kuning, atau putih keunguan dengan mahkota berbentuk tabung, 5 lobus, dan 5 atau 6 sepal. Buahnya biasanya bulat, pipih, elips, dan diameter 5–10 cm. Warna buahnya mungkin merah-ungu, ungu tua, atau hijau pucat. Daging buahnya lembut, berwarna putih, seperti susu, dan manis serta mungkin memiliki hingga 10 biji keras pipih, awalnya berwarna hitam, dengan area terang di sisi perut, dan berubah menjadi cokelat muda saat kering.
Batang dan ranting pohon kenitu (Chrysophyllum cainito) |
Lebih lanjut, Doan & Le menjelaskan bahwa Chrysophyllum cainito (kenitu) merupakan pohon buah tropis dengan beragam manfaat bagi kesehatan manusia. Chrysophyllum cainito memiliki sifat antioksidan yang kuat baik in vitro maupun in vivo.
Ekstrak dari daun, kulit batang, buah, kulit, daging buah, atau biji Chrysophyllum cainito merupakan kandidat yang menjanjikan dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan diabetes dan melawan infeksi bakteri, jamur, dan virus.
Ekstrak daun Chrysophyllum cainito sendiri atau dalam formula kompleks menunjukkan respons antiinflamasi dengan mengurangi hipersensitivitas, bertindak sebagai penanda inflamasi, dan memiliki efek antinosiseptif.
Ekstrak daunnya juga meningkatkan kecepatan penyembuhan luka dan membantu mengatur penyerapan lemak. Selain itu, buah Chrysophyllum cainito menunjukkan aktivitas antikanker terhadap osteosarkoma. *** [110624]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar